STRUKTUR VEGETASI DAN SERAPAN KARBON DI KELOMPOK HUTAN SUNGAI MERANTI – SUNGAI KAPAS, BATANGHARI, JAMBI

Mariana Takandjandji, Nur Muhammad Heriyanto

Abstract


Penelitian struktur vegetasi dan serapan karbon di kelompok hutan Sungai Meranti-Sungai Kapas, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi telah dilakukan pada bulan Oktober 2019. Plot penelitian berbentuk bujur sangkar berukuran 100 m x 100 m (satu hektar) dibuat satu plot di lokasi hutan sekunder tua dan satu plot di hutan sekunder muda. Hasil penelitian di hutan sekunder tua tercatat 68 jenis pohon berdiameter ≥ 10 cm berjumlah 515 pohon, 37 suku, didominasi oleh Euphorbiaceae, Rubiaceae, dan Moraceae. Jenis-jenis yang dominan berturut-turut adalah jangklut/Xerospermum noronhianum Blume  (INP= 89,1%) dan malabaro/Nauclea orientalis L. (INP= 21,6%). Di hutan sekunder muda tercatat 63 jenis pohon berdiameter ≥ 10 cm berjumlah 428 pohon, 29 suku dan didominir oleh Euphorbiaceae, Lauraceae dan Annonaceae. Jenis–jenis yang dominan berturut-turut adalah jambu-jambu/Astronia macrophylla Blume (INP= 53,6%) dan malabaro/Nauclea orientalis L. (INP= 21,3%). Biomassa dan serapan karbon di hutan sekunder tua yang berdiameter ≥10 cm yaitu sebesar 152,21 ton/ha setara dengan 76,1 ton C/ha. Di hutan sekunder muda sebesar 123,41 ton/ha setara dengan 61,7 ton C/ha.

 

Kata kunci :Struktur, komposisi, vegetasi, karbon, regenerasi


Keywords


Struktur, komposisi, vegetasi, karbon, regenerasi

References


Badan Pusat Statistik.(2018). Batanghari Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Batanghari. Propinsi Jambi.

Balai Penelitian Tanah. (2018). Peta Tanah Pulau Sumatera, Jambi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Bogor.

Chave, J., Mechain, MR., Burqueez, A., Chidumayo, E., Colgan, MS., Delitti, WBC., Dugue, A., Eid, T., Fearnside, PM., Goodman, RC., Henry, M., Yrizar, AM., Mugasha, WA., Landau, HCM., Mencuccini, M., Nelson, BW., Ngomanda, A., Noguiera, EM., Malavessi, EO., Pelissier, R., Ploton, P., Ryan, CM., Soldarriaga, JG and Vieilledent, G. (2014). Improved allometric models to estimate the aboveground biomass of tropical trees. Global Change Biology (2014), doi: 10.1111/gcb.12629.

Dharmawan, IWS. & Samsoedin, I. (2012). Dinamika potensi biomassa karbon pada landskap hutan bekas tebangan di Hutan Penelitian Malinau. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 9(1), 12-20.

Dharmawan, IWS. (2013). Persamaan alometrik dan cadangan karbon vegetasi pada hutan gambut primer dan bekas terbakar. Jurnal Penelitian Hutan dan servasi Alam, 10 (2) : 175-191

Heriyanto, N.M., Samsoedin, I & Kartawinata, K (2019). Tree species diversity, structural characteristics and carbon stock in a one-hectare plot of the protection forest area in West Lampung Regency, Indonesia. Reinwardtia 18 (1): 1-18.

Heriyanto, N.M., Priatna, D., Kartawinata, K. dan Samsoedin, I (2020). Struktur dan komposisi hutan di kawasan lindung Rantau Bertuah, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. BuletinKebun Raya 23 (1): 69-81.

High Carbon Stock/HCS Approach. (2017). Pendekatan Stok Karbon Tinggi Mempraktekkan Nihil Deforestasi. The HCS Approach Toolkit, Module 4, Version 2.0. Kuala Lumpur, HCS Approch Steering Group.

http://db.worldagroforestry.org/wd. Diakses tanggal 27 Maret 2020, jam 11.29 wib.

International Panel on Climate Change [IPCC]. (2013). Climate change 2013 the physical basis working group I contrubution to the fifth assessment report of the IPCC. Switzerland.

Indonesia National Carbon Accounting System (INCAS). (2015). Indonesia luncurkan alat baru hadapi perubahan iklim. Program REDD-I. Hutan dan Perubahan Iklim di Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.

Kartawinata, K. (2016). Diversitas ekosistem alami Indonesia. Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Kusmana, C. (2011). Metode Survei Vegetasi. Cetakan ke 2. IPB Press. Bogor.

