Optimalisasi Lahan Masyarakat dengan Penerapan Pola Usahatani Terpadu (Studi Kasus Bapak Sukri di Desa Mata Allo, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan)

Nurhaedah Muin

Abstract


Produkvitas lahan sangat ditentukan oleh pemilik lahan. Umumnya lahan di Kabupaten Enrekang subur dengan kondisi iklim yang mendukung. Namun, belum semua lahan dimanfaatkan secara optimal. Sukri adalah salah seorang petani yang berusaha memanfaatkan lahan secara optimal dengan pola usahatani terpadu. Pertimbangannya adalah mengusahakan komoditi yang dapat tumbuh secara optimal, bernilai ekonomi, dan komoditinya  dapat dipadukan dengan komoditi lain. Informasi ini diharapkan  bermanfaat baik bagi petani di lokasi tersebut maupun di tempat lain, sehingga timbul motivasi untuk memanfaatkan lahan lahan tertinggal dengan komoditi yang memberikan hasil optimal, berkesinambungan, dan lestari. Pola usaha tani terpadu dapat menambah pendapatan dengan memaksimalkan penggunaan sumberdaya. Selain itu, juga memiliki banyak pengalaman dalam memanfaatkan waktu, menangani komoditi yang berbeda, serta menjalin ikatan sosial  dengan lingkungan.


Keywords


Optimalisasi; lahan; usahatani; terpadu

Full Text:

PDF

References


Atmosoedarjo, S., J. Kartasubrata, M.Kaomini, W. Saleh dan W. Murdoko, 2000. Sutera Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.

Adiwilaga A, 1992. Ilmu Usaha Tani. Cetakan ke-III. Bandung: Penerbit Alumni.

Badan Pusat Statistik, 2009. Kabupaten Enrekang dalam Angka. Enrekang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang.

Ginting A. dan K. Amas., 1991. Peningkatan Pendapatan Petani dari Sistem Usaha Tani Terpadu. Studi Kasus Usaha Tani H.Usup di Desa Pamulihan Kecamatan Rancakalong, Sumedang. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan.

Hernanto P, 1989. Ilmu Usahatani. Bogor: Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Kartodirjo, 1987. Gotong royong saling menolong dalam pembangunan masyarakat Indonesia dalam Nat J.Callette dan Umar Kayam (ed) kelembagaan dan pembangunan sebuah pendekatan terhadap antropologi terapan di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor.

Legawa W.I., 2011. Tindakan, Motif dan Prinsif Ekonomi. http://www.crayonpedia.org. Diunduh 20 Agustus 2013.

Prajitno D, 2009. Sistem usahatani terpadu sebagai modal pembangunan pertanian berkelanjutan di tingkat petani. Pidato penyuluhan jabatan guru besar pada Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta

Rizal M, 2013. Pengertian Intensifikasi. www.winapedia.org. Diakses 12 Agustus 2013.

Shinta A, 2011. Ilmu Usahatani cetakan pertama. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Verawati D, 2012. Pengaruh diversifikasi operasi, diversifikasi geografis, laverage dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba (Skripsi). Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro.




DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5017

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Buletin Eboni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: