The Changes in Vast Mangrove Area of Pantai Air Telang Protected Forest Banyuasin District using Landsat Imagery Data Time Series

Vina Fitriana, Rujito Agus Suwignyo, Siti Fauziyah

Abstract


This study aimed to obtain data about far-reaching changes on the total area of mangrove at Air Telang Beach Protected Forest through the interpretation of Landsat 7 imagery data using open source software (Ilwis 2000) in years 2000, 2003, 2006, 2009 and 2012. In the first phase, mangrove identification was conducted through cropped imagery data based on the research area which is path 124 raw 62 using RGB543 composite band. Then, mangrove and non-mangrove area are separated using unsupervised classification method. The next phase, mangrove density analysis is directed by applying NDVI formula. The results showed that the total area of mangrove has decreased over a period of 12 years by 10.72 % of total mangrove area on 2000 (7,968.54 ha) with 7,147.12 on 2012. Vegetation Index analysis shows high density mangrove is dominated although it continues to decrease, followed by increasing mangrove area with medium density.

Keywords: Air Telang Beach Protected Forest, imagery data, mangrove total area, density.


References


Bengen, D. G. (2000). Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin. (2013). Rencana Penggunaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA) Kehutanan

Profisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan dana Reboisasi (DR) Tahun 2013.

Haya, N., Zamani, N. P., dan D. Soedharma, D. (2015). Analisis struktur ekosistem mangrove di Desa Kukupang Kecamatan Kepulauan Joronga. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan IPB, 6(1), 79 - 89, dalam http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/download/11923/11663, diakses pada tanggal 7 Januari 2016.

Indica, M, Zia Ulcodry, T., dan Muhammad Hendri. (2011). Perubahan luasan mangrove dengan menggunakan teknik penginderaan jauh di Taman Nasional Sembilang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Maspari, 2(1), 77 - 81.

Lee, S. Y., Primavera, J. H., Dahdouh‐Guebas, F., McKee, K., Bosire, J. O., Cannicci, S., Diele, K., Fromard, F., Koedam, N., Marchand, C. and Mendelssohn, I. (2014). Ecological role and services of tropical mangrove ecosystems: a reassessment. Global Ecology and Biogeography, 23(7), 726 - 743.

Kunarso, A., Bastoni, dan Purwanto. (2013). Teknik penanaman mangrove pada delta terdegradasi di Sumatera Selatan. Laporan Hasil Penelitian Pengelolaan Hutan Mangrove dan Ekowisata Pantai tidak diterbitkan. Palembang : Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Sumatera Selatan.

NASA. (2010). Landsat Data Continuity Mission Brochure. http://www.landsat.gsfc.nasa.gov, diakses pada tanggal 4 Oktober 2013.

Purwadhi, S. H. (2001). Interpretasi Citra Digital. Jakarta: PT. Grasindo.

Purwanto, A. D., Asriningrum, W., Winarso, G., dan Parwati, E. (2014). Analisis sebaran dan kerapatan mangrove menggunakan citra Landsat 8 di Segara Anakan, Cilacap. Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh. Bogor. 2014, 232 – 241, dalam http://sinasinderaja.lapan.go.id/ wp-content/uploads/ 014/06/bukuprosiding_232-241.pdf, diakses pada tanggal 4 Oktober 2015.

Rusdianti, K dan Sunito, S. (2012). Konversi lahan hutan mangrove serta upaya penduduk lokal dalam merehabilitasi ekosistem mangrove. Jurnal Sosiologi, 6(1), 1 – 17, dalam (http://skpm.ipb.ac.id/karyailmiah/index.php/sodality/article/view/222, diakses pada tanggal 2 Juli 2013).

Setiawan, H., Sudarsono, B., Awaluddin, M. ( 2013). Identifikasi daerah prioritas rehabilitasi lahan kritis kawasan hutan dengan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (Studi kasus: Kabupaten Pati). Jurnal Geodesi Undip, 2( 3), 31 - 41.

Supriharyono.( 2000). Pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam di Wilayah Pesisir Tropis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.

Suwargana. N. (2008). Analisis perubahan hutan mangrove menggunakan data penginderaan jauh di Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi. Jurnal Penginderaan Jauh, 5, 64 - 75.




DOI: https://doi.org/10.20886/jwas.v4i2.3198