PENGARUH DINAMIKA SPASIAL SOSIAL EKONOMI PADA SUATU LANSKAP DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TERHADAP KEBERADAAN LANSKAP HUTAN (STUDI KASUS PADA DAS CITANDUY HULU DAN DAS CISEEL, JAWA BARAT)

Edy Junaidi, Retno Maryani

Abstract


Kelestarian hutan tidak dapat dipisahkan dari kondisi lingkungan sekitarnya, baik yang bersifat ekologis, ekonomis maupun sosial. Pengelolaan sumberdaya hutan perlu dilakukan dengan berorientasi ekosistem secara keseluruhan. Oleh karenanya, rencana penataan tata guna hutan perlu pengelolaan di tingkat lanskap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan timbal balik antara kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berada di dalam wilayah suatu DAS dengan kondisi lingkungan yang mempengaruhi terjadinya dinamika lanskap hutan. Metode untuk menentukan keeratan masing-masing karakteristik (lingkungan dan sosial-ekonomi) dengan keberadaan hutan, menggunakan model (GWR) dengan melihat nilai korelasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor biofisik dan sosial ekonomi yang mempunyai korelasi yang kuat terhadap keberadaan lanskap hutan pada DAS Citanduy Hulu dan DAS Ciseel adalah (i) curah hujan, (ii) kelerengan, (iii) kepekaan tanah terhadap erosi, (iv) kerapatan drainase, (v) rata-rata lereng, (vi) kepadatan agraris dan (vii) ketegantungan terhadap lahan.

Keywords


Biofisik; sosial ekonomi dan lanskap hutan

Full Text:

PDF

References


Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.

Becerra, E.H., 1995. Monitoring and Evaluation of watershed Management Project Achivements. FAO Conservation Guide 24. FAOUN. Rome.

Diaz, N. and Apostol, D. ____ .Forest LandscapeAnalysis and Design.A Process for Developing andImplementing Land ManagementObjectives for Landscape Patterns.USDA Forest Service.Pacific Northwest Region.United State.

Fotheringham, A.S.,Charlton, M., and Brunsdon, C . 2002.Geog r aphically We ighted Regression. ESRC National Centre for Research Methods.NCRM Methods Review Papers. [terhubung berkala].http://ncg.nuim.ie/GWR. Html [11 Desember 2010]

Green, B.H., E.A. Simmons, and I. Woltjer. 1996. Landscape Conser vation: Some Steps Towards Developing a New Conservation Dimension. A draft report of the IUCN-CESP Landscape Conservation Working Group. Dept. Agriculture, Horticulture and Environment, WyeCollege, Ashford, Kent, UK

Jennings, S., Jarvie, J. 2002. A Sourcebook for Landscape Analysis of High Conservation Value Forests.

Keputusan Presiden Republik Indonesia, 1990. Kepres No. 92 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. [terhubung berkala]. http://www. dephut.go.id/bksda. [11november 2011].

Maryani, R. 2010. Manajemen Lanskap Hutan Berbasis Daerah aliran Sungai (DAS). Rencana Penelitian Integratif 2010 - 2014. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Kementerian Kehutanan. Bogor.

Paimin, Sukrisno dan Purwanto. 2006. Sidik Cepat Degradasi Sub Daerah Aliran Sungai. Puslit Hutan dan Konservasi Alam. Badan Penelitian dan Pengembangan. Departemen Kehutanan. Bogor.

Pawitan, H. 2004. Aplikasi Model erosi dalam Perpektif Pengelolaan Derah Aliran Sungai. I Prosiding Seminar Degradasi Lahan dan Hutan. Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia. Universitas Gadjah Mada dan Departemen Kehutanan.

Surat Keputusan Menteri Pertanian, 1980, Nomer 837/kpts/Um/11/1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung. [terhubung berkala]. http://www.deptan.go.id/..... [11 November 2011]

Thiago F. Rangel, Jose,A. F. Diniz-Filho and Luis, M. B. 2010. SAM: a comprehensive application f or Spatial Analysis in Macroecology. Journal compilation of Ecography.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2013.10.2.122-239

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan



Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.