Mangrove Rehabilitation at Alo Beach (Karakelang Islands, Talaud) Using Propagul of Rhizophora mucronata Lamk

Ady Suryawan

Abstract


This study aimed to know the dynamic of survival rate and growth of Rhizophora mucronata Lamk which planted by using propagules at Alo Beach, Karakelang Island, Talaud. The study was conducted from June 2013 to April 2017, used a complete randomized design with 6 treatments i.e. K1, K2, K3, K4, K5, K6. The amount of propagules in every treatment were 100 pieces each. The parameter observed were characteristic of substrat, survival rate,height and diameter of the plant’s in age of 1.5 months and 48 months. The results showed that treatment had a significant effect on survival rate and growth of Rhizophora mucronata plants. The rehabilitation was categorized as success at 1.5 months old, but it was failed inthe 48 months. Beside waves and tides, low substrat nutrition became the main factor that affect the success of mangrove rehabilitation in Alo Beach.The K5 treatment has the highest survival and growth rate of the plant. The K5 treatment using pnematophore as brace, while planting without brace/K1 has lowest survival and growth rate since months old.

Keywords: mangroves, rehabilitation, Rhizophora mucronata, Talaud


References


Albers, T. (2012). Instalation of Bamboo Fences. German: Deutsche Gesellschaft fur International Zusammenarbeit (GIZ) Gmbh.

Amin, D. N., Irawan H.dan Zulfikar, A. (2015). Hubungan Jenis Substrat dengan Kerapatan Vegetasi Rhizophora spp di Hutan Mangrove Sungai Nyirih Kecamatan Tanjung Pinang, Kota Tanjung Pinang. Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Asriningrum, W. (2011). Analisis wilayah konservasi mangrove di kepulauan Talaud. Globe, 13(2), 132 - 138.

Auliyani, D., B. Hendarto, dan Kismartini. (2013). Pengaruh Rehabilitasi Mangrove Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir Kabupaten Rembang. dalam Hadi, SP., Purwanto, HR Sunoko dan H Purnaweni. (eds). Seminar Nasional “Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan” (p.317 - 321). Semarang: Universitas Diponegoro.

Alwidakdo, A., Azham, Z., dan Kamarubayana, L. (2014). Studi pertumbuhan mangrove pada kegiatan rehabilitasi mangrove di Desa Limau, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kertanegara. Jurnal Agrifor, 13(1), 11 - 18.

Budiadi, H. H.,Nurjanto,Hardiwinoto, S., dan Primananda, E. (2016). Strategi pemilihan jenis tanaman untuk mendukung rehabilitasi pesisir berdasarkan karakteristik fisik makro di muara sungai Progo. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 23(3), 349-359.

BMKG Stasiun Kayuwatu. (2013). Keadaan Cuaca Bulanan 2012. Diunduh dari minutkab.bps.go.id: http://minutkab.bps.go.id/index.php?hal=tabel&id=2. Diakses tanggal 29 Mei 2014

Dahlan, Z., Sarno, dan Barokah, A. (2009). Model arsitektur akar lateral dan akar tunjang bakau (Rhizophora apiculata Blume.). Jurnal Penelitian Sains, 12(2), 12209-1-12209-6.

Hadi, A. I., Suwarsono, dan Sembiring, A. (2009). Analisis Efisiensi Akar Tumbuhan Bakau Pantai Sebagai Redaman Benturan Energi Ombak Laut Untuk Mengurangi Abrasi Di Pantai Banjarsari Pulau Enggano, Bengkulu Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Halidah, 2010. Pertumbuhan Rhizophora mucronata Lamk pada berbagai kondisi substrat di kawasan rehabilitasi mangrove Sinjai Timur Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(4), 399 – 412.

Indah, R., Jabarsyah, A., dan Laga, A. (2010). Perbedaan substrat dan distribusi jenis mangrove (studi kasus : hutan mangrove di kota Tarakan). Jurnal Harpodon Borneo, 3(1), 66 - 84.

IPCC. (2007). Summary for policymaker. dalam Parry, M. L., Canziani, O. F., alutikof, J. P., van der Linden, P. J., and Hanson, C. E.(eds), Climate Change 2007“Impact, Adaptation and Vulnerability” (p.18 - 33). Cambridge: Cambridge Univeristy Press.

Kesuma, R. A. (2016). Pertumbuhan Riap Diameter Pohon Bakau Kurap (Rhizophora mucronata) di Lampung Mangrove Centre. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Krauss, K. W., Lovelock, C. E., McKee, K. L., Lopez-Hoffman, L., Ewe, S. M. L.,dan Sousa, W. P. (2008). Enviromental driver in mangrove stablishment and early development : a review. Jurnal Elsevier : Aquatic Botani, 89, 105 - 127.

Kurniawan, R., Habibie, M .N., dan Permana, D. S. (2012). Kajian daerah rawan gelombang tinggi di perairan Indonesia. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 13(3), 201 - 212.

Kusmana, C., Kalinggam, M., dan Syamsuwida, D. (2011). Pengaruh media simpan, ruang simpan, dan lama penyimpanan terhadap viabilitas benih Rhizophora stylosa Griff. Jurnal Silvikultur Tropika, 3(1), 82 - 87.

Lanura, M., Saru, A., Supriadi, dan Amri, K. (2013). Evaluasi penggunaan alat pemecah ombak (apo) bambu sebagai pelindung lamun (Enhalus acoroides) yang ditransplantasi di pantai Labbakang, Kab Pangkep. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Torani, 23(1), 29 - 37.

Lekatompessy, S. T. A., dan Tutuhatunewa, A. (2010). Kajian Konstruksi Model Peredam Gelombang dengan Menggunakan Mangrove di Pesisir Lateri – Kota Ambon. Jurnal Arika, 4(1), 51 - 60.

Naohiro M, S. Putth, M., And Keiyo. (2012). Mangrove rehabilitation on highly eroded coastal shorelines at Samut Sakhon, Thailand. Jurnal International Ecology, 2012(ID 171876), 11pages.

Nirawati, Nurkin, B., dan Putranto, B. (2013). Evaluasi keberhasilan pertumbuhan tanaman pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (GNRHL) di taman nasional Bantimurung Bulusaraung. Jurnal Sain dan Teknologi, 13(2), 175-183.

Noor, Y.S., Khazali, M., dan Suryadiputra, I. N. N. (2006). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor: Perlindungan Hutan dan Konservai Alam – Wetland Indonesia-Indonesia Program.

Novianty, R., Sastrawibawa, S., dan Prihadi, D. J. (2011). Identifikasi kerusakan dan upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di pantai utara kabupaten Subang. Jurnal Akuatika, 2(2), 1 - 9.

Nugroho, A. (2006). Pengaruh Media Semai dan Kadar Garam Air Siraman Terhadap Pertumbuhan Propagul Rhizophora mucronata. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Onrizal, F. S. P., Simarmata, dan Wahyuningsih, H. (2009). Keanekaragaman makrozoobenthos pada hutan mangrove yang direhabilitasi di pantai timur Sumatera Utara. Jurnal Natur Indonesia, 11(2), 94 -103.

Panjaitan, A., Jayus, Y., dan Siregar, T. (2015). Laju dekomposisi serasah daun Rhizophora mucronata dan kontribusinya terhadap nutrisi di perairan pantai serambi deli kecamatan pantai labu. Jurnal Aquacoastmarine, 10(5), 1 - 11.

Pemkab. Kep. Talaud. (2014). Peta Rawan Bencana-RTRW tahun 2014 – 2034. Melonguane: Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud.

Purwaningsih, S. (2004). Isolasi enumerasi dan karakterisasi bakteri Rhizobium dari tanah kebun biologi Wamena, Papua. Jurnal Biodiversitas, 6(2), 82 - 84.

Riski, D. E., Yunasfi,Y., dan Wahyuningsih, H. (2016). Laju dekomposisi serasah daun Rhizhopora apiculata pada berbagai tingkat salinitas di kampung Nypa desa Sei Nagalawan kecamatan Perbaungan. Jurnal Peronema Forestry Science, 5(3), 1 - 13.

Rusdiana, O., Sukendro, A., dan Baiquni, A. R. (2015). Pertumbuhan bakau merah (rhizophora mucronata) di Persemaian Mangrove Desa Muara, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Jurnal Silvikultur Tropika, 6(3), 172 - 178.

Setiawan, H. (2013). Status ekologi hutan mangrove pada berbagai tingkat ketebalan. Jurnal Wallacea, 2(2), 104 - 120.

Setyawan, W. B. (2010). Prediksi dampak kenaikan muka laut terhadap ekosistem mangrove di kawasan pesisir utara Pulau Jawa. dalam Harijati, N., Widoretno, W., dan Leksono, A. (eds). Seminar Nasional Basic Science VII “Eco-friendly Technology and Police on Industrial and Regional Planning for Mitigation of Climate Change” (p.I338 – I346). Malang : Universitas Brawijaya.

Sodikin. (2013). Kerusakan Mangrove Serta Korelasinya Terhadap Tingkat Instrusi Air Laut (Studi Kasus Di Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong Diponegoro.

Stanley, O. D., dan Lewis, R. R. (2009). Strategi for mangrove rehabilitation in an eroded coastline of Selangor, Peninsular Malaysia. Journal of Coastal Development, 12(3), 142 - 154.

Suhariyono, G., dan Menry, Y. (2005). Analisis karakteristik unsur-unsur dalam tanah di berbagai lokasi dengan menggunakan xrf. dalam Basuki, T., Abraha, K., Arryanto, Y., dan Jauhari, S. S. (eds). Seminar Nasional “Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Nuklir” (p.195–199). Yogyakarta: Puslitbang Teknologi Maju Badan Tenaga Atom Nasional.

Sukardjo, S. (2011). Vulnerability of mangroves in indonesia to climate change: a view from a mangrove ecologist. dalam Murdiyarso, D., Kauffman, J., Warren, M., Pramova, E. dan Hergoualc’h, K. (eds), CIFOR-USFS-FORDA Workshop on Tropical Wetland Ecosystems of Indonesia “Science Needs to Address Climate Change Adaptation and Mitigation” (p.9pages). Bali: CIFOR.

Suryawan, A., Broto, B. W., dan Mayasari, A. (2013). Konservasi ekosistem pulau kecil melalui rehabilitasi mangrove menggunakan propagul Rhizophora mucronata Lamk. dalam Oka, N. P., Achmad, A., Maulany, R. I. dan Asrianny (eds), Seminar Ekologi dan Konservasi”Sumberdaya Hayati dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan” (p.129 -134). Makasar : Universitas Hasanuddin.

Suryawan, A., Asmadi, N., dan Subiandono, E. (2015). Teknologi penanaman Rhizophora mucronata Lamk untuk mengatasi abrasi pulau kecil dan mitigasi bencana. dalam Thomas, A. dan Nurrani, L. (eds), Seminar Hasil - Hasil Penelitian “Benang Merah Konservasi Flora dan Fauna dengan Perubahan Iklim” (p.01–12). Manado: Balai Penelitian Kehutanan Manado.

Suryawan, A., Irawan, I., Mayasari, A., dan Margaretta, C. (2016). Technique of planting Rhizophora mucronatas lamk on high wave prone areas at Alo beach of Talaud island. dalam Siregar, C. A., Pratiwi, Mindawati, N., Pari, G., Turjaman, M., Tata, H. L., Krinawati, H., Setyawati, T., Krisdianto, Sakuntaladewi, N., Muttaqiem, Z., dan Balfas, J. (eds), International Conference of Indonesia Forestry Researcher III “Forestry Research To Support Sustainable Timber Production And Self- Sufficiency In Food, Energy, And Water” (p.746 - 755). Bogor: Research, Development and Inovation Agency of Minister of Enviroment and Forestry.

Syah, C. (2011). Pertumbuhan Tanaman Bakau (Rhizophora mucronata) pada Lahan Restorasi Mangrove di Hutan Lindung Angke Kapuk Propinsi DKI Jakarta. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Thaha, M. A., Suriamiharja, D. A.,dan Paotonan, C. (2009). Laporan Penelitian Hibah Bersaing - Kajian Rangkaian Bambu Sebagai Alat Peredam Ombak (APO) untuk Melindungi Areal Penanaman Mangrove. Makasar: Universitas Hasanuddin.




DOI: https://doi.org/10.20886/jwas.v4i2.3048