EFFECT OF FORESTRY EXTENSION ON THE ROLE OF INFORMAL LEADERSHIP IN THE SURROUNDING GUNUNG CIREMAI NATIONAL PARK WEST JAVA PROVINCE

suyadi suyadi suyadi, sumardjo sumardjo, Zaim Uchrowi, Prabowo Tjitropranoto

Abstract


Agroforestry farmers are generally less empowered and relatively poor. This is because of their dependance  on government programs. Informal leaders are one of the driving factors to improve farmers' empowerment. The power of informal leaders' influence is in line with the level of leadership in affecting the empowerment of farmers. Informal leadership will have more impacts on agroforestry farmers when it is supported by optimal forestry extension. This study aims to analyze the influence of forestry extension on the role of informal leadership to the community surrounding the national park. The research was conducted in Kuningan and Majalengka Districts, West Java Province,  which was held from July to October 2017. The method used was cluster random sampling technique with cluster location of agroforestry forest farmer group in the buffer zone of Gunung Ciremai National Park area. Data were collected by households survey on 310 agroforestry farmers. The results showed that informal leadership roles were low. This is due to the low support of forestry extension are indicated by forestry extension competency, activities, methods, materials and intensity of forestry extension. Factors of forestry extension agent's competencies and extension intensity have a major influence on the role of informal leadership.

Keywords


Forestry extension; informal leadership; national park.

References


Badan Pusat Statistik. (2017). Statistik Indonesia 2017. (Subdirektorat Publikasi dan Kompilasi Statistik, Ed.). Jakarta (ID): BPS.

Adalina, Y., Nurrochman, D. R., Darusman, D., & Sundawati, L. (2015). Kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 12(2), 105–118.

Anwas, O. M. (2013). Pemberdayaan masyarakat di era global. Bandung (ID): Alfabeta.

Arifin, B. S. (2015). Psikologi sosial. Bandung (ID): Pustaka Setia.

Asngari, P. S. (2001). Peranan agen pembaruan/ penyuluh dalam usaha memberdayakan (empowerment) sumber daya manusia pengelola agribisnis. (Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Sosial Ekonomi). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Avolio, B. J., Sosik, J. J., Kahai, S. S., & Baker, B. (2014). E-leadership : Re-examining transformations in leadership source and transmission. The Leadership Quarterly, 25(1), 105–131.doi://10.1016/j.leaqua.2013.11.003

Brahmasari, I. A., & Suprayetno, A. (2008). Pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan serta dampaknya pada kinerja perusahaan (Studi kasus pada PT . Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 10(2), 124–135.

Cameron, K. (2011). Responsible leadership as virtuous leadership. Journal of Business Ethics, 98(1), 25–35. https://doi.org/10.1007/s10551011-1023-6

Diniyati, D., & Achmad, B. (2016). Pengaruh penyuluhan terhadap pengembangan kapulaga di hutan rakyat: Kasus di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 13(1), 25–36.

Handoko, C. (2014). Some problems in maintaining sustainability of Indonesia’s forests: Descriotive study. Indonesian Journal of Forestry Research, 1(1), 33–46.

Langat, D. K., Maranga, E. K., Aboud, A. A., & Cheboiwo, J. K. (2016). Role of forest resources to local livelihoods: The case of East Mau forest ecosystem, Kenya. International Journal of Forestry Reseach, 2016 (ID 4537354), 1–10. https://doi.org/http://dx.doi. org/10.1155/2016/4537354

Liow, M. R., Laloma, A., & Pesoth, W. (2015). Peranan pemimpin informal dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Malola. JAP, III(31), 1–9.

Meitha, A., & Sasmito, C. (2016). Pengaruh kepemimpinan, kedisiplinan dan komunikasi terhadap pelayanan publik di Puskesmas Kabupaten Sambas. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 5(3), 109–114.

Mutmainah, R., & Sumardjo. (2014). Peran kepemimpinan kelompok tani dan efektivitas pemberdayaan petani. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 2(3), 182–199.

Puspitojati, T., Darusman, D., Tarumingkeng, R. C., & Purnama, B. (2012). Pemangku kepentingan yang perlu diberdayakan dalam pengelolaan hutan produksi: Studi kasus di Kesatuan Pemangkuan Hutan Bogor. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 9(3), 190–204.

Raharjo, S. T., & Nafisah, D. (2006). Analisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja karyawan (Studi empiris pada Departemen Agama Kabupaten Kendal dan Departemen Agama Kota Semarang). Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, 3(2), 69–81.

Ruhimat, I. S. (2013). Model peningkatan partisipasi masyarakat dalam implementasi kebijakan kesatuan pengelolaan hutan: Studi kasus di KPH model Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 10(3), 255–267.

Ruhimat, I. S. (2015). Model peningkatan kapasitas petani dalam pengelolaan hutan rakyat: Studi di Desa Ranggang, Kalimantan Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 4(1), 11–21.

Rushendi, Sarwoprasodjo, S., & Mulyandari, R. S. H. (2016). Pengaruh saluran komunikasi interpersonal terhadap keputusan adopsi inovasi pertanian bioindustri integrasi Serai Wangi-Ternak di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Agro Ekonomi, 34(2), 135–144.

Sawerah, S., Muljono, P., & Tjitropranoto, P. (2016). Partisipasi masyarakat dalam pencegahan kebakaran lahan gambut di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Penyuluhan, 12(1), 89–102.

Setiana, L. (2012). Teknik penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sillong, A. D., Mohamad, D. M., Hassan, Z., & Ariff, I. (2008). Changing roles and competencies of effective public sector leadership. Jurnal Pengurusan Awam, (1), 27–46.

Soekanto, S. (2013). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta (ID): Rajawali Pers.

Sudaryono. (2014). Leaderships teori dan praktek kepemimpinan. Jakarta (ID): Lentera Ilmu Cendekia.

Suhendi, A. (2013). Peranan tokoh masyarakat lokal dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Informasi, 18(2), 105–116.

Suherdi, Amanah, S., & Muljono, P. (2014). Motivasi petani dalam pengelolaan usaha hutan rakyat Desa Cingambul, Kecamatan Cingambul, Majalengka. Jurnal Penyuluhan, 10(1), 85–93.

Sumarlan, Sumardjo, Tjitropranoto, P., & Gani, D. S. (2012). Peningkatan kinerja petani sekitar hutan dalam penerapan sistem agroforestri di Pegunungan Kendeng Pati. Jurnal Agro Ekonomi, 30(1), 25–39.

Suprayitno, A. R., Gani, D. S., & Sugihen, B. G. (2011). Model peningkatan partisipasi petani sekitar hutan dalam pengelolaan hutan kemiri rakyat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 8(3), 176–195. Suprayitno, A. R., Gani, D. S., & Sugihen, B. G. (2012). Motivasi dan partisipasi petani dalam pengelolaan hutan kemiri di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Penyuluhan, 9(2), 182–196.

Suradisatra, K., & Priyanto, D. (2011). Pemberdayaan posisi dan peran tokoh tradisional dalam upaya pengembangan ternak di Provinsi Banten. WARTAZOA, 21(2), 51–59.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Van den Ban, A. W., & Hawkins, H. S. (1999). Penyuluhan pertanian. Yogyakarta: Kanisius.

Wahyuni, S., Sumardjo, Lubis, D. P., & Sadono, D. (2017). Hubungan jaringan komunikasi dan dinamika kelompok dengan kapasitas petani dalam agribisnis padi organik di Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan, 13(1), 110–120




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2019.16.1.25-41

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.