Village Forest Management in Semendo FMU Region VIII from Institutional Performance Perspective

Fito Apriandana, Rahmat Safe'i, Indra Gumay Febryano, Hari Kaskoyo

Abstract


Muara Danau Village Forest Management Institution (LPHD) is a forum on forest management activities that aim to improve community welfare. At present, the condition of the farming business is not effective, so it requires some rules as a measure of success. This study aims to analyze the institution of the Muara Danau Village Forest Management Institution (LPHD) in the implementation of Village Forest Management. The research was conducted in Muara Danau Village, Semende Darat Laut Subdistrict, Muara Enim Regency, South Sumatra Province, from March to April 2020. Data were analyzed by using the SSBP approach. The results of the study showed the situation of farmers utilizing forest resources in the form of water sources and non-timber forest products. Smallholders manage the forest based on institutional structure stated in the AD/ART, and administrative sanctions. In terms of planting patterns in the arable land, the structure controls farmer behavior by using an agroforestry system. This makes Muara Danau Village Forest Management Institution (LPHD) obtain a good performance in the aspect of institutional management which is measured by the involvement of members and institutional administrators in group activities/training (91%) and the types of binding group rules in the form of written rules (AD/ART) as well as unwritten rules (84%) in managing areas measured based on the type of forest resource conservation activity (95%). However, managing businesses have not obtained optimal results, as measured by the absence of institutions that handle the marketing of forest products for groups (cooperatives). Based on the results of the research, the institution of Muara Danau Village Forest Management Institution (LPHD) is categorized as good.

Keywords


Institutional; performance; village forest; and organization.

References


Aminah, L. N., Safe’i, R., & Febryano, I. G. (2017). Analisis kelembagaan gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Kota Agung Utara Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Journal of Sylva Indosiana, 1(1), 29–35.

Apriandana, F., Safe’i, R., Febryano, I. G., & Kaskoyo, H. (2021). Kinerja lembaga pengelola hutan Desa Muara Danau Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Journal of Community Based Environmental Engineering and Management, 5(1), 17–27. https://doi.org/10.23969/jcbeem.v5i1.

Asmin, F., Darusman, D., Ichwandi, I., & Suharjito, D. (2019). Mainstreaming communitybased forest management in west sumatra: Social forestry arguments, support, and implementation. Forest and Society. https:// doi.org/10.24259/fs.v3i1.4047.

Bakar, A. A., Mizaj, & Maulana, R. (2018). Penerapan sanksi tindak pidana illegal logging di kawasan hutan lindung ditinjau dari uu no. 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan: Studi kasus Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah. Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Syariah, 3(1), 95–111. https://doi. org/10.22373/petita.v3i1.4017.202

Baynes, J., Herbohn, J., Smith, C., Fisher, R., & Bray, D. (2015). Key factors which influence the success of community forestry in developing countries. Global Environmental Change, 35, 226–238. https://doi.org/10.1016/j. gloenvcha.2015.09.011.

Bowo, C., Supriono, A., Hariyono, K., & Kosasih, S. (2011). Dinamika kelembagaan kelompok tani hutan rakyat lahan kering di Desa Tambak Ukir Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 5(3), 3–38.

Brown, H. C. P., & Sonwa, D. J. (2015). Rural local institutions and climate change adaptation in forest communities in Cameroon. Ecology and Society, 20(2). https://doi.org/10.5751/ ES-07327-200206.

Budiartiningsih, R., Maulida, Y., & Taryono. (2010). Faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan pendapatan keluarga petani di Desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Bengkalis. Jurnal Ekonomi, 18(1), 79–93.

Danish, R. Q., & Usman, A. (2010). Impact of reward and recognition on job satisfaction and motivation: An empirical study from Pakistan. International Journal of Business and Management, 5(2), 159–167. https://doi. org/10.5539/ijbm.v5n2p159.

Djelau, I., Panjaitan, P. B., & Susdiyanti, T. (2014). Kajian kelembagaan terhadap keberhasilan kelompok tani hutan rakyat di Desa Durjela Kecamatan Pulau-Pulau Aru Kepulauan Aru, Maluku. Journal Nusa Sylva, 14(1), 43–54.

Ekawati, S. (2013). Evaluasi implementasi kebijakan desentralisasi pengelolaan hutan produksi. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 10(3), 187–202. https://doi.org/https://doi. org/10.20886/jakk.2013.10.3.187-202.

Fatimah, S., Wulandari, C., & Herwanti, S. (2016). Analisis kesediaan menerima (wta) sebagai proksi pembayaran jasa lingkungan air di Pekon Datar Lebuay Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari, 4(3), 59–70. https://doi.org/10.23960/jsl3459- 70.

Febryano, I. G. (2008). Analisis finansial agroforestri kakao di Lahan Hutan Negara dan Lahan Milik. Perennial, 4(1), 41. https://doi. org/10.24259/perennial.v4i1.182.

Hapsari, F., & Surya, S. D. (2017). Efektivitas kelembagaan sosial masyarakat dalam pemberdayaan wanita dan keluarga di Kelurahan Ciracas. Journal of Applied Business and Economics, 4(3), 266–276.

Hidayat. (2011). Pengelolaan sumber daya alam berbasis kelembagaan lokal. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 15(1), 19–32.

Irawanti, S., Suka, A. P., & Ekawati, S. (2012). Peranan kayu dan hasil bukan kayu dari hutan rakyat pada pemilikan lahan sempit: Kasus Kabupaten Pati. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 9(3),113-125. https:// doi.org/10.20886/jsek.2012.9.3.113-125.

Irnawati. (2015). Perilaku masyarakat dalam pelestarian fungsi hutan taman wisata alam bariat sebagai daerah resapan air. Jurnal Agroforestri, 10(3), 181–190.

Irvantia, W., Indriyanto, & Riniarti, M. (2014). Pengaruh jumlah ruas cabang terhadap pertumbuhan setek bambu hitam (gigantochloa atroviolacea). Jurnal Sylva Lestari, 2(1), 59–66. https://doi.org/10.23960/ jsl1259-66.

Maramba, U. (2018). Pengaruh karakteristik terhadap pendapatan petani jagung di Kabupaten Sumba Timur: Studi kasus di Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 2(2), 94–101. https://doi.org/https://doi.org/10.21776/ ub.jepa.2018.002.02.2.

Marita, W. E. (2015). Pengaruh struktur organisasi dan ukuran perusahaan terhadap penerapan business entity concept. Jurnal Akuntansi, 7(1), 18–40. https://doi.org/10.26740/jaj. v7n1.p18-40.

Markum, Latifah, S., & Setiawan, B. (2017). Identifikasi pengaruh luas lahan, biaya pemeliharaan, dan jumlah keluar terhadap pendapatan petani: Studi kasus di Desa Kepenuhan Raya. Jurnal Sangkareang Mataram, 3(4), 56–62.

Maryoni, H. S. (2015). Identifikasi Pengaruh Luas Lahan, Biaya Pemeliharaan, dan Jumlah Keluar Terhadap Pendapatan Petani (Studi Kasus Desa Kepenuhan Raya). Jurnal Sungkai, 3(2), 34–42. https://doi. org/10.30606/JS.V3I2.473.

Mayanti, Y. S., Anwar, S., & Prarikeslan, W. (2018). Sikap dan perilaku masyarakat terhadap hutan di kawasan TNKS Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci. Jurnal Buana, 2(1), 180– 191. https://doi.org/10.24036/student.v2i1.62

Mulyana, L., Febryano, I. G., Safe’i, R., & Banuwa, I. S. (2017). Performa pengelolaan agroforestri di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Rajabasa. Jurnal Hutan Tropis, 5(2), 127–133. https://doi.org/10.20527/jht. v5i2.4366. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 18 No.3, Desember 2021: 185-204 203

Noor, M. (2014). Analisis kelembagaan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perkotaan (pnpm-mp) untuk penanggulangan kemiskinan. Jurnal Ilmiah Untag Semarang, 3(2), 113–124.

Nur, A. L., Safe’I, R., & Febryano, I. G. (2017). Analisis kelembagaan gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) di kesatuan pengelolaan hutan lindung kota agung utara kabupaten tanggamus provinsi lampung. Jurnal Sylva Indonesiana, I(1), 29–35.

Olivi, R., Qurniati, R., & Firdasari. (2015). Kontribusi agroforestri terhadap pendapatan petani di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Jurnal Sylva Lestari, 3(2), 1–12.

Prasada, I. D. N. I., Astiti, N. W. S., & Handayani, M. T. (2016). Perilaku masyarakat dalam pemeliharaan hutan lindung di Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Jurnal Agribisnis dan Agrowisata, 5(1), 1–10. https:// doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/j.jsames.

Pratiwi, A. M., Kaskoyo, H., & Herwanti, S. (2019). Efisiensi pemasaran agroforestri berbasis kopi berdasarkan keragaan pasar: Studi kasus di Pekon Air Kubang, Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari, 7(3), 299–208. https://doi. org/10.23960/jsl37299-308.

Pujo, Sofhani, T. F., Gunawan, B., & Syamsudin, T. S. (2018). Community capacity building in social forestry development: A review. Journal of Regional and City Planning, 29(2), 113–126. https://doi.org/10.5614/ jrcp.2018.29.2.3.

Puspasari, E., Wulandari, C., Darmawan, A., & Banuwa, I. S. (2017). Aspek Sosial Ekonomi pada Sistem Agroforestri di Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan (HKm) Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari. https://doi.org/10.23960/ jsl3595-103.

Qurniati, R., Duryat, & Kaskoyo, H. (2017). Penguatan kelembagaan pengelola hutan desa di sekitar Gunung Rajabasa Lampung. Jurnal Sakai Sambayan, 1(3), 80–86.

Rajagukguk, C. P., Febryano, I. G., & Herwanti, S. (2018). Perubahan Komposisi Jenis Tanaman dan Pola Tanam pada Pengelolaan Agroforestri Damar. Jurnal Sylva Lestari, 6(3), 18–27.

Raka, I. D. N., Wiswasta, I. G. N. A., & Budiasa, I. M. (2011). Pelestarian tanaman bambu sebagai upaya rehabilitasi lahan dan konservasi tanah di daerah sekitar mata air pada lahan marginal di Bali Timur. Jurnal Pertanian Berbasis Keseimbangan Ekosistem, 1(1), 11–21.

Ramadhan, T. A. F., Susdiyanti, T., & Salampessy, M. L. (2015). Identifikasi akses masyarakat terhadap pemanfaatan sumber daya alam: Studi kasus di Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. Jurnal Nusa Sylva, 15(2), 27–34.

Safe’i, R., Christine Wulandari, & Hari Kaskoyo. (2019). Analisis kesehatan hutan dalam pengelolaan hutan rakyat pola tanam agroforestri di Wilayah Kabupaten Lampung Timur. Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR), 2(1), 97–103. https://doi.org/10.32734/anr. v2i1.579 Safe’i, R.,

Febryano, I. G., & Aminah, L. N. (2018). Pengaruh keberadaan gapoktan terhadap pendapatan petani dan perubahan tutupan lahan di Hutan Kemasyarakatan. Jurnal IlmuIlmu Sosial dan Humaniora, 20(2), 109–114.

Sagita, M. N., Akhbar, & Muis, H. (2019). Partisipasi petani dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Jurnal Warta Rimba, 7(2), 1–10.

Saihani, A. (2011). Analisis faktor sosial ekonomi terhadap pendapatan petani padi ciherang di Desa Sungai Durait Tengah Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jurnal Ziraa’ah, 3(1), 219–225.

Salampessy, M., Bone, I., & Febryano, I. G. (2012). Performansi dusung pala sebagai salah satu agroforestri tradisional di Maluku. Tengkawang, 2(2), 55–60.

Salampessy, M., Febryano, I. G., & Zulfiani, D. (2017). Bound by debt: Nutmeg trees and changing relations between farmers and agents in a moluccan agroforestry systems. Forest and Society, 1(2), 137–143. https://doi. org/10.24259/fs.v1i2.1718

Sedia, G., Fanani, Z., Wieke, & Hasanah, N. (2018). Village’s forest conservation concept with local wisdom at ensaid Panjang Village, Kelam Permai, West Kalimantan. Journal Of Humanities and Social Science, 23(3), 12–24. https://doi.org/10.21474/ijar01/6943.

Septiawan, W., Indriyanto, & Duryat. (2017). Jenis tanaman, kerapatan, dan stratifikasi tajuk pada hutan kemasyarakatan kelompok tani rukun makmur 1 di Register 30 Gunung Tanggamus, Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 5(2), 88–101. https://doi.org/https://doi.org/10.23960/ jsl2588-101.004

Subarudi, & Putri, I. A. S. L. P. (2006). Perambahan hutan di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai: Sebuah pendekatan sosiologis.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2021.18.3.185-204

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.