Pembuatan dan Kegunaan Arang Aktif

Mody Lempang

Abstract


Arang aktif adalah suatu karbon yang mempunyai kemampuan daya serap yang baik terhadap anion, kation, dan molekul dalam bentuk senyawa organik dan anorganik, baik berupa larutan maupun gas. Beberapa bahan yang mengandung banyak karbon dan terutama yang memiliki pori dapat digunakan untuk membuat arang aktif. Pembuatan arang aktif dilakukan melalui proses aktivasi arang dengan cara fisika atau kimia di dalam retort. Perbedaan bahan baku dan cara aktivasi yang digunakan dapat menyebabkan sifat dan mutu arang aktif berbeda pula. Arang aktif digunakan antara lain dalam sektor industri (pengolahan air, makanan dan minuman, rokok, bahan kimia, sabun, lulur, sampo, cat dan perekat, masker, alat pendingin, otomotif), kesehatan (penyerap racun dalam saluran cerna dan obat-obatan), lingkungan (penyerap logam dalam limbah cair, penyerap residu pestisida dalam air minum dan tanah, penyerap emisi gas beracun dalam udara, meningkatkan total organik karbon tanah, mengurangi biomassa mikroba dan agregasi tanah) dan pertanian (meningkatkan keberhasilan perbanyakan tanaman secara kultur jaringan dan  kesuburan media tanaman serta mencegah pembusukan akar).

Keywords


Arang aktif; pembuatan, rendemen; sifat; jenis; kegunaan

Full Text:

PDF

References


Agustina, S. 2004, Kajian Proses Aktivasi Ulang Arang Aktif Bekas Adsorpsi Gliserin Dengan metode Pemanasan (Tesis Program Magister). Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Allorerung D, Mahmud Z, Prastowo B. 2008. Peluang kelapa untuk pengembangan produk kesehatan. Pengembangan Inovasi Pertanian 1 (4): 298-315. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor.

Asano, N., J. Nishimura, K. Nisnimiya, T. Hata, Y. Imamura, S. Ishihara, B.Tomita. 1999. Formaldehyde Reduction in Indoor Enviroments by Wood Charcoals. Wood Researsch No 86.

Austin, G.T. 1984. Shreve’s Chamical Process Industry. Fifth Edition. MCGraw-Hill Book Company, New York : 136-138.

Bank Indonesia. 2000. Pola pembiayaan usaha kecil (PPUK) pengolahan arang tempurung. http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/9CF2F82D-3796-4A5D-8E26-8448D83CD746/16003/PengolahanArangTempurung1. pdf tgl 17 Juni 2009

Ciner, D.O., R.Tipirdamaz. 2002. The effects of cold treatment and charcoal on the in vitro androgenesis of Pepper (Capsicum annuum L.). Turk Journal of Botany 26:131-139.

Gani, A. 2007. Konversi sampah organik pasar menjadi komarasca (Kompos-Arang-Arang Aktif-Asap Cair) dan aplikasinya pada tanaman daun dewa. Disertasi, Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor.

Guo, J., Y. Luo, A.C. Lua, R.A. Chi, Y.L. Chen, X.T. Bao, S.X. Xiang. 2007, Adsorption of hydrogen sulphide (H2S) by activated carbons derived from oil-palm shell. Carbon 45:330-336.

Gusmailina, G. Pari, S. Komarayati. 2000. The Utilization Technology on Charcoal as a Soil Conditioning [Project Report]. Forest Products Research Centre. Bogor.

Harris, P. 1999. On charcoal. Interdisciplinary Science Review 24(4):301-306.

Hartoyo, N. Hudaya, Fadli. 1990. Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa dan Kayu Bakau dengan Cara Aktivasi Uap. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 8(1):8-16. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Bogor.

Hassler, J.W. 1974. Purification With Activated Carbon: Industrial Commercial, Environmental. Chemical Publishing Co. Inc. New York.

Hendra, D. 2007. Pembuatan arang aktif dari limbah pembalakan kayu puspa dengan teknologi produksi skala semi pilot. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 25 (2): 93-107. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Bogor.

Hendra D. dan S. Darmawan. 2007. Sifat arang aktif dari tempurung kemiri. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 25 No.4 (2007) pp.291–302. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Bogor.

Kadirvelu K, Thamaraiselvi K, Namasivayam C. 2001. Removal of Heavy Metals from Industrial Waste Waters by adsorption on to Activated carbon Preparad from an Agriculture Solid Waste. Bioresource Tech 76: 63-65.

Kienle, H.V. 1986. Carbon di dalam: F.T. Campbell, R. Pfefferkom and J.F. Rounsaville (Penyunting). Ulman’s Encyclopedia of Industrial Chemistry. 5th Completely Resived Edition, Volume 5. Cancer Chemotherapy to Ceramics Colorants. VCH, Weinheim.

Kyotani, T. 2000. Control of pore structure in carbon. Carbon 38:269-286

Lempang, M., W. Syafii dan G. Pari. 2012. Sifat dan Mutu Arang Aktif Tempurung Kemiri. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 30 (2): 278-294. Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Bogor.

Lempang, M. dan H.Tikupadang. 2013. Aplikasi Arang Aktif Tempurung Kemiri Sebagai Komponen Media Tumbuh Semai Melina. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea 2 (2): 121-137. Balai Penelitian Kehutanana Makassar, Makassar.

Manocha, S. 2003. Porous carbon. Sadhana 28 (l-2): 335-348.

Miller, L.C., L.B. McCarty. 2002. Activated charcoal for pesticide deactivation. http://www.sodsolutions.com/turffmgt/charcoal.htm. [10 Maret 2008].

Muthschler, E. 1986. Dinamika Obat. ITB, Bandung. Edisi kelima. Terjemahan Mathilda BW, Anna SR. Penerbit ITB, Bandung. Hlm. 542; 729-731.

Nischwitz, C., M. Olsen, S. Rasmussen. 2002. Influence of salinity and root rot nematode as stress factors in charcoal rot on melon, http://ag.arizona.edu/pubs/crops/az. 292.pdf. [23 Januari 2008].

Puziy, A.M., O.I. Poddubnaya, A.M. Alonso, F.S. Garcia, J.M.D Tascon. 2003. Syntetic carbons activated with phosphoric acid III. Carbons prepared in air. Carbon 41:1181-1191.

Rumidatul, A. 2006. Efektifitas arang aktif sebagai absorben pada pengolahan air limbah. Tesis Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor.

Santoso, A. dan G. Pari, 2012. Pengaruh arang aktif dalam campuran bahan baku terhadap karakteristik papan partikel. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 30 (3): 235-242. Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Bogor.

Setyaningsih, H. 1995. Pengolahan Limbah batik dalam Proses Kimia dan Adsorpsi Karbon Aktif. Tesis Program Pascasarjana. Universitas Indonesia, Jakarta.

Weil, R.R., K.R. Islam, M.A. Stine, J.B. Gruver, S.E. Susan-Liebeg. 2003. Estimating active carbon for soil quality assessment: a simplified method for laboratory and field use. American Journal of Alternative Agriculture 18(1):3-I7.

Widiastuty, D., B. Marwoto. 2004. Pengaruh berbagai sumber arang dalam media kultur in vitro terhadap pertumbuhan plantlet Oncidium. Jurnal Hortikultura Vol.14(1) 2004 :1-4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Ragunan Pasar Minggu, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5041

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Buletin Eboni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: