Evaluation of Vegetation and Wildlife in Gunung Ambang Nature Reserve

Sudiyono Sudiyono

Abstract


The objective of this research is to evaluate the ecosystem functions through vegetation and wildlife indicators.  Methods used are vegetation analysis and direct indirect method to count wildlife .  Results show that the dominant type of land coverage in Gunung Ambang Nature Reserve is open secondary forest, where shrubs, rattan, and epiphytes dominated.  This might lead to vulnerability of the site toward disturbance.  Furthermore, it was indicated that this area still contains local wildlife species such as Babyrousa babyrussa celebensis.  Eventhough land degradation has become a significant issue, the status of Gunung Ambang as nature reserve has limited restoration attempts both vegetatively and mechanically.  


Keywords


evaluation; vegetation; wildlife; Gunung Ambang

Full Text:

PDF

References


Abdurachman, 2008, Strukur Tegakan Pada Hutan Alam Bekas Tebangan, Info Teknis Dipterokarpa Volume 2 Nomor 1 Juli 2008 : 59 -66

Baharudin, 2009, Pemanfaatan Inderaja Dan Sistem Informasi Geografis Dalam Inventarisasi Lahan Kritis Di Kabupaten Kolaka Utara, Jurnal Perennial,

Burkhard B,, Kroll F,, Nedkov S,, Müller F, 2012, Mapping Ecosystem Services Supply, Demand, and Budgets,Ecological Indicators,

Departemen Kehutanan, 1990, Undang-undang Republik Indonesia No, 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Jakarta,

Departemen Kehutanan, 1998, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1998 Tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

Departemen Kehutanan, 2004, Analisa Standar Minimal Pengelolaan Kawasan Konservasi,Laporan, Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal PHKA,

Departemen Lingkungan Hidup, 2009, Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup

Food and Agriculture Organization of The United Nations, 2001, Soil Carbon Sequestration For Improved Land Management, FAO, Paris,

Food and Agriculture Organization of The United Nations, 2005, Forest

Resources Assessment 2005 Update 2005, Terms and Definition, Rome: FRA Programe,

Food and Agriculture Organization of The United Nations, 2006, Towards Defining Forest Degradation : Comparative Analysis of Existing Definitions, FAO, Paris,

Food and Agriculture Organization of The United Nations, 2009, Towards Defining Forest Degradation : Comparative Analysis of Existing Definitions, FAO, Paris,

http://www,biologicaldiversity,org/programs/public_lands/forests/ecosystem_restoration/index,html

Indrawan M, Primack RB, Supriatna J, 2007, Biologi Konservasi, Jakarta:Yayasan Obor Indonesia,

Kartodiharjo, H, 2008, Di Balik Kerusakan Hutan dan Bencana Alam : Masalah Transformasi Kebijakan Kehutanan, Wana Aksara, Banten,

Kementerian Kehutanan, 2007, Indonesia Usul Masalah Degradasi Hutan Masuk Dalam MekanismeReducing Emission From Deforestation In

Developing Countries (REDD), Siaran pers nomor S,175/II/PIK-1/2007, Jakarta

Kementerian Kehutanan, 2010, Dampak Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan [Prosiding Seminar], Direktorat Perencanaan Kawasan Hutan, Jakarta,

Kementerian Kehutanan, 2011, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam danKawasan Pelestarian Alam

Kementerian Kehutanan, 2012, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2012 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Perubahan Pembentukan dan Fungsi Kawasan Hutan

Luts, M,A,, 2009, "Sosial economics," in Jan Peil and Irene van Staveren, ed,, Handbook of Economics and Ethics, p, 516, [Pp, 516-22,] Edward Elgar Publishing,

MacKinnon J, MacKinnon K, Child G, Thorsel J, 1990, Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika (Terjemahan), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,

Maintindon, Y, 2005, Analisis Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Lahan Pada Cagar Alam Pegunungan Cycloop, [Tesis], Institut Pertanian Bogor, Bogor,

Marimin dan Maghfiroh, Nurul,2010, Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok, IPB Press, Bogor,

Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara, 2014, Peraturan Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara No 1 Tahun 2014 : Rencana Tata Ruang Propinsi Sulawesi Utara, Manado,

Rangkuti, Freddy,2008, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

Sitorus, R,P, 2004, Pengelolaan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan, Edisi III, Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB, Bogor,

Suryanda, A, 2002, Analisis Kebijakan Perubahan Fungsi Cagar Alam Pulau Rambut Menjadi Suaka Margasatwa, [Tesis], Institut Pertanian Bogor, Bogor,




DOI: https://doi.org/10.20886/jwas.v1i2.874