Biopot Sebagai Pot Media Semai Pengganti Polybag yang Ramah Lingkungan

Nursyamsi Nursyamsi

Abstract


Polybag sebagai wadah untuk media tumbuh bibit di persemaian sudah lama dikenal. Penggunaan polybag ini tidak ramah lingkungan karena pada waktu penanaman bibit di lapangan, polybag tersebut akan dibuang dan menjadi sampah sehingga lingkungan akan tercemar. Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah menggunakan pot media semai yang terbuat dari bahan organik. Pada waktu penanaman, bibit dapat langsung ditanam dengan potnya. Bahan dasar yang digunakan untuk biopot adalah bahan organik misalnya kompos, tanah liat dan mikroba tanah yang bermanfaat. Bibit yang ditanam di pot media semai mempunyai pertumbuhan yang lebih baik di lapangan dibandingkan bibit yang ditanam di polybag, sehingga biopot dapat dipertimbangkan menjadi alternatif pengganti polybag yang ramah lingkungan.

Keywords


Biopot; kompos; mikroba tanah

Full Text:

PDF

References


Afandi, H. 2010. Nursery block (Blok Media Semai). Pusat Pengembangan Biologi Tropika/BIOTROP Lemlit IPB. http://lppm.ipb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1880&Itemid=89. Diakses tgl 10 Oktober 2011.

Djuarnani, N., Fustian, dan Budi. (2005). Cara Cepat Membuat Kompos Jakarta: Agromedia Pustaka.

Hardjowigeno,S. 2010. Ilmu Tanah. Edisi baru. Akademika Pressindo. Jakarta.

Indriani, Y.H. 2007. Membuat Pupuk Organik Secara Singkat. Penebar Swadaya. Jakarta.

Indriani, Y.H. 2010. Membuat Pupuk Organik Secara Singkat. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kundu, B.S and A.C. Gaur. 1980. Establishment Of Nitrogen Fixing And Phosphate Solubilizing Bacteria In Rhizosphere And Their Effect On Yield And Nutrient Uptake Of Wheat Crop. Plant Soil 57: 223-230.

Nursyamsi dan Tikupadang, 2014. Pengaruh Komposisi Biopotting Terhadap Pertumbuhan Sengon Laut (Paraserianthes falcataria L. Nietsen). Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. Vol 3 (1): 65 – 73.

Matoa, 2010. Blok Media Semai (Nursery Block). http:// matoa.org/blok-media-semai-nursery-block. Diakses tanggal 12 Maret 2013.

Prayudyaningsih, R., Nursyamsi dan C. Andriyani. 2011. Teknologi Biorehabilitasi Lahan Bekas Tanah Longsor dengan Pola Agroforestri di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Laporan Hasil Penelitian. BPK Makassar.

Prayudyaningsih, R., Nursyamsi, C. Andriyani., H. Suryanto., T Widianto. 2012. Teknologi Biorehabilitasi Lahan Bekas Tanah Longsor dengan Pola Agroforestri Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Laporan Akhir Peneltian. BPK Makassar.

Rao, N.S.S. 1982. Phosphate solubilization by soil microorganisms. In N.S.Rao (ed.) Advanced in Agricultural Microbiology. New Delhi: Oxford and IBH Publishing Co.

Schlegel, H.G. dan Schmidt, K. 1994. Mikrobiologi Umum. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Sukirno. 1996. Kumpulan Hand Out Asistensi Mata Kuliah Silvikultur. Jurusan Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. (Tidak dipublikasikan).

Tan K.H. 1994. Environmental Soil Science. Manual Dekker INC. New York 10016. USA.

Tikupadang, H., dan Nursyamsi. 2011. Teknologi Biopoting untuk Mendukung Bioreklamasi Lahan Bekas Tambang Kapur. Laporan Hasil Penelitian. BPK Makassar.

Yuwono, D. 2005. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5063

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Buletin Eboni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: