TIMBER LEGALITY OF CUSTOMARY FOREST: CASE STUDY IN NEGERI HONITETU, WEST SERAM, MALUKU
Abstract
Timber Legality Verification System (TLVS) policy requires all forest management business units in either state forests or private forests, including customary forests to obtain timber legality certificate. The purpose of this study to determine the fulfillment of timber legality according to customary rules and TLVS. The method used was a case study conducted in Negeri Honitetu, West Seram, Maluku. The results showed that TLVS policy is not implementable if it is applied to the utilization of timber from customary forests in Negeri Honitetu, since local customary people do not have the documents as required in the TLVS. Timber utilization from customary forests in Negeri Honitetu has been carried out by referring to the prevailing customary rules, namely (1) felled trees are in the cultivation area and obtain permission from the Head of Dati, (2) outside of the sacred area, (3) profit sharing for all members of dati, and (4) free of charge if it is used to meet the needs of the community itself and the public interest. The study recommend to facilitate local customary people into social forestry schemes by providing protection for the preservation of natural resources as well as protection of the rights of local customary people.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abubakar, L. (2013). Revitalisasi hukum adat sebagai sumber hukum dalam membangun sistem hukum Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum, 13(2), 319–331.
Arianto, H., & Talaohu, S. (2009). Peranan lembaga peradatan negeri dalam penyelesaian sengketa tanah di Kecamatan Amahai, Maluku Tengah.
Lex Jurnalica, 6(3), 157–173.
Arizona, Y. (2014). Mendefenisikan indigenous people di Indonesia. Retrieved January 26, 2017, from https://yancearizona.net.
Astana, S., Ismanto, A. D., Suharjito, D., Wulandari, W., Soenarno, Bangsawan, I., … Kurniawan, A. S. (2016). Review kebijakan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK). (D. R. Nurrochmat & S. Soewadi, Eds.). Bogor: FORDA PRESS.
Astana, S., Obidzinski, K., Riva, W. F., Hardiyanto, G., Gunung, J., & No, B. (2014). Implikasi biaya dan manfaat pelaksanaan SVLK terhadap sektor
perkayuan skala kecil. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(3), 175–198.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Seram Bagian Barat. (2016). Kabupaten Seram Bagian Barat dalam angka 2016. Piru: Badan Pusat Statistik Kabupaten Seram Bagian Barat.
Bandjar, A. (2015). Implikasi kebijakan baru pada wilayah masyarakat adat di Provinisi Maluku. Retrieved January 26, 2017, from http://www.
slideshare.net/CIFOR/implikasi-kebijakanbaru-pada-wilayah-masyarakat-adat-diprovinsi-maluku.
Cahyaningrum, D. (2015). Implikasi putusan Mahkamah Konstitusi mengenai status hutan adat sebagai hutan hak. Jurnal Kajian, 20(1),
–16.
Ditjen PHPL. (2013). Tentang SVLK. Retrieved November 18, 2015, from http://silk.dephut.go.id.
Greeners.Co. (2013). Uni Eropa berlakukan kebijakan pelarangan kayu ilegal. Retrieved April 13, 2017, from http://www.greeners.co.
HUMA. (2014). Menyegerakan penetapan wilayah/hutan adat: Profil masyarakat hukum adat untuk implementasi putusan Mahkamah Konstitusi
No.35 tahun 2012. Retrieved uly 25, 2017 from huma.or.id.
Maladi, Y. (2010). Eksistensi hukum adat dalam konstitusi negara pasca amandemen. Mimbar Hukum, 22(3), 460–464.
Marwa, J., Purnomo, H., & Nurrochmat, D. R. (2010). Managing the last frontier of Indonesia forest in Papua. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Matuankotta, J. K. (2005). Negeri dalam bingkai masyarakat hukum adat di Maluku. Jurnal Sasi, 11(4), 1–11.
Matuankotta, J. K. (2013). Hak pengelolaan atas tanah-tanah adat di Maluku. Retrieved August 11, 2016, from http://fhukum.unpatti.ac.id.
Nurjaya, I. N. (2011). Memahami kedudukan dan kapasitas hukum adat dalam politik pembangunan hukum nasional. Jurnal Perspektif, 16(4), 236–243.
Nurrochmat, D. R., Hasan, M. F., Suharjito, D., Budiaman, A., Hadianto, A., Ekayani, M., …Ryandi. (2012). Ekonomi politik kehutanan : Mengurai mitos dan fakta pengelolaan hutan. (D. R. Nurrochmat & M. F. Hasan, Eds.). Jakarta: INDEF.
Nurrochmat, D. R., & Purwandari, H. (2006). Politik desentralisasi pemerintahan desa. Bogor: PSP3 - LPPM IPB.
Obidzinski, K., Dermawan, A., Andrianto, A., Komarudin, H., & Hernawan, D. (2015). Verifikasi legalitas kayu di Indonesia dan usaha kehutanan skala kecil. Pelajaran dan opsi kebijakan. Info Brief CIFOR, (111).
Ohorella, S., Suharjito, D., & Ichwandi, I. (2011). Efektivitas kelembagaan lokal dalam pengelolaan sumber daya hutan pada masyarakat Rumahkay di Seram Bagian Barat, Maluku. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, XVII(2), 49–55.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin, Hak Pengelolaan, atau pada Hutan Hak.
Sahide, M. A. K., Burns, S., Wibowo, A., Nurrochmat, D. R., & Giessen, L. (2015). Towards state hegemony over agricultural certification: From
voluntary private to mandatory state regimes on palm oil in Indonesia. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 21(3), 162–171. http://doi.org/10.7226/jtfm.
Suryandari, E. Y., Djaenudin, D., Astana, S., & Alviya, I. (2017). Dampak implementasi sertifikasi verifikasi legalitas kayu terhadap keberlanjutan
industri kayu dan hutan rakyat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 14(1), 19–37.
Tjoa, M. (2017). Penguatan sistem penguasaan lahan hutan pada masyarakat adat di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Uktolseja, N. (2013). Tanah dati dalam perspektif hukum adat di Maluku. Retrieved August 11,2016 from http://fhukum.unpatti.ac.id.
DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2018.15.3.213-224
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:
...More
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
