AGROFORESTRI SEBAGAI BAGIAN SKEMA PEMECAHAN MASALAH PENGELOLAAN LAHAN KHDTK KEPAU JAYA

Andhika silva yunianto, Hery Kurniawan

Abstract


Hampir seluruh KHDTK yang ada di Indonesia tidak terlepas dari permasalahan seperti perambahan, alih fungsi kawasan maupun klaim yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Salah satunya terjadi di KHDTK Kepau Jaya, akibat kurangnya perhatian dari Pemerintah terhadap masyarakat sekitar kawasan. Pembangunan dan pengelolaan KHDTK seharusnya menitikberatkan pada upaya pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat di sekitar kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan KHDTK Kepau Jaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2019 sampai dengan Desember 2019, dengan mewawancarai sebanyak 31 responden yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang bermukim di sekitar KHDTK Kepau Jaya secara sosial adalah homogen. Seluruh responden beragama islam dengan sebagian besar merupakan masyarakat pendatang dari luar daerah. 96,77% responden termasuk ke dalam usia produktif, namun 58,06% responden memiliki tingkat pendidikan formal tergolong sedang. Dari segi ekonomi, rata-rata tingkat pendapatan responden sebesar Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000, masih dibawah UMK Kabupaten Kampar sebesar Rp. 2.718.724,80 pada tahun 2019.

 

Kata kunci: Agroforestri, kondisi sosial, kondisi ekonomi, KHDTK, resolusi konflik


References


Adalina, Y., Nurrochman, D. R., Darusman, D., & Sundawati, L. (2015). Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 12(2), 105–118.

Amal, Maru, R., & Side, S. (2020). Community Perception in Management of Mangrove Forest Areas as A Production Area in Luwu District. La Geografia, 18(2), 150–159.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kampar. (2017). Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang. In Badan Pusat Statistik. BPS Kabupaten Kampar. https://semarangkab.bps.go.id/subject/12/kependudukan.html#subjekViewTab3

BPS Kabupaten Kampar. (2018). Kecamatan Siak Hulu Dalam Angka 2018 (BPS Kabupaten Kampar (ed.)). BPS Kabupaten Kampar.

Diarto, Hendrarto, B., & Suryoko, S. (2012). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Kawasan Hutan Mangrove Tugurejo di Kota Semarang. Jurnal Ilmu Lingkungan, 10(1), 1–7.

Forests and Climate Change Programme (FORCLIME). (2016). Mendukung Resolusi Konflik Kehutanan di Indonesia Melalui Mediasi: Pengalaman Proses Multi-Pihak Pada Tingkat Lokal dan Nasional di Kalimantan. Deutsche Gesellschaft Für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH, 1–8.

Garsetiasih, R., & Alikodra, H. S. (2015). Manajemen Konflik Konservasi Banteng (Bos javanicus D’Alton 1823) di Kawasan Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Alas Purwo. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 12(3), 213–234.

Hamid, R., Zulkarnaini, & Saam, Z. (2011). Analisis Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Hutan Pasca Kegiatan HPH PT. Siak Raya Timber Di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Lingkungan, 5(2), 130–148.

Harun, M. K., & Dwiprabowo, H. (2014). Model Resolusi Konflik Lahan Di Kesatuan Pemangkuan Hutan Produksi Model Banjar. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 11(4), 265–280. https://doi.org/10.20886/jpsek.2014.11.4.265-280

Hutajulu, J. P. (2015). Analisis Peran Perempuan Dalam Pertanian di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kuburaya. Jurnal Social Economic of Agriculture, 4(1), 83–90.

Ichsan, A. C., Silamon, R. F., Anwar, H., & Setiawan, B. (2013). Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru dengan Menggunakan Pendekatan Partisipatif. Jurnal Hutan Tropis, 1(3), 215–220.

Kurniasih, P., & Sudarmalik. (2013). Kajian Aspek Legalitas dan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa di Tepi Kawasan KHDTK Kepau Jaya Dalam Proses Pengelolaan KHDTK Kepau Jaya. Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan.

Kurniawan, H. dan Pujiono, E. 2018. Potensi Pengembangan Tanaman Setempat dalam Sistem Agroforestri: Studi Kasus di Desa T’eba Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Faloak, Vol.2, No.1 April 2018: 71-87

Larson, A. M. (2013). Hak Tenurial dan Akses Ke Hutan : Manual pelatihan untuk penelitian. Center for International Forestry Research.

Mahfud Mochtar. (2015). Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan KHDTK. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan. https://www.forda-mof.org

Mayers, J., Morrison, E., Rolington, L., Kate, S., & Turrall, S. (2013). Improving Governance Forest Tenure: Technical Guide 2. Food and Agriculture Organization of The United Nations.

Mulyono, M. M. B. (2012). Modal Sosial Dalam Pengelolaan Kebun Hutan (Dukuh) di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Institut Pertanian Bogor.

Nasution. (2011). Metode Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurdiani, N. (2014). Teknik Sampling Snowball dalam Penelitian Lapangan. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(2), 1110–1118. https://doi.org/10.21512/comtech.v5i2.2427

Prasetyo, E. (2015). Analisis Aspek Pidana Penggunaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Kepau Jaya Kabupaten Kampar Provinsi Riau Berdasarkan Pasal 78 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. In perpustakaan.uns.ac.id. Universitas Sebelas Maret.

Rajati, T., Kusmana, C., Darusman, D., & Saefuddin, A. (2006). Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Kehutanan Dalam Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sekitar Hutan : Studi Kasus di Kabupaten Sumedang ( The Optimization of Forest Land Utilization to Improve Environment Quality and People Welfare Surrounding The F. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, XII(1), 38–50.

Rahardjo, Mudjia (2011) Metode pengumpulan data penelitian kualitatif. Disampaikan pada mata kuliah Metodologi Penelitian, Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. (Unpublished)

Reski, N. A., Yusran, Y., & Makkarennu. (2017). Rancangan Pemberdayaan Masyarakat pada Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Desa Pacekke, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Jurnal Hutan Dan Masyarakat, 9(1), 37–43. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24259/jhm.v9i1.2039

Reza, M., Noer, M., Yonariza, & Asmawi. (2019). Hubungan Ikatan Anggota Kelompok Tani dengan Partisipasinya pada Proses Perencanaan Penyuluhan Pertanian Tingkat Nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Penyuluhan, 15(1), 17–23. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v15i1.16355

Safe’i, R., Febryano, I. G., & Aminah, L. N. (2018). Pengaruh Keberadaan Gapoktan Terhadap Pendapatan Petani dan Perubahan Tutupan Lahan di Hutan Kemasyarakatan. Sosiohumaniora, 20(2), 109–114.

Senoaji, G. (2011). Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Bukit Daun di Bengkulu. Sosiohumaniora, 13(1), 1–17.

Shafira, & Listiara, A. (2017). Usia Dan Masa Kerja. Jurnal Empati, 6(1), 396–400.

Sulistya Ekawati. (2019). Prolog : Perkembangan Konflik Kehutanan Di Indonesia. In S. Ekawati, S. Adiwibowo, & S. Anwar (Eds.), Meretas Jalan Konflik Kehutanan (pp. 1–18). PT. Kanisius.

Surat Keputusan Menteri Kehutanan. (2005). Penunjukan KHDTK Kepau Jaya (SK Menhut No.74/Menhut-II/2005)

Surat Keputusan Gubernur Riau. (2019). Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau Tahun 2019 (SK Gubernur Riau no. kpts.949/XI/2018)

Tjiptoherijanto, P. (2001). Proyeksi Penduduk, Angkatan Kerja, Tenaga Kerja, dan Peran Serikat Pekerja dalam Peningkatan Kesejahteraan. Majalah Perencanaan Pembangunan, 23, 1–10.

Undang-undang no.41. (1999). Kehutanan

Wakka, A. K. (2014). Analisis Stakeholders Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (Khdtk) Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 3(1), 47. https://doi.org/10.18330/jwallacea.2014.vol3iss1pp47-55

Wakka, A. K., Awang, S. A., Purwanto, R. H., & Poedjirahajoe, E. (2012). Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 19(1), 1–11.

Wakka, A. K., & Bisjoe, A. R. H. (2018). Peningkatan Modal Sosial Masyarakat Dalam Penyelesaian Konflik Melalui Mediasi: Kasus KHDTK Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 15(2), 79–92.

Yanto, E. W. B. (2013). Partisipasi Masyarakat Dalam Usaha Konservasi Hutan. Journal of Educational Social Studies, 2(1).

Yunianto, A. S., & Raharjo, K. D. (2019). Analisis dan Upaya Resolusi Konflik Pemanfaatan Sumber Daya Hutan di KHDTK Kepau Jaya. In S. Ekawati, B. K. Sumirat, Subarudi, & S. Anwar (Eds.), Miniatur Resolusi Konflik di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) (pp. 109–124). PT. Kanisius. www.kanisiusmedia.com

Yunianto, A. S., & Sutrisno, E. (2019). Pembentukan kelompok tani hutan sebagai upaya resolusi konflik melalui konsep pemberdayaan masyarakat di KHDTK Kepau Jaya. Unri Conference Series: Community Engagement, 1, 74–82. https://doi.org/10.31258/unricsce.1.74-82

Yuwono, A. P., & Prasodjo, N. W. (2013). Analisis Gender Pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 1(2), 131–151. http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/9399




DOI: https://doi.org/10.20886/jpkf.2022.6.1.1-15

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright©2018 | Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak (JPKF)

eISSN : 2579-5805, pISSN : 2620-617X
JPKF is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

Jurnal Penelitian Kehutanan FALOAK indexed By: