GAP ANALYSES AND COMPARISON OF EXOCARPUS LATIFOLIA R.BR WITH SANTALUM ALBUM LINN. IN EAST NUSA TENGGARA, INDONESIA
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adriyanti, D. T. (1989). Studi dendrologis cendana di Pulau Timor Nusa Tenggara Timur. (Skripsi). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Applegate, G.B., Chamberlain, J., Daruhi, G., Feigelson, J.L., Hamilton, L., McKinnell, F. H., …, & Stemmerman, L. (1990). Sandalwood in the Pacific: A state-of- knowledge synthesis and summary from the April 1990 Symposium. Proceeding of the symposium on sandalwood in the pacific, Hawaii, April 9-11, 1990. Berkeley: Pacific Southwest Research Station USDA Forest Service.
IUCN. (2013). IUCN Red List of Threatened Species (Version 2013.2). Prosiding Asian Regional Workshop (Conservation & Sustainable Management of Trees, Viet Nam, August 1996. Diunduh dari www.iucnredlist.org. (8 Mei 2014).
Baskorowati, L. (2011). Flowering intensity and flowers visitors of Santalum album L. at ex-situ conservation plot, Watusipat, Gunung Kidul, Yogyakar ta. Journal of Forestry Research,8(2),130-143.
Bhat, K.V., Balasundaran, M., & Balagopalan, M. (2006). Identification of Santalum album and Osyris lanceolata through morphological and biochemical characteristics and molecular markers to check adulteration (Research report No. 307). Kerala: Forest Research Institute.
Cires, E., Yannick, D.S., Paul, G., Sazanne, S., Douglas, G., Sara, O., …, & Mariestephanie, S. (2013). Gap analyses to support ex-situ conservation of genetic diversity in Magnolia sp., a flagship group. Biodivers Conserv., 22(3), 567-590.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Timor Tengah Selatan. (2010). Inventarisasi tegakan cendana di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Soe: Proyek International Tropical Timber Organization (ITTO) PD 459/07 Rev.1 (F).
Dinas Kehutanan Provinsi NTT. (2012). Daftar gabungan laporan produksi hasil hutan olahan bukan kayu (GLPHHO-BK) Provinsi NTT periode 2009-2012. Kupang: Dinas Kehutanan Provinsi NTT.
Dumbois-Mueller, D. & Ellenberg, H. (1974). Aims and methods of vegetation ecology. Willey and Son.
Fiani, A., Windyarini, E., & Yuliah. (2012). Evaluasi kesehatan cendana (Santalum album Lin.) di kebun konservasi ex-situ Watu Sipat Gunung Kidul (Laporan Hasil Penelitian). Yogyakarta: Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.
Haffner, D. H. (1993). The quantity and quality of heartwood in two species of sandalwood. (Thesis). University of Melbourne.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna Indonesia (Jilid IV). Edisi Terjemahan. Jakarta: Yayasan Sarana Wanajaya.
Koch, M. (2009). Mode action of exocarpic acid against mycobacterium tuberculosis. (Dissertation). University of Utah.
Kurniawan, H., Soenarno, & Prasetyo, N. A. (2013). Kajian beberapa aspek ekologi cendana pada lahan masyarakat di Pulau Timor. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 10(1), 33-49.
Mandang, Y.I. (1988). Anatomi perbandingan kayu cendana (Santalum album L.) dan exocarpus (Exocarpus latifolia R.Br.). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 5(6), 365-368.
Namof, S., Husby, C., Nolick, L., Franciseortega, J., Lewis, C.E., & Grifith, M.P. (2010). How well does a botanical garden collection of a rare palm capture genetic variation in a wild population. Biological Conservation, 14(5),1110-1117.
Neil, P.E. (1990). Growing sandalwood in Nepal - potential silvicultural methods and research priorities. Proceeding of the symposium on sandalwood in the pacific. Hawaii, April, 9-11, 1990. Berkeley: USDA Forest Service.
Raharjo, S.A.S. (2013). Studi komparasi peraturan daerah cendana di Provinsi NTT. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 2(1), 65-78.
Seng, O.D. (1990). Berat jenis dari jenis-jenis kayu indonesia dan pengertian beratnya kayu untuk keperluan praktek (Soewarsono, P.H., Trans.). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.
Sumanto, S.E., Sutrisno, E., & Kurniawan, H. (2011). Analisis kebijakan dan strategi pengembangan kehutanan dalam pengemangan cendana di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 8(3), 189-209.
Sumardi, Kurniawan, H., & Misto. (2014). Upaya konservasi dan pelestarian cendana: sebuah kajian. Proseding Seminar Hasil Litbang Peran IPTEK Hasil Hutan Bukan Kayu untuk Kesejahteraan Masyarakat Nusa Tenggara Timur. Kupang, 16 Oktober 2012. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi.
Susiarti, S. (2005). Jenis-jenis pengganti tanaman pinang dan gambir dalam budaya menginang masyarakat di kawasan Taman Nasional Wasur Merauke Papua. Jurnal Biodiversitas, 6(3), 217-219.
Umroni, A., Siswadi, & Rianawati, H. (2012). Teknik konservasi domestikasi jenis kayu papi (Exocarpus latifolia R.Br) di Pulau Timor. (Laporan Hasil Penelitian). Kupang: Balai Penelitian Kehutanan Kupang.
Umroni, A., Siswadi, & Rianawati, H. (2013). Teknik konservasi domestikasi jenis kayu papi (Exocarpus latifolia, R.Br) di Pulau Sumba. (Laporan Hasil Penelitian). Kupang: Balai Penelitian Kehutanan Kupang.
Oyen, L.P.A. & Huan Dun, Nguyen (eds.). (1999). Essential-oil plants. In Plant resource of South East Asia No. 19. Leiden: Backhuys Publiser.
Wawo, A.H. (2008). Studi perkecambahan biji dan pola pertumbuhan semai cendana (Santalum album L.) dari beberapa pohon induk di Kabupaten Belu, NTT. Biodiversitas, 9(2). 177-122.
DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2015.12.1.1-12
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:
...More
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.