TOTAL ECONOMIC VALUE OF BAMBOO (BAMBUSEAE SP.) RESOURCE IN SAJIRA SUBREGENCY, LEBAK REGENCY, BANTEN
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. (2005). Global forest resources assessment update 2005. Indonesia. Country report on bamboo resources. Forest Resources Assessment Working Paper (Bamboo). Food and Agriculture Organization of the United Nations,
Forestry Department and International Network for Bamboo and Rattan (INBAR). Jakarta: INBAR.
Anonim. (2008). Portal Dinas Kehutanan Kabupaten Lebak. Diunduh dari http://www.lebakkab.go.id/index. php?.
Anonim. (2013). Lebak dalam angka tahun 2013. Rangkasbitung: BPS Kabupaten Lebak.
Aoyama, K., Yoshida, T., Harada, A., Noguchi, M., Miya, H., & Shibata, H. (2011). Changes in carbon stock following soil scarification of nonwooded stands in Hokkaido, Northern Japan. Journal of Forest Research 16(1),35-45.
Asmani, N., Sjarkowi, Fachrurrozie, Susanto, Robiyanto, H., Hanafiah, & Chairil, A. (2010). Analisis serapan dan harga karbon tanaman akasia (Acacia crassicarpa). Jurnal Teknologi Lingkungan Edisi Khusus Global
Warming, November 2010 ISSN 1441-318X.
Astana, S. (2001). Kebijakan pengembangan agribisnis bambu. Info Sosial Ekonomi 2(1),11-28.
Cochran,W. G. (1977). Sampling techniques (3rd ed.). New York: John Wiley & Sons.
Davis, L. S., & Johnson, K.N. (1987). Forest Management (3rd ed.). New York: Mc Graw Hill Book Company.
Fauzi, A. (2006). Ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan, teori dan aplikasi. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama.
Irawan. (2007). Valuasi ekonomi lahan pertanian pendekatan nilai manfaat multifungsi lahan sawah dan lahan kering (Studi kasus di Sub DAS Citarik, Kabupaten Bandung, Jawa Barat) (Disertasi). Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan No. P.21/Menhut-II. 2009. Strategi pengembangan hasil hutan bukan kayu nasional. Jakarta: Departemen Kehutanan.
Mohamed, S., Awang Noor, A.G., Mohd Hakimi, M.H. (2010). Estimating the economic value of natural bamboo stands: A case study in Pahang, Malaysia. Journal of the Malaysian Forester 73(1), 53-61.
Pande, V.C., Kurothe, R.S., Rao, B.K., Kumar, G., Parandiyal, A.K., Singh, A.K., Kumar, A. (2012). Economics analysis of bamboo plantation in three major ravine systems India. of Agricultural Economics Research 25(1),49-59.
Rasyid, I. (2005). Pemodelan spasial zonasi erosi menggunakan pendekatan morgan (Studi kasus di Sub DAS Cikapundung Hulu) (Tesis). Departemen Teknik Lingkungan, ITB, Bandung.
Suhardi, T. (1990). Pengarahan kebijaksanaan pengembangan industri dan kerajinan bambu. In: Rifai, M. A., & Widjaja, E. A. (Eds.), Gatra Pengembangan Industri dan Kerajinan Bambu (pp. 2-3).
Supriatna, I.S. (2006). Nilai ekonomi sistem agroforestry kebun campuran (Studi kasus Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta) (Skripsi). Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Suprihatno, B., Hamidy, R., & Amin, B. (2012). Analisis biomassa dan cadangan karbon tanaman bambu belangke (Gigantochloa pruriens) Jurnal Ilmu Lingkungan 6(1), 82-92.
Sutono, S., Tala'ohu, S.H., Sopandi, O., & Agus, F. (2003). Erosi pada berbagai penggunaan lahan di DAS Citarum. In: Kurnia, U., Agus, F., Setyorini, D., & Setiyanto, A. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Multifungsi dan Konversi Lahan Pertanian (pp. 113-133). Bogor: Puslitbang Tanah dan Agroklimat.
DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2014.11.2.91-105
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2014 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:
...More
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.