DAUR FINANSIAL HUTAN RAKYAT JABON DI KECAMATAN PAKENJENG, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT

Yonky Indrajaya, Mohamad Siarudin

Sari


Menentukan daur tebang merupakan langkah penting bagi pengelola hutan untuk mendapatkan keuntungan financial yang maksimal. Daur financial Faustman merupakan pendekatan yang telah banyak diterapkan khususnya untuk hutan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan daur Faustman pada tanaman jabon di hutan rakyat Kecamatan Pakenjeng, Garut, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah memaksimalkan keuntungan yang dapat diperoleh pada tiap daur. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran pertumbuhan tegakan jabon meliputi tinggi dan diameter, serta wawancara dengan petani jabon untuk mendapatkan data mengenai biaya dan pendapatan dari tanaman jabon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daur financial Faustman pada tanaman jabon adalah 6 tahun. Daur ini lebih lama 1 tahun dibanding dengan daur biologisnya yaitu 5 tahun. Berdasarkan analisis sensitifitas diketahui bahwa daur Faustman akan lebih pendek jika terjadi peningkatan harga kayu, peningkatan suku bunga, dan penurunan produksi kayu. Sebaliknya, daur Faustman akan lebih panjang jika terjadi peningkatan biaya penanaman.


Kata Kunci


Jabon; hutan rakyat; rotasi finansial

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Amacher, G.S., Ollikainen, M., Koskela, E. 2009. Economics of forest resources. MIT Press, Cambridge, Mass.

Bettinger, P., Boston, K., Siry, J.P., Grebner, D.L., 2009. Forest management and planning. Academic Press, Burlington USA.

Buongiorno, J., Dahir, S., Lu, HC., Lin, C.R. 1994. Tree size diveristy and economic returns in uneven aged forest stands. Forest Sci 40, 83-103.

Buongiorno, J., Holvorsen, E.A., Bollandsas, O.M., Gobakken, T., Hofstad, O. 2012. Optimizing management regimes for carbon storage and other benefits in uneven aged stands dominated by Norway spruce, with a derivation of the economic supply of carbon storage. Scand J Forest Res, 1-14.

Buongiorno, J., Lu, H.C. 1990. Economic stocking and cutting cycle in a regulated selection forest. Forest Ecol Manag 32, 203-216.

Buongiorno, J., Peyron, J.L., Houllier, F., Bruciamacchie, M. 1995. Growth and Management of Mixed Species, Uneven Aged Forests in the French Jura Implications for Economic Returns and Tree Diversity. Forest Sci 41, 397-429.

Chang, S.J. 2001. One formula, myriad conclusions, 150 years of practicing the faustmann formula in central Europe and the USA. Forest policy and economics 2.

Darusman, D., Hardjanto. 2006. Tinjauan ekonomi hutan rakyat. In, Prosiding seminar hasil penelitian hasil hutan. Badan Litbang Kehutanan.

Gunawan, H. 2002. Analisis penentuan daur finansial kelas perusahaan Acacia mangium di Kesatuan Pemangkuan Hutan Bogor PT Perhutani Unit III Jawa Barat. In, Program Pasca Sarjana. Insitut Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hadjib, N. 2009. Daur teknis pinus tanaman untuk kayu pertukangan berdasar sifat fisis dan mekanis. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 27, 20.

Harbagung. 2010. Teknik dan Perangkat Pengaturan Hasil: Sintesa Hasil Penelitian Kuantifikasi Pertumbuhan dan Hasil Tegakan Hutan Tanaman. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman, Bogor.

Ingram, C.D., Buongiorno, J. 1996. Income and diversity tradeoffs from management mixed lowland dipterocarps in Malaysia. Journal of Tropical Forest Science 9, 242-270.

Krisnawati, H., Kallio, M., Kanninen, M. 2011a.: Ekologi, Anthocephalus cadamba Miq. Silvikultur, Produktivitas. CIFOR, Bogor.

Krisnawati, H., Varis, E., Kallio, M., Kanninen, M. 2011b. Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen. Ekologi, Silvikultur dan Produktivitas. CIFOR, Bogor Indonesia.

Mustari, T. 2000. Kajian penentuan daur dan kelestarian hasil pada pengelolaan hutan rakyat di Kabupaten Sukabumi. In, Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Olschewski, R., Benitez, P.C. 2010. Optimizing joint production of timber and carbon sequestration of afforestation projects. J Forest Econ 16, 110.

Perman, R., Ma,Y., McGilvray, J., Common, M. 2003. Natural resource and environmental economics. Third Edition. Pearson Education Limited, England.

Riyanto, H.D., Putra, P.B. 2010. Model pertumbuhan tegakan hutan tanaman sengon untuk pengelolaan hutan. Tekno Hutan Tanaman 3.

Roliadi, H., Anggraini, D. 2010. Penentuan daur teknis optimal dan faktor eksploitasi kayu hutan tanaman jenis Eucalyptus hybrid sebagai bahan baku pulp kertas. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 28, 26.

Samuelson, P.A. 1976. Economics of Forestry in an Evolving Society. Econ Inq 14, 466-492.

Siarudin, M., Indrajaya, Y., Handayani, W., Badrunasar, A., Nurochmah, Y. 2012. Laporan Hasil Penelitian "Pemanfaatan Lahan Agroforestry untuk Mendukung Mekanisme REDD". In. Balai Penelitian Teknologi Agroforestry, Ciamis.

Sopiana, A. 2011. Studi pengaturan hasil dalam pengelolaan hutan rakyat di Kabupaten Jepara. In, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Suharlan, A., Sumarna, K., Sudiono, J. 1975. Tabel Tegakan Sepuluh Jenis Kayu Industri. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Bogor.

Xabadia, A., Goetz, R.U. 2010. The optimal selective logging regime and the Faustmann formula. J Forest Econ 16, 63-82.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2013.10.4.201-211

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.