Laumonier, Y., Edin, A., Kanninen, M., and Munandar, A. W. 2010. Landscape-Scale Variation in the Structure and Biomass of the Hill Dipterocarp Forest of Sumatra: Implications for Carbon Stock Assessments. Forest Ecology and Management 259(3): 505–513.

Mansur, M. & Kartawinata, K. (2017). Phytosociology of a lower montane forest on Mt. Batulanteh, Sumbawa, Indonesia. Reinwardtia 16(2), 77–92.

Mansur, M., Hidayati, N. & Juhaeti, T. (2011). Struktur dan komposisi vegetasi pohon serta estimasi biomassa, kandungan karbon dan laju fotosintesis di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Jurnal Teknologi Lingkungan 12(2): 161‒169.

Microsoft Office Excel. (2013). Microsoft Inc. United States of America.

Muhdi, Elias, D. Murdiyarso, dan J.R Matangaran. (2012). Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu Reduced Impact Logging Dan Konvensional Di Hutan Alam Tropika (Studi Kasus Di Areal IUPHHK PT. INHUTANI II, Kalimantan Timur). J. Manusia & Lingkungan 19(3):303-311.

Purwanta, W. (2010). Penghitungan emisi karbon dari lima sektor pembangunan berdasar metode IPCC dengan verifikasi faktor emisi dan data aktivitas lokal. J. Tek. Ling. 11 (1):71 – 77. Pusat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta.

Qirom, M. A., Lazuardi, D., and Kodir, A. (2015). Keragaman Jenis dan Potensi Simpanan Karbon Hutan Sekunder di Kotabaru Kalimantan Selatan. Indonesian Forest Rehabilitation Journal 3(1): 49–66. DOI: 10.9868/IFRJ.3.1.49-66

Rosalina, Y. , K. Kartawinata, Nisyawati, E. Nurdin & J.Supriatna (2013). Kandungan karbon di hutan rawa gambut kawasan konservasi PT National Sago Prima, Kepulauan Meranti, Riau. Buletin Kebun Raya. 16 (2): 115-130.

Rosalina, Y., K. Kartawinata, Nisyawati, E. Nurdin & J. Supriatna (2014). Floristic composition and structure of a peat swamp forest in the conservation area of the PT National Sago Prima, Selat Panjang, Riau, Indonesia. Reinwardtia 14 ( 1 ): 193 – 210.

Sadili, A., Kartawinata, K., Soedjito, H & E. Sambas (2018). Tree species diversity in a pristine montane forest previously untouched by human activities in Foja Mountains, Papua, Indonesia. Reinwardtia 17 (2): 133-154.

Samsoedin, I., N. M. Heriyanto & M. Bismark. (2014). Keanekaragaman hayati flora dan fauna di kawasan hutan Pertamina Bukit Datuk Dumai, Provinsi Riau. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 11(1): 77-89.

Samsoedin, I dan Heriyanto, N. M. (2010). Struktur dan komposisi hutan pamah bekas tebangan ilegal di kelompok hutan Sei Lepan, Sei Serdang, Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 8 (3): 299-314.

Siregar, C. A.& N. M. Heriyanto. (2010). Akumulasi biomassa karbon pada skenario hutan sekunder di Maribaya, Bogor, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 8 (3): 215-226.

Soil Survey Staff. (2003). Keys to Soil Taxonomy, 9th Edition. USDA Natural Resources Conservation Service. Washington DC.

Subiandono, E., Bismark, M., & Heriyanto, N.M. (2013). Kemampuan Avicennia marina(Forsk.) Vierh. dan Rhizophora apiculata Bl. dalam penyerapan polutan logam berat. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 9(1), 23-32.

Wardani, M. & N.M. Heriyanto. (2015). Autekologi Damar Asam Shorea hopeifolia (F.Heim) Symington di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung. Buletin Plasma Nutfah 21(2):89-98.

Wardani, M., Astuti, I.P & Heriyanto, N. M. (2017). Analisis vegetasi jenis-jenis Dipterocarpaceae di kawasan hutan seksi I Way Kanan, Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Buletin Kebun Raya 20 (1),: 51 – 64.

Widhi, S.J.K, & Murti, S.H. (2014) Estimasi stok karbon hutan dengan memanfaatkan citra landsat 8 di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. Jurnal Bumi Indonesia 3(2): 1-11.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpkf.2020.4.2.115-128

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright©2018 | Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak (JPKF)

eISSN : 2579-5805, pISSN : 2620-617X
JPKF is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

Jurnal Penelitian Kehutanan FALOAK indexed By: