Secang (Caesalpinia sappan L.) : Tumbuhan Herbal Kaya Antioksidan

Ramdana Sari, Suhartati Suhartati

Abstract


Secang merupakan jenis tumbuhan herbal yang digunakan oleh masyarakat sebagai campuran air minum sehari-hari. Serpihan batang secang dimasukkan ke dalam air minum menjadikan air berwarna kemerahan. Tumbuhan ini mengandung senyawa flavonoid dan terpenoid yang bermanfaat sebagai antioksidan. Indeks antioksidatif ekstrak kayu secang lebih tinggi daripada antioksidan komersial, dapat menangkal radikal bebas oksidatif. Radikal bebas dapat merusak sel-sel tubuh dengan menyerang lipid, protein, enzim, karbohidrat dan DNA. Secang juga bermanfaat sebagai ramuan obat tradisional untuk pengobatan berbagai penyakit kronis dan degeneratf. Pemanfaatan bahan alami dapat menghasilkan residu yang lebih mudah terdegradasi dibandingkan bahan sintetik, serta efek samping dapat diminimalisir. Oleh karena itu, secang berpotensi sebagai minuman herbal  untuk kesehatan dan pengobatan.


Keywords


Secang; herbal; antioksidan; radikal bebas

Full Text:

PDF

References


Aisah, A. 2012. Manfaat dan khasiat kayu secang. http://blogspot.co.id. Diakses tanggal 21 April 2016.

Anariawati. 2009. Studi eksperimen pembuatan serbuk instan kayu secang (Caesalpinia sappan) dengan menggunakan jumlah gula yang berbeda sebagai minuman berkhasiat. [Skripsi]. Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Astina, I. G. A. A. 2010. Optimasi pembuatan ekstrak etanolik kayu secang (Caesalpinia sappan L.) secara digesti : Aplikasi desain faktorial. [Skripsi]. Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Dianasari, N. 2009. Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella dysentriae serta bioautografinya. [Skripsi]. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Direktorat Obat Asli Indonesia. 2008. Caesalpinia sappan L. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Ernawati, A. 2013. Stabilitas antioksidan ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) selama penyimpanan. [Tesis]. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Universitas Gajahmada. Yogyakarta.

Fadliah, M. 2014. Kualitas organoleptik dan pertumbuhan bakteri pada susu pasteurisasi dengan penambahan kayu secang (Caesalpinia sappan L.) selama penyimpanan. [Skripsi]. Jurusan Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Farhana, H., Indra, T. M., dan Reza, A. K. 2015. Perbandingan pengaruh suhu dan waktu perebusan terhadap kandungan brazilin pada kayu secang (Caesalpinia sappan Linn.) Prosiding Penelitian Sivitas Akademika UNISBA, Farmasi Gelombang 2, Tahun Akademik 2014 - 2015.

Fazri, M. E. 2009. Uji efektivitas antibakteri ekstrak metanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Helicobacter pylori secara in vitro. [Skripsi]. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Garg, J. M. 2009. Caesalpinia sappan (sappan wood). http://wikimedia.org. Diakses pada tanggal 21 April 2016.

Hariana, A. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Depok : Niaga Swadaya.

Mirza, Z. 2010. Inventarisasi pemanfaatan tumbuhan obat secara tradisional oleh Suku Osing Banyuwangi. [Skripsi]. Jurusan Pendidikan MIPA. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Jember. Jember.

Mufidah, Subehan, dan Yusnita, R. 2012. Karakterisasi dan uji antiosteoporosis ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan). Prosiding InSINas, 29 - 30 November 2012.

Padmaningrum, R. T., Siti, M., dan Antuni, W. 2012. Karakter ekstrak zat warna kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai indikator titrasi asam basa. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012.

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gajah Mada. 2011. Jenis bahan penyamak kulit ikan. Laporan perkembangan hibah pembelajaran e-learning.

Rahmawati, F. 2011. Kajian potensi ‘wedang uwuh’ sebagai minuman fungsional. Seminar Nasional ‘Wonderfull Indonesia’, Jurusan PTBB FT UNY, 3 Desember 2011.

Rahmi, K., Erlina, R., dan Ika, N. 2010. Kajian komprehensif ekstrak etanolik kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai agen kemopreventif tertarget. Naskah Tidak Dipublikasikan.

Rina, O., Chandra, U. W., dan Ansori. 2012. Efektivitas ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai bahan pengawet daging. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 12 (3) : 181 - 186.

Rusdi, U. D., W. Widowati, dan E. T. Marlina. 2005. Efek ekstrak kayu secang, vitamin E dan vitamin C terhadap Status Antioksidan Total (SAT) pada mencit yang terpapar aflatoksin. Media Kedokteran Hewan, 21 (2) : 66 - 68.

Sari, L. O. R. K. 2006. Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan manfaat dan keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, III (1) : 1 - 7.

Sa’diah, S., Latifah, K. D., Wulan, T., dan Irmanida, B. 2013. Efektivitas krim anti jerawat kayu secang (Caesalpinia sappan) terhadap Propionibacterium acnes pada kulit kelinci. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 11 (2) : 175 - 181.

Sufiana dan Harlia. 2014. Uji aktivitas antioksidan dan sitotoksisitas campuran ekstrak metanol kayu sepang (Caesalpinia sappan L.) dan kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii B.). JKK, 3 (2) : 50 - 55.

Widowati, W. 2011. Uji fitokimia dan potensi antioksidan ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.). Jurnal Kedokteran Maranatha, 11 (1) : 23 – 31.

Wijayakusuma, H., Dalimartha, S., dan Wirian, A., 1996, Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid ke-4. Jakarta : Pustaka Kartini.

Zhong, X., Wu, B., pan, Y. J., and Zheng, S. 2009. Brazilein inhibits survivin protein and mrna expression and induces apoptosis in hepatocellular carcinoma HepG2 cells. Neoplasma, 56 (5) : 87 - 92.




DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5077

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Buletin Eboni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: