Analysis Of Tenurial Conflict In Production Forest Management Unit (Pfmu) Model Poigar

Arif Irawan, Kristian Mairi, Sulistya Ekawati

Abstract


This Research aims to determine (1) History, actors and the causes of conflict in terms of the social aspect of economic, cultural and institutional happened in PFMU Model Poigar (2)
Recommendations settlement to parse tenurial conflicts
PFMU Model Poigar. Data analysis method used is a qualitative approach. The results showed that land claims by communities began of forest utilization activities to meet basic needs. Tenurial conflicts PFMU Model Poigar is a structural conflict. Some of the main actors should receive priority attention is the processing community land in the area and local employers. Some of the basic causes of conflict tenurial PFMU Model Poigar is a lack of understanding about the existence of related parties PFMU Model Poigar, the dualism of authority, lack of community empowerment, and law enforcement is still weak.Based on consideration of the history, the actors involved and the cause of the conflict, then some of the recommendation of this study is the institutional strengthening KPHP Poigar model, the development of that partnership, and law enforcement.


Keywords


KPHP Model Poigar, masyarakat, konflik, tenurial

Full Text:

PDF

References


Ahmad, A., Saleh, M. B., dan Rusilono, T. 2016. Model spasial deforestasi di KPHP Poigar, Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 5(2), 159-169.

Dishut Sulut. 2014. Rencana Bisnis (Business Plan) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Poigar. Manado.

____________.2007. Rancangan Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model Poigar di Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara. Manado.

Hakim, I. & Wibowo, L. R. 2013. Jalan Terjal Reforma Agraria di Sektor Kehutanan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan.

Handoko, C., dan Yumantoko. 2015. Perspektif lokal terhadap hak dan konflik tenurial di KPHL Rinjani Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 4(2), 157-170.

Harun, M. K., dan Dwiprabowo, H. 2014. Model resolusi konflik lahan di Kesatuan Pemangkuan Hutan Produksi Model Banjar. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(4), 265-280.

Herrera, A., dan Passano, M. G,. 2006. Land Tenure Alternative Conflict Management. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO).

Ilham, Q. P., Purnomo, H., dan Nugroho, T. 2016. Analisis pemangku kepentingan dan jaringan sosial menuju pengelolaan multipihak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 21 (2), 114-119.

Kurniadi, E., Hardjanto , Nugroho, B., Sumardjo. 2013. Kelembagaan kemitraan pengelolaan hutan rakyat Di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 10 (3), 161–171.

Laila, N., Murtilaksono, K., dan Nugroho, B. 2014. Kelembagaan kemitraan hulu hilir untuk pasokan Air DAS Cidanau, Provinsi Banten. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(2), 137-152.

Larson, A.M. 2013. Hak Tenurial dan Akses Ke Hutan: Manual pelatihan untuk penelitian. Bogor: Center for International Forestry Research (CIFOR).

Mayers, J., Morrison, E., Rolington, L., Studd K., dan Turrall, S.. 2013. Improving governance of forest tenure: a practical guide. Governance of Tenure Technical Guide No.2, London dan Roma: International Institute for Environment and Development, and Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Mukarom, M., Yuwono, T., G, Sirajuddin, Suryodinoto, Maududi, A., Anshar, C., Tuarita, A., Perdana, A. A., Jatiningsih, I., Hrman, Sakinah, A., Jusmowarni, Yumantoko, Maidianto. 2015. Memberdayakan Masyarakat Melalui Kemitraan Kehutanan Kompilasi Tulisan Pengalaman dari KPH Rinjani Barat. Kenitraan Pertnership.

Prastawa, H., Fanani Z., dan Suliantoro, H. 2010. Pengembangan hutan pinus masyarakat berbasis kemitraan sebagai model pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Jurnal Teknik Industri, 11 (2), 178–183.

Pruitt, D. G. dan Rubin, J. Z. 2009. Teori Konflik Sosial. Pustaka Pelajar.Yogjakarta

Rosi, A. G. 2014. Implementasi Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pada Unit KPH Produksi Model Poigar. Tesis. UGM.

Sitorus, M. T. Felix. 1998. Metode Penelitian Kualitatif: Suatu Perkenalan. Bogor. Dokumen Ilmu-Ilmu Sosial.

Sundawati, L., Purnaningsih, N., Purwakusumah, E. D. 2012. Pengembangan model kemitraan dan pemasaran terpadu biofarmaka dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar hutan di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 17 (3), 153-158.

Sylviani, Dwiprabowo, H., dan Suryandari, E. Y. 2014. Kajian Kebijakan Penguasaan Lahan dalam Kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 11(1), 54-70.

Sylviani dan Hakim, I. 2014. Analisis tenurial dalam pengembangan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) : Studi kasus KPH Gedong Wani, Provinsi Lampung. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11 (4), 309-322.

Wakka, K. A., Awang, S. A., Purwanto, R. H., dan Poedjiraharjoe, E. 2012. Analisis kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 19(1), 1-11.

Zain, M. R. N., Soeaidy, S., dan Mindarti, L. I. 2011. Kemitraan antara KPH Perhutani dan LMDH dalam menjaga kelestarian hutan. Jurnal Administrasi Publik, 2(2), 210-216.




DOI: https://doi.org/10.20886/jwas.v3i2.1595