PENGARUH WAKTU DAN MEDIA SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH MATOA (Pometia pinnata J.R. Forster & J.G. Forster)

Arif Irawan, Iwanuddin Iwanuddin

Abstract


Matoa (Pometia Pinnata J.R. Forster & J.G. Forster) is one of potential multipurpose tree species for forest and land rehabilitation program in North Sulawesi. Limited information on the technique of cultivation of matoa often become an obstacle for development, especially seed storage techniques because of all the seed are not always directly sown after collection. This study aims to determine the effect of time and storage media on the viability of matoa seeds. The design used in this study was complete randomly design arranged in factorial, consisting of (two) main factors : 1) storage time and 2) storage media. The storage time consists of three  levels : 5 days, 10 days and 15 days. Storage media consists of four levels : aluminium foil, calico cloth, cocopeat and without storage media. The results showed that the aluminium foil is the best storage media that can be used to store the matoa seeds up to 15 days.


Keywords


aluminium foil; germination; cultivation technique

Full Text:

PDF

References


Agustin, H., & Prananda, Y. (2017). Pengembangan metode penetapan kadar air benih saga pohon (Adenanthera pavonina L) dengan metode oven suhu rendah dan tinggi. Agrin, 21(1), 17-25.

Alamsyah, A,N., Slamet, W., & Kusmiyati, F. (2017). Efektivitas pelapisan benih kelengkeng (Dimocarpus longan Lour.) menggunakan kombinasi jenis bahan pelapis dengan ekstrak biji selasih dan wadah simpan berbeda. J. Agro Complex 1( 3):85-93

Buharman, Djam’an, D, F., & Widyani. (2011). Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia (Jilid 3) (2015). Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor.

Dewi, F. O., Sumadi & Sobarna, D,S. (2015). Pengaruh berbagai jenis kemasan dan desikan terhadap viabilitas, vigor benih kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dan perkembangan hama Callosobruchus maculatus selama periode simpan tiga bulan.

Djamhuri, E., Yuniarti, N., & Purwani, H.D. (2012). Viabilitas benih dan pertumbuhan awal bibit akasia krasikarpa (Acacia crassicarpa A. Cunn. Ex Benth.) dari lima sumber benih di Indonesia. Jurnal Silvikultur Tropika, 3(3),187-195.

Duong, T,H., Shen, J,L., Luangviriyasaeng, V., Ha, H,T., & Pinyopusarerk, K. (2013). Storage behaviour of Jatropha curcas seeds. Journal of Tropical Forest Science, 25(2), 193–199.

Halimursyadah. (2012). Pengaruh kondisi simpan terhadap viabilitas dan vigor benih avicenia marina (Forsk.)Vlerh. pada beberapa media simpan. Journal of Agrotopika, 17(2), 43–51. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Hayati, R., Pian, Z. A., & Syahril, A. S. (2011). Pengaruh tingkat kemasakan buah dan carapenyimpanan terhadap viabilitas dan vigor benih kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Floratek, 6(1), 114–123.

ISTA. (2010). International rules for seed testing: Edition 2010. Switzerland: The International Seed Testing Association.

Kuspradini, H., Pasedan, W,F., & Kusuma, I,W. (2016). Aktivitas antioksidan dan antibakteri ekstrak daun Pometia pinnata. Jurnal Jamu Indonesia, 1(1), 26-34.

Lodong, O., Tambing, Y., & Adrianton. (2015). Peranan kemasan dan media Ssmpan terhadap ketahanan viabilitas dan vigor benih nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk) Kultivar Tulo- 5 selama penyimpanan. J. Agrotekbis, 3(3), 303 – 315.

Mahjabin, Bilal, S & Abidi, A,B. (2015). Physiological and biochemical changes during seed deterioration: A Review. International Journal of Recent Scientific Research, 6 (4) : 3416-3422.

Purba, H. W. S., Sitepu, F. E., & Haryati, H. (2013). Vviabilitas benih rosela (Hibiscus sabdariffa L.) pada berbagai kadar air awal dan kemasan benih. Agroekoteknologi, 1(2), 318–326. https://doi.org/10.32734/jaet.v1i2.1551

Rahmawati, D., Febrina, E., & Tjitraresmi, A. (2013). Aktivitas hipoglikemik ekstrak kulit batang matoa (Pometia pinnata J.R. Forster & J.G. Forster) pada tikus putih jantan galur wistar dengan metode toleransi sukrosa. Farmaka, 14(2), 97–111.

Raka, I,G,N., Astiningsih, A,A,M., Nyana, I,D,N., & Siadi, I,K. (2012). Pengaruh dry heat treatment terhadap daya simpan benih cabai rawit (Capsicum frutescens l.). Jurnal Agric. Sci. And Biotechnol, 1(1), 1-11.

Rohandi, A., & Widyani, N. (2010). Dampak penurunan kadar air terhadap respon fisiologis dan biokimia propagul Rhizophora apiculata Bl. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 7(4), 167-179.

Rustam, E., Suharsi, T,K., Suhartanto, M,R., & Sudrajat, D,J. (2017). Daya simpan benih jabon putih (Neolamarckia cadamba (Roxb.) Bosser) berdasarkan populasi dan karakteristik benih. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 14(1), 19-33.

Sadjad S, E. Muniarti, & S. Ilyas. (1999). Parameter pengujian vigor benih komparatif ke simulatif. Jakarta: PT. Grasindo.

Sari, W., & Faisal, M,F. (2017). Pengaruh media penyimpanan benih terhadap viabilitas dan vigor benih padi pandanwangi. Agroscience, 7(2), 300-310.

Siahaan, F. A. (2017). Pengaruh kondisi dan periode simpan terhadap perkecambahan benih kesambi (Schleichera oleosa (Lour .) Merr). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 5(1), 1–11. Retrieved from http://lipi.go.id/publikasi/pengaruh-kondisidan-periode-simpan-terhadap-perkecambahanbenih-kesambi-schleichera-oleosa-lourmerr/17922

Suita, E., & Darwo. (2015). Teknik penyimpanan benih manglid (Maglieta glauca BI.). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 12(2), 129–137.

Suita, E., & Syamsuwida, D. (2016). Pengaruh pengeringan terhadap viabilitas benih malapari (Pongamia pinnata Merril). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 4(1), 9–16.

Sulaiman, F., Harun, M,U., & Kurniawan, A. (2010). Perkecambahan benih tanaman karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) yang disimpan pada suhu dan periode yang berbeda. Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 : 1593- 1603. Palembang.

Sumpena, U. (2012). Pengaruh kemasan dan waktu penyimpanan terhadap kemampuan berkecambah benih mentimun. J. Ilmu-ilmu Pertanian, Mediagro, 8(1), 18 – 25.

Surya, A. (2018). Toksisitas ekstrak daun matoa (Pometia pinnata) terhadap larva (Artemia salina L) dengan metode brine shrimp lethality test. Jurnal Analisis Kesehatan Klinikal Sains, 6(1):13-17.

Suryanto, H. (2013). Pengaruh beberapa perlakuan penyimpanan terhadap perkecambahan benih suren (Toona sureni). Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 2(1),26 – 40.

Taghfir, D,B., Anwar, S., & Kristanto, B,A. (2018). Kualitas benih dan pertumbuhan bibit cabai (Capsicum frutescens l.) pada perlakuan suhu dan wadah penyimpanan yang berbeda. J. Agro Complex 2(2):137-147.

Tresniawati, C., Murniati, E & Widajati, E. (2014). Perubahan fisik, fisiologi dan biokimia selama pemasakan benih dan studi rekalsitransi benih kemiri sunan. J. Agron. Indonesia 42 (1) : 74 – 79.

Waluyo, N., Azmi C., & Kirana, R. (2014). Pengaruh jenis kemasan terhadap mutu fisiologis benih bawang daun (Allium fistulosum L.) selama periode simpan. Agrin, 18(2), 148-157.

Widajati, E. (2013). Teknologi pengolahan dan penyimpanan benih (Dasar Ilmu dan Teknologi Benih). IPB Press.

Yuniarti, N., & Djaman, D,F. (2015), Teknik pengemasan yang tepat untuk mempertahankan viabilitas benih bakau (Rhizophora apiculata) selama penyimpanan. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(6) : 1438-1441.

Yuniarti, N., Nurhasybi & Darwo. (2016). Karakteristik benih kayu bawang (Azadirachta excelsa (Jack) Jacobs) berdasarkaan tingkat pengeringan dan ruang penyimpanan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 13(2), 105-112.

Zanzibar, M., Bramasto, Y., & Mokodompit, S. (2009). Pengaruh periode konservasi dan perlakuan priming terhadap perkecambahan benih kesambi (Sleichera oleosa). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, .6(5), 281 – 288.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpth.2019.13.1.53-60

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan Indexed By:

 

Copyright of Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan (JPTH)

eISSN : 2527-8665   pISSN : 1693-7147

48