ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA AIR TERJUN RIAM JITO DI KECAMATAN KEMBAYARAN, KABUPATEN SANGGAU, KALIMANTAN BARAT (Feasibility analysis on potential ecotourism of Riam Jito Waterfall in Kembayan District, Sanggau Regency, West Kalimantan)

Dian Charity Hidayat, Retno Maryani

Abstract


ABSTRACT

Riam Jito, waterfall located in a protected forest area in Mobui village, is well known of its uniqueness and natural tourism object attractiveness. It becomes an opportunity for the surrounding people, particulary for the Harapan Maju farmer group, which already has a certification for community forest utilization permit (IUPHHKm) to utilize environment service and to leverage their welfare eventually. The feasibility study is aimed to analyse the environment potential and recommend strategies to develop conservational and sustainable tourism object. The ODTWA (Objek Daya Tarik Wisata Alam = Nature based Tourism Objects and Attraction) analysis shows that the Riam Jito waterfall and Maria cave deserved to obtain further development as natural and religious tourism object by reaching its potential level up to 74.5%. According to the SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) analysis, some major issues to be followed up are related to facilities and infrastructure development, regulation to minimize the social gap and ecosystem conservation, local government and private partnership sector, and capacity building for Pokdarwis as the tourism object management.

Keywords: ecotourism; religious tourism; SWOT analysis

 

ABSTRAK

Air terjun Riam Jito yang terletak di kawasan hutan lindung Dusun Mobui memiliki keunikandan daya tarik wisata alam. Hal tersebut merupakan kesempatan bagi masyarakat sekitar, terutama Kelompok Tani Harapan Maju yang telah memiliki ijin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm), untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan jasa lingkungan kawasan tersebut. Pemanfaatan potensi wisata di wilayah IUPHKm diperkuat dengan adanya Gua Maria yang lokasinya berdekatan dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi wisata religi. Kajian ini bertujuan untuk melihat kelayakan kawasan tersebut dan strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha wisata yang lestari dan berkesinambungan. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan metode Objek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA), kawasan air terjun Riam Jito dan Gua Maria layak untuk dijadikan tujuan wisata alam dan wisata religi dengan tingkat kelayakan sebesar 74,5%.  Menurut analisis Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT), beberapa hal yang harus dilakukan yaitu membangun sarana dan prasarana, menyusun peraturan tentang pengelolaan agar tidak ada kesenjangan sosial dan ekosistem tetap terjaga, menggalang kerjasama dengan pemerintah daerah dan pihak swasta serta menyelenggarakan pelatihan sumber daya manusia Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) selaku pengelola objek wisata. Selanjutnya, beberapa strategi pengembangan ekowisata juga perlu diterapkan.

Kata Kunci: wisata alam; wisata religi; analisis SWOT


Keywords


ecotourism; religious tourism; SWOT analysis

References


Afriza, L., Riyanti, A., & Indrianty, S. (2017). Pengembangan pariwisata Kawasan Gedebage berbasis ekowisata. The Journal: Tourism and Hospitality Essentials Journal,7(2), 53. https://doi.org/10.17509/thej.v7i2.9012

Amalia, G. (2014). Analisis potensi pengembangan obyek wisata pantai di kecamatan singkawang selatan kota singkawang provinsi kalimantan barat. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Badan Pusat Statistik. (2016). Kecamatan Kembayan dalam angka. Kabupaten Sanggau.

Barus, E., Rahmawaty, R., & Patana, P. (2016). Potensi wisata alam di Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Model Unit XIV Toba Samosir. Peronema Forestry Science Journal, 5(3), 162–167.

Barus, S. I. P., Patana, P., & Afiffudin, Y. (2013). Analisis potensi obyek wisata dan kesiapan masyarakat dalam pengembangan desa wisata berbasis masyarakat di Kawasan Danau Linting Kabupaten Deli Serdang. Peronema Forestry Science Journal, 2(2), 143–151.

Bertomi, C., Oka Karini, N. M., & Sudana, I. P. (2017). Pengemasan paket ekowisata di Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Jurnal IPTA, 3(2), 92. https://doi.org/10.24843/ipta.2015.v03.i02.p16

Cheia, G. (2015). Ecotourism : Definition and concepts. Journal of Tourism, (15), 56–60.

Fandeli, C. & Mukhlison (2000). Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Das, M., & Chatterjee, B. (2015). Ecotourism: A panacea or a predicament? Tourism management perspectives, 14, 3–16. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015.01.002

Ghorbani, A., Raufirad, V., Rafiaani, P., & Azadi, H. (2015). Ecotourism sustainable development strategies using SWOT and QSPM model: A case study of Kaji Namakzar Wetland, South Khorasan Province, Iran. Tourism Management Perspectives, 16,290֊297._https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015.09.005

Ginting, I. A., Patana, P., & Rahmawaty. (2013). Penilaian dan pengembangan potensi objek dan daya tarik wisata alam di Taman Wisata Alam ( TWA ) Sibolangit. Peronema Forestry Science Journal, 2(1), 74–81.

Hong, C.-W., & Chan, N.-W. (2010). Strength-weakness-opportunities-threats analysis of Penang National Park for strategic ecotourism management. World Applied Sciences Journal, 10, 136–145.

Jozi, S. A., & Rezaian, S. (2010). Presentation of strategic management plan in ecotourism development through SWOT (Case study: Qeshm Island). ICCCE 2010 - 2010 International Conference on Chemistry and Chemical Engineering, Proceedings, (Iccce), 358–362.

https://doi.org/10.1109/ICCCENG.2010.5560413

Karlina, E. (2015). Strategi pengembangan ekowisata mangrove di Kawasan Pantai Tanjung Bara, Kutai Timur , Kalimatan Timur. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 12(2), 191–208.

https://doi.org/10.20886/jphka.2015.12.2.191-208

Kholilurohman, M. (2016). Pengelolaan obyek daya tarik wisata religi di Kabupaten Rembang (Studi Kasus Pasujudan Sunan Bonang). Universitas Islam Negeri Walisongo.

Muryono, M. (2011). Analisis tata ruang (zonasi) pengembangan ekowisata di Kawasan Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Journal of Biological Researches, 17(1), 115–117. https://doi.org/10.23869/bphjbr.17.1.201122

Nurdianti, A., Ningsih, S., & Sustri. (2013). Potensi pengembangan wisata alam di habitat maleo (Macrocephalon maleo) Taman Nasional Lore Lindu Bidang Pengelolaan Wilayah (BPW) I Saluki Kec. Gumbasa Kab. Sigi. Warta Rimba, 1(1), 1–8.

Nurita. (2016). Strategi pengembangan wisata alam penyu berbasis masyarakat lokal di Pantai Temajuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Institut Pertanian Bogor.

Pahlevi, A. (2016). Kalimantan Barat yang masih dihantui kebakaran hutan dan lahan. Mengapa? Retrieved from http://www.mongabay.co.id/2016/09/08/kalimantan-barat-yang-masih-dihantui-kebakaran-hutan-dan-lahan-mengapa/

Pamungkas, G. (2013). Ekowisata belum milik bersama: kapasitas jejaring stakeholder dalam pengelolaan ekowisata (Studi kasus: Taman Nasional Gunung Gede Pangrango). Journal of Regional and City Planning, 24(1), 49–64.

Paramitasari, D., & Sabri, M. (2017). Analisis potensi objek daya tarik wisata alam di desa deluk, Kec. Bantan, Kab. Bengkalis. IDEAS, 03(November), 423–434.

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah Tahun 2007 - 2027. (2008). Provinsi Kalimantan Barat.

Pratiwi, D., Idris, M. H., & Aji, I. M. L. (2018). Analisis kelayakan dan persepsi pengunjung terhadap Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) Pantai Tanjung Pasir Pulau Moyo Kabupaten Sumbawa. Universitas Mataram.

Prihatno. (2010). Analisa perilaku konsumen terhadap jasa paket perjalanan wisata di Yogyakarta. Wahana Informasi Pariwisata : Media Wisata, 4(1).

Purnomo, H., Sulistyantara, B., & Gunawan, A. (2013). Peluang usaha ekowisata di Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu, Jawa Timur. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 10(4), 247–263.

Purwanto, S. (2014). Kajian potensi dan daya dukung Taman Wisata Alam Bukit Kelam untuk Strategi Pengembangan Ekowisata. Institut Pertanian Bogor.

Purwanto, S., Syaufina, L., & Gunawan, A. (2014). Kajian potensi dan daya dukung Taman Wisata Alam Bukit Kelam untuk strategi pengembangan ekowisata study of potential and carrying capacity of Bukit Kelam Natural Tourism Park for ecotourism development strategy.

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 4(2), 119–125.

Rahayuningsih, T., Muntasib, E. K. S. H., & Prasetyo, L. B. (2016). nature based tourism resources assessment using Geographic Information System (GIS): Case study in Bogor. Procedia Environmental Sciences, 33, 365–375. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2016.03.087

Rianandra, Arsali, & Bama, A. A. (2015). Studi perbandingan penentuan posisi geografis berdasarkan pengukuran dengan GPS (Global Positioning System), Peta Google Earth, dan Navigasi.Net. Jurnal Penelitian Sains, 17(2), 82–90.

Riasi, A., & Pourmiri, S. (2015). Effects of online marketing on Iranian ecotourism industry: Economic, sociological, and cultural aspects. Management Science Letters, 5, 915–926. https://doi.org/10.5267/j.msl.2015.8.005

Sari, D. I. (2010). Objek wisata religi Makam Sunan Muria. Universitas Sebelas Maret.

Satria, D. (2009). Strategi pengembangan ekowisata berbasis ekonomi lokal dalam rangka program pengentasan kemiskinan di Wilayah Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics, 3(1), 1–2009. https://doi.org/10.21776/ub.jiae.2009.003.01.5

Self, R. M., Self, D. R., & Bell-Haynes, J. (2010). Marketing tourism in The Galapagos Islands: ecotourism or greenwashing? International Business & Economics Research Journal (IBER), 9(6), 111–126.

https://doi.org/10.19030/iber.v9i6.590

Setyawan, E., Muhammad, F., & Yulianto, B. (2015). Kesesuaian dan daya dukung kawasan untuk ekowisata mangrove di Desa Pasarbanggi Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Ekosains, 7(3), 47–54.

Siahaan, R. K., Rifanjani, S., & Siahaan, S. (2018). Penilaian potensi Obyek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) Kawasan Mangrove Setapuk di Kelurahan Setapuk Besar Kecamatan Singkawang Utara Kota Singkawang. Jurnal Hutan Lestari, 6(1), 25–29.

Siam Romani. (2006). Penilaian potensi obyek dan daya tarik wisata alam serta alternatif perencanaannya di Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi. Institut Pertanian Bogor.

Simanjuntak, C. R., Patana, P., & Hartini, K. (2016). Analisis kelayakan dan SWOT objek wisata pemandian alam Taman Rekreasi Gotong Royong Indah di Desa Hulu, Kecamatan Pancurbatu, kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Peronema Forestry Science Journal, 5(1), 176–183.

Siregar, Y. C. (2017). Fasilitas pada ekowisata Danau Naga Sakti di Kabupaten Siak Sri Indrapura Riau. Jom FISIP, 4(2).

Siswantoro, H. (2012). Kajian daya dukung lingkungan wisata alam Taman Wisata Alam Curug Sewu Kabupaten Karanganyar. Univeritas Diponegoro.

Statistik Daerah Kecamatan Kembayan. (2016). Kabupaten Sanggau.

Statistik tingkat hunian kamar hotel Kabupaten Sanggau. (2015). Kabupaten Sanggau.

Syahadat, E. (2006). Analisa strategi pengelolaan Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) untuk pengembangan pariwisata alam di kawasan hutan. Penelitian Sosial Dan Ekonomi, 1–27.

Tim ITTO TFL-PD 32/13. (2017). Laporan data dasar sosial ekonomi HKm Sanggau. Bogor.

Tinumbia, R. P., Nugroho, A. M., & Ramdlani, S. (2016). Penerapan prinsip ekowisata pada perancangan fasilitas pengelolaan ekosistem terumbu karang di Gili Trawangan. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 4(1). Retrieved from http:// arsitektur.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jma/article/view/187

Udayantini, K. D., Bagia, I. W., & Suwendra, I. W. (2015). Pengaruh jumlah wisatawan dan tingkat hunian hotel terhadap pendapatan sektor pariwisata di Kabupaten Buleleng Periode 2010-2013. E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Manajemen, 3(1).

Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. (2009). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11.

Utama, A. (2015). BNPB: Kebakaran Tahun 2015 seluas 32 Wilayah DKI Jakarta. CNN Indonesia. Retrieved from http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151030133801-20-88437/bnpb-kebakaran-hutan-2015-seluas-32-wilayah-dki-jakarta/

Wardah, L., Bahruddin, M., & Riqqoh, A. K. (2013). Perancangan media promosi wisata Religi Islam Gresik sebagai upaya mengangkat potensi wisata. Desain Komunikasi Visual, 1(1), 64–73.

Widowati, S., & Nadra, N. M. (2013). Evaluasi penerapan prinsip - prinsip dan kriteria ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen Banyuwangi. Sosial Dan Humaniora, 3(3), 169–184.

Windriyaningrum, L. A. (2013). Pengaruh tingkat hunian hotel, jumlah wisatawan, dan jumlah obyek wisata terhadap pendapatan sektor pariwisata di Kabupaten Kudus Tahun 1981-2011. Universitas Negeri Semar




DOI: https://doi.org/10.20886/jppdas.2019.3.1.59-78

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

 

Published by:

Cooperation the Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo (BPSILHK Solo) with the Indonesian Soil and Water Conservation Society (MKTI)

eISSN : 2579-5511,  pISSN : 2579-6097

 

Secretary:

The Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo (BPSILHK Solo)
Jl. Jend A. Yani-Pabelan, Kartasura Po.BOX 295 Surakarta 57102
Phone.(0271) 716709 ; Fax(0271) 716959;
Email : sekred.jppdas@gmail.com

Website : http://dassolo.litbang.menlhk.go.id/

Copyright : Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research)