APLIKASI METODE SIDIK CEPAT JASA LINGKUNGAN PADA DAS MIKRO (Rapid assessment method of environmental services in the micro catchment)

Anang Widicahyono, San Afri Awang, Ahmad Maryudi, Muhammad Anggri Setiawan

Abstract


ABSTRACT

Watershed areas are used for a variety of environmental services that become a basic framework for watershed management activities. This study aims to develop and apply the rapid identification and assessment of environmental services at micro catchment level at Cebong Sub-watershed, Wonosobo Regency. This study uses three basic principles: (i) spatial and inter-regional relationships, (ii) causal relationship mechanism, and (iii) potential and impact values. This method is a combination of spatial analysis using Geographic Information Systems, causal relationship analysis using systems thinking, and economic valuations. The results indicated that the diversity of environmental services in the Cebong Sub-watershed are in the forms of: 1) provision services for food and water sources; 2) regulatory services for carbon stocks, and erosion and sedimentation control, 3) habitat services for  iodiversity, and 4) cultural services for tourism. As food supply services, potato farming provides the highest benefit value although generate other potential environmental services. As cultural services, tourism share lower value of direct benefits, but support the sustainable use of environmental services in the watershed. This is an initiative research to develop a technical guide in managing the micro catchment based on environmental services.

Keywords: rapid assesment method; environmental services; micro-catchment

 

ABSTRAK

Wilayah DAS terbagi habis oleh ekosistem dengan keragaman jasa lingkungan yang dapat dijadikan sebagai kerangka dasar kegiatan pengelolaan DAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan serta mengaplikasikan metode sidik cepat identifikasi dan penilaian jasa lingkungan pada level DAS mikro di Sub DAS Cebong, Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini menggunakan tiga prinsip dasar: (i) spasial dan hubungan antar wilayah, (ii) mekanisme hubungan sebab akibat, serta (iii) nilai potensi dan dampak. Metode sidik cepat jasa lingkungan merupakan kombinasi analisis spasial dengan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis, analisis hubungan sebab akibat dengan metode system thinking, serta valuasi ekonomi. Hasil identifikasi sidik cepat menunjukkan keragaman jasa lingkungan di Sub DAS Cebong berupa: 1) jasa penyediaan dengan jasa utama sumber makanan dan air domestik, 2) jasa regulasi dengan jasa utama cadangan karbon dan pengendalian erosi sedimentasi, 3) jasa habitat dengan jasa utama biodiversitas, dan 4) jasa budaya dengan jasa utama pariwisata. Jasa penyediaan makanan dalam bentuk pertanian kentang memberikan nilai manfaat paling tinggi, namun memunculkan penurunan potensi jasa lingkungan lainnya. Jasa budaya berupa pariwisata, meskipun nilai manfaat langsungnya lebih rendah, namun dapat mendukung keberlanjutan pemanfaatan jasa lingkungan di dalam DAS. Penelitian ini menjadi sebuah inisiasi petunjuk teknis rencana pengelolaan DAS mikro berbasis jasa lingkungan.

Kata kunci: metode sidik cepat; jasa lingkungan; DAS Mikro

Keywords


metode sidik cepat; jasa lingkungan; DAS Mikro

References


Aguilar, F. X., Obeng, E. A., & Cai, Z. (2018). Water quality improvements elicit consistent willingness-to-pay for the enhancement of forested watershed ecosystem services. Ecosystem Services, 30, 158–171. https://doi.org/10.1016/j.ecoser.2018.02.012

Ainun Jariyah, N. & Pramono, B. (2013). Kerentanan sosial dan biofisik di DAS Serayu: Collaborative management. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol.10 No. 3 September 2013, Hal. 141-156.

Ainun Jariyah, N. (2014). Karakteristik masyarakat Sub DAS Pengkol dalam kaitannya dengan pengelolaan DAS (Studi kasus di Sub DAS Pengkol, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah). Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 11(1), 59–69. https://doi.org/10.20886/jsek.2014.11.1.59-69

Arbangiyah, R. (2012). Perubahan pola pertanian rakyat di Desa Sembungan Dataran Tinggi Dieng (1985-1995). Skripsi. Universitas Indonesia.

Brown, S. (1990). Guideline for inventorying and monitoring carbon offsets in forest-based projects. World Bank, (September).

Budiani, S.R., Wahdaningrum, W., Yosky, D., Kensari, E., Pratama, H.S., Malandari, H., Iskandar, H.T., Alphabettika, M., Maharani, N., Febriani, R.F., Kusminati, Y. (2018). Analisis potensi dan strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis komunitas di Desa Sembungan Wonosobo Jawa Tengah. Majalah Geogra¬fi Indonesia Vol. 32, No.2, September 2018 (170-176).

CICES, (2013). The CommonInternational Classification of Ecosystem Services (CICES) V4.3. January 2013. http://cices.eu/.

Chintantya, D. & Maryono, M. (2017). Peranan jasa ekosistem dalam perencanaan kebijakan publik di perkotaan. Proceeding Biology Education Conference Volume 14 (1), 144- 147

Dasrizal., Ansofino., Juita, Erna., Jolianis. (2012). Model sistem pembayaran jasa lingkungan dalam kaitannya dengan konservasi sumberdaya air dan lahan: Studi kasus pada Batang Anai Sumatera Barat. Economica, Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Vol. 1 No. 1, Oktober 2012

Duong, N. T. B., & De Groot, W. T. (2020). The impact of payment for forest environmental services (PFES) on community-level forest management in Vietnam. Forest Policy and Economics, 113 (December 2019), 102135. https://doi.org/10.1016/j.forpol.2020.102135

Falah. F., & Purwanto. (2018). Kelembagaan mitigasi kekeringan di Kabupaten Grobogan. Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. https://doi.org/10.20886/jppdas.2018.2.2.151-172

García-Amado, L. R., Pérez, M. R., Escutia, F. R., García, S. B., & Mejía, E. C. (2011). Efficiency of payments for environmental services: Equity and additionality in a case study from a biosphere reserve in Chiapas, Mexico. Ecological Economics, 70(12), 2361–2368. https://doi.org/10.1016/j.ecolecon.2011.07.016

Hafizi, M.Z., Golar., & Sudhartono, A. (2016). Pola pemberdayaan masyarakat di Hulu Sub Daerah Aliran Sungai Miu (Kasus Penerapan Program SCBFWM di Desa Winatu Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi Provinsi Selawesi Tengah). Warta Rimba. Volume 4, Nomor 1 Juni 2016.

Hairiyah, K., & Rahayu, S., (2007). Measurement of carbon stored in use various land. Bogor: World Agroforestry Centre. ISBN 978-979-319853-8.

Halengkara, Listumbinang, Totok Gunawan, & Setyawan Purnama. (2012). Analisis kerusakan lahan untuk pengelolaan daerah aliran sungai melalui integritasi teknik penginderaan jauh dan sistem informasi geografis.Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No. 2 September 2012 (149-173).

Indrawati, D.R., Awang, S.A., Faida, L.R.W., & Maryudi, A. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan DAS Mikro: Konsep dan implementasi. (2016). Kawistara, Vol. 6, No. 2, Agustus 2016: 175-187.

IPCC. (2000). IPCC Special report on emissions scenarios: A special report of Working Group III of the Intergovernmental Panel in Climate Change. Emissions Scenarios, 608.

Kaplowitz, M. D., Lupi, F., & Arreola, O. (2012). Local markets for payments for environmental services: Can small rural communities self-finance watershed protection? Water Resources Management, 26(13), 3689–3704. https://doi.org/10.1007/s11269-012-0097-y

Karuniasa, M., & Prambudi, P.A. (2019) Transition of primary forest to secondary forest and impact for water resources conservation. Journalof Environmental Science and Sustainable Development, 2(1) 15-25. https://doi.org/10.7454/jessd.v2i1.34

Ketterings, Q. M., Coe, R., Noordwijk, M. v., Ambagau,Y., & Palm, C. A. (2001). Reducing uncertainty in the use of allometric biomass equations for predicting above-ground tree biomass in mixed secondary forest. Forest Ecology and Management, 146: 199-209.

Khairiyah, R.N., Prasetyo, L.B., Setiawan, Y. Kosmaryandi, N., (2016). Minitoring model of payment for Environmental Service (PES) implementation in Cidanau Watershed with stands density approach. Procedia Environmental Sciences 33 (2016) 269-278.

Legowo., (2005). Konsep teknologi pengendalian banjir dan mengatasi kekeringan. Seminar Pengelolaan DAS Citarum dalam rangka pengendalian banjir dan mengatasi kekeringan. Aula Pusdiktek, 26 Mei 2005. Cicaheum Bandung.

Marshall, D.C.W., & A.C., Bayliss. (1994). Flood estimation for small catchments. Institute of Hydrology Oxford.

Mawahan, Annazili & Soedarjanto. (2019) Model pengelolaan terbaik untuk keberlanjutan Daerah Aliran Sungai (DAS) Pada Sub DAS Ciliwung Hulu. Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Doi https://doi.org/10.20886/jppdas.2019.3.1.79-88

MEA (Millenium Ecosystem Assessment). (2005). Ecosystem and human well-being. Island Press. Washington, DC.

Mustajoki, J., Saarikoski, H., Belton, V., Hjerppe, T., & Marttunnen, M. (2020). Utillizing ecosystem services classificacions in multi-criteria decision analysis-experiences of peat extraction case in Finland. Ecosystem Services. 41 (2020) 101049.

Napitupulu, D. F., Asdak, C., & Budiono, B. (2014). Mekanisme imbal jasa lingkungan di Sub DAS Cikapundung (Studi kasus pada Desa Cikole dan Desa Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat). Jurnal Ilmu Lingkungan, 11(2), 73. https://doi.org/10.14710/jil.11.2.73-83

Nurfahmi, Putri, Rizal Faozi Malik, Ratih Paniti Sari, & Afid Nurkholis. (2015). Influence of local wisdom to prevent disappearance of Cebong Lake in Sembungan Village Wonosobo District. Proceedings of International Confrence on Appropriate Technology Development, pp.165-168.

Nurviana, Vina. (2016). Analisis biaya manfaat pengelolaan hutan di Sub DAS Prambanan Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi awa Tengah.Tesis.Sekolah Pasca Sarjjana Fakultas Geografi: Universitas Gadjah Mada.

Permen No P.61/Menhut-II/2014 tentang Monitoring dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai

Permen No P.67/Menhut-II/2014 tentang Sistem informasi pengelolaan daerah aliran sungai

Putri, M.A., Risanti, A.A., Cahyono, K.A., Latifah, L., Rahmawati, N., Ariefin, R.F., Prameswari, S., Waskita, W.A., Adjie, T.N., & Cahyadi, A. (2018). Sistem aliran dan potensi air tanah di Sebagian Desa Sembungan Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitas. Majalah Geografi-Indonesia Vol. 32, No.2, September 2018 (155-161).

Pramanik, P.D., & Ingkadijaya, R. (2017) The impact oftourism on village society and its environmental. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 145 (2018) 012060. https://doi.org/10.1088/1755-1315/145/1/012060

Risanti, A.A., Cahyono, K.A., Latifah., Putri, M.A., Rahmawati, N., Ariefin, R.F., Prameswari, S., Waskito, W.A., Adjie, & T.N., Cahyadi, A. (2018). Hidrostratigrafi akuifer dan estimasi potensi air tanah bebas guna mendukung kebutuhan air Desa Sembungan. Majalah Geografi Indonesia Vol. 32, No.1, Maret 2018 (108-114).

Ratna Reddy, V., Saharawat, Y.S., & George, B. (2017) Watershed management in South Asia: A Synoptic Review. Journal of Hydrology 551 (2017) 4-3

Rismunandar, Kusmana, C., & Syaufina, L. (2016). Strategi kebijakan jasa lingkungan secara berkelanjutan di Taman Nasional Gunung Ciremai Kuningan - Jawa Barat (Policy strategy for sustainable water environment services management at Mount Ciremai National Park Kuningan-West Java). Jurnal Penglolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 6(2), 187–199.

Sartohadi, J. (2004). Geomorfologi tanah DAS Serayu Jawa Tengah. Majalah Geografi Indonesia. Volume 18 Nomor 2 September 2004. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur. Yogyakarta.

Setiawan, M.A. (2012). Integrated soil rsk management. PhD Thesis. University of Innsbruck, Austria.

Sihite, Jamartin. (2001). Evaluasi dampak erosi tanah model pendekatan ekonomi lingkungan dalam perlindungan DAS: kasus Sub-DAS Besai DAS Tulang Bawang Lampung. Disertasi. Pasca Sarjana Intitut Pertanian Bogor.

Sharma, A., & Kukreja, S. (2012) Economic contribution of tourism industry towards society. International Journal of Scientific & Engineering Research, Volume 3, Issue 10, October-2012.

Sudaryono. (2012). Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) terpadu konsep pembangunan berkelanjutan.Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 2, Mei 2002: 153-158.

SK Menhut No SK.328/MenhutII/2009 tentang Penetapan Daerah Aliran Sungai (DAS) prioritas dalam rangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010-2014.

TEBB. (2010). The Economics of ecosystems and biodiversity. Ecological and Economic Foundations. United Nations Environmnetal Programme. New York.

Ulya, Nur Arifatul, Efendi Agus Waluyo, Adi Kunarso, & Tubagus Angga Anugrah Syabana. (2017) .Bagaimana imbal jasa lingkungan dalam pengelolaan DAS secara terpadu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Fakta dan potensi DAS Musi. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu. LPPM Universitas Riau.

Widicahyono, A., Awang, S.A., Maryudi, A., Setiawan, M.A., Rusmidi, A.U., Handoko, D., & Muhammad, R.A. (2018). Achieving sustainable ese of environment: a Framework for payment for protected forest ecosystem service. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 148(2018) 012019. https://doi.org/10.1088/1755-1315/148/1/012019

Winastuti, R. (2017). Analisis cadangan carbon atas permukaan pada kebun campuran di DAS Bompon dengan pendekatan sistem dinamik. Skripsi. Fakultas Geografi: Universitas Gadjah Mada.

Wegner, G. I. (2016). Payments for ecosystem services (PES): a flexible, participatory, and integrated approach for improved conservation and equity outcomes. Environment, Development and Sustainability, 18(3), 617–644. https://doi.org/10.1007/s10668-015-9673-7.

Yuliasmara, F., and Dignity, A. (2007). Measurement of carbon stored in cocoa pantation biomass plant approach. Warta The research center Indonesian Coffee and Cocoa, 3.pp. 149-158.




DOI: https://doi.org/10.20886/jppdas.2020.4.1.79-102

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

 

Published by:

Cooperation the Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo (BPSILHK Solo) with the Indonesian Soil and Water Conservation Society (MKTI)

eISSN : 2579-5511,  pISSN : 2579-6097

 

Secretary:

The Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo (BPSILHK Solo)
Jl. Jend A. Yani-Pabelan, Kartasura Po.BOX 295 Surakarta 57102
Phone.(0271) 716709 ; Fax(0271) 716959;
Email : sekred.jppdas@gmail.com

Website : http://dassolo.litbang.menlhk.go.id/

Copyright : Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research)