PERTUMBUHAN BANDENG DI DUA TAMBAK SILVOFISHERY YANG BERBEDA UMUR DI KAWASAN MANGROVE PANTAI UTARA KABUPATEN REMBANG (GROWTH OF MILKFISH IN TWO DIFFERENT AGE SILVOFISHERY FISHPONDS IN MANGROVE AREA IN NORTH COAST OF REMBANG REGENCY)

Krisnawati Krisnawati, Erny Poedjirahajoe Poedjirahajoe

Abstract


Silvofisherymerupakanpolaagroforestry yang digunakan dalam pelaksanaan program perhutanan sosial dikawasan hutan mangrove. Petani dapat memelihara ikan, udang, kepiting atau jenis komersial lainnya untuk memelihara hutan mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan bandeng pada tambak silvofishery tahun buat 1960 (A) dan tahun buat 1970 (B). Metode untuk mengetahui pertumbuhan berat bandeng yaitu setiap tambak diberi keramba jaring sebagai plot pengamatan dengan tiga kali ulangan. Peletakanplotberada di kiri-kanan dan tengahtambak agar mewakililuasantambak. Analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriftif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada tambak A dengan umur tambak 47 tahun pertumbuhan rata-rata 10 ekor bandeng : 869,33gram dan pada tambak B dengan umur 37 tahun pertambahan berat rata-rata per 10 ekor bandeng : 866,11 gram. Selisih rata – rata peningkatan bandeng di kedua tambak sebesar 3,22 gram,yang artinya umur tambak tidak mempengaruhi pertumbuhan bandeng di kawasan mangrove Pantai Utara Kabupaten Rembang.

Keywords


Silvofishery, pertambahan berat bandeng, umur tambak

Full Text:

PDF

References


Budiarti, A. (2007). Pengaruh Tahun Tanam Mangrove Terhadap Ketebalan Lumpur di Pantai Utara Desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM.

Kehutanan, D. (1997). Strategi Nasional Pengelolaan Hutan Mangrove di Indonesia Jilid I. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Kusmana, C. (1997). Metode survey vegetasi. Bogor: PT. Penerbit Insitut Pertanian.

Kusmana, C. W. (2003). Teknik Rehabilitasi Mangrove. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Kusmana, O. d. (2008). Studi Ekologi Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara. Biodiversitas, 9, 25-29.

Mahayani, N. P. (2002). Pengaruh Beberapa Pola Silvofishery Terhadap Sifat Fisik Kimia dan Biota Perairan Di Area Mangrove Desa Grinting Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM .

Noor, Y. R. (2006). Panduan Pengenalan Mangrove Di Indonesia. Bogor: Wetlands International Indonesia Programe.

Odum, E. P. (1998). Dasar - dasar Ekologi (Ketiga ed.). (T. Samingan, Trans.) Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Poedjirahajoe, E. (1998). Pengaruh Pola Silvofishery terhadap Keanekaragaman Biota Laut di Kawasan Mangrove Pantai Utara Kabupaten Brebes. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM.

Poedjirahajoe, E. (2005). Upaya Mencari Jarak Tanam Yang Optimal Dalam Rehabilitasi Mangrove Di Pantai Utara Jawa Tengah. Yogyakarta : Fakultas Kehutanan UGM.

Saputra, H. K. (2007). Peranan Mangrove Terhadap peningkatan Produksi Perikanan Tambak Di Kawasan Hutan Mangrove Pantai Utara Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM.

Ujang, A. (2002). Pengaruh Hutan Mangrove Terhadap Produktivitas Tambak. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpkf.2017.1.1.39-49

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright©2018 | Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak (JPKF)

eISSN : 2579-5805, pISSN : 2620-617X
JPKF is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

Jurnal Penelitian Kehutanan FALOAK indexed By: