PERTUMBUHAN SEMAI Shorea balangeran (Korth.) Burck PADA BERBAGAI INTENSITAS CAHAYA

Tri Atmoko, S.Hut., M.Si.

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan semai Shorea balangeran (Korth.) Burck pada berbagai tingkat intensitas cahaya.  Penelitian dilakukan di persemaian. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga kali ulangan.  Perlakukan dilakukan dengan menutup bagian atas semai dengan sarlon berwarna hitam sebanyak satu lapis, dua lapis dan tiga lapis.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan intensitas cahaya berpengaruh nyata terhadap tinggi, diameter, luas daun dan berat kering total, namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun.  Pertumbuhan semai S. balangeran tertinggi terjadi pada perlakuan naungan alami. Penyimpanan semai S. balangeran dengan mengurangi intensitas cahaya matahari dapat dilakukan dan kualitas bibit yang dihasilkan tetap terjaga.


Kata Kunci


intensitas cahaya, pertumbuhan, Shorea balangeran (Korth.) Burck

Referensi


Arief, A. (1994). Hutan, hakekat dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

Daniel, T.W., J.A. Helms and F.S. Baker. (1987). Prinsip-prinsip silvikultur. Terjemahan: D. Marsono dan O.H. Soeseno. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. p. 212

Daryono, H. (2006). Pemanfaatan lahan secara bijaksana dan revegetasi dengan jenis pohon tepat guna di lahan rawa gambut terdegradasi. Prosiding seminar hasil-hasil penelitian. Optimalisasi peran IPTEK dalam mendukung peningkatan produktifitas hutan dan lahan. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. pp.1-18

Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay. (1992). Fisiologi lingkungan tanaman. Terjemahan: Andani S. dan E.D. Purbayanti. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Ginting A.N. dan I.W.S. Dharmawan. (2007). Konservasi tanah dan fungsi hidrologi hutan tanaman dipterokarpa. P. Parthama dan N. Juliaty (eds). Prosiding Seminar pengembangan hutan tanaman Dipterokarpa dan ekspose TPTII/SILIN. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. Samarinda. pp. 57-64

Hadriyanto, D. (2007). Perkembangan morfologi semai Shorea pauciflora King pada intensitas dan kualitas cahaya berbeda. Rimba Kalimantan. Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. 12 (2): 92-101

Herdiana, N., A.H. Lukman, K. Mulyadi dan T. Suhendar. (2008). Pengaruh konsentrasi dan frekuensi aplikasi pupuk daun terhadap pertumbuhan bibit meranti belangeran asal cabutan alam di persemaian. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Pusat Litbang Hutan Tanaman. Bogor. 5 (2): 147-154

Kurniaty, R. dan Y. Heryati. (2003). Pengaruh intensitas cahaya dan pemupukan terhadap pertumbuhan bibit cempaka hutan (Ermerillia ovalis). Buletin Teknologi Perbenihan. Puslitbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Bogor. X (2) : 147-157

Lakitan, B. (2004). Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Marjenah. (2001). Pengaruh perbedaan naungan di persemaian terhadap pertumbuhan dan respon morfologi dua jenis semai meranti. Rimba Kalimantan. Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda. Vol. VI (2) : 9-20

Nurhasybi, Danu, Dede J. S. dan Dharmawati, FD. (2003). Kajian komprehensif benih tanaman hutan jenis-jenis Dipterocarpaceae. Publikasi Khusus. Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan, Bogor

Omon. R.M. (1999). Pertumbuhan sepuluh jenis Dipterokarpa di areal Hutan Tanaman Industri PT. Inhutani I, Batuampar, Balikpapan, Kalimantan Timur. Bulletin Penelitian Kehutanan, Balai Penelitian Kehutanan Samarinda. Vol. I

Sakai, C. dan A. Subianto. (2007). Pedoman pembuatan stek jenis Dipterokarpa dengan KOFFCO system. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Bogor

Siahaan, H., N. Herdiana dan T. Rahman S. (2007). Pengaruh pemberian arang kompos dan naungan terhadap pertumbuhan bibit bambang lanang. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Pusat Litbang Hutan Tanaman. IV (1) : 215-221

Siran, S.A. (eds). (2007).Status riset pengelolaan Dipterokarpa di Indonesia. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kalimantan. Samarinda

Suhardi. (1997). Dipterocarp and mycorrhiza species adapted to the open area. Proceeding of the International Workshop of BIO-REFOR, Bangkok

Sutisna, M. 1998. Silvikultur hutan tanaman Indonesia. Buku pembantu kuliah pada Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, Samarinda

Yassir, I., Suwaji dan R.M. Omon. (2003). Prospek pengembangan meranti rawa (S. balangeran Korth) pada lahan alang-alang dengan sistem agroforestry di areal rehabilitasi Samboja Lestari. Dipterokarpa, Balai Penelitian Kehutanan Samarinda. Vol. 7

Yassir, I. dan Y. Mitikauji. (2007). Pengaruh penyiapan lahan terhadap pertumbuhan Shorea leprosula Miq. dan Shorea balangeran (Korth.) Burck pada lahan alang-alang di Samboja, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Dipterokarpa, Vol. I (1) : 23-35




DOI: https://doi.org/10.20886/jpks.2021.2.1.49-57

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Penelitian Kehutanan Sumatrana