Pentingnya Aplikasi Teknik Konservasi Air dengan Metode Struktur Fisik di Wilayah Hulu DAS

M. Kudeng Sallata

Abstract


Telah banyak upaya konservasi, baik dalam bentuk proyek pemerintah maupun partisipasi masyarakat yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan banjir, longsor dan kelangkaan air, namun sampai saat ini belum dapat meredamnya, bahkan dampaknya semakin banyak menelan jiwa manusia. Teknologi yang diterapkan untuk mengurangi erosi dan aliran permukaan selama ini kurang mendapat dukungan dari para petani yang mengharapkan produksi lahan yang tinggi. Diperlukan perubahan paradigma penerapan teknologi konservasi lahan dan air pada wilayah-wilayah pertanian. Paradigma lama yaitu teknologi konservasi yang diterapkan difokuskan untuk menekan erosi dan aliran permukaan tanpa memerhatikan peningkatan produksi suatu lahan. Paradigma baru yaitu penerapan teknologi konservasi lahan yang mengutamakan peningkatan produksi lahan namun mengurangi erosi dan aliran permukaan (run off). Aplikasi kombinasi teknik konservasi air secara struktur fisik dengan vegetatif sangat mendesak dilakukan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang semakin meningkat pada wilayah DAS saat ini. Wanatani salah satu bentuk kombinasi tanaman dengan memilih tanaman yang produktif berdasarkan kebutuhan petani telah banyak dilakukan masyarakat. Pembangunan waduk, embung, dam parit secara berjenjang (cascade), sumur resapan dan biopori juga perlu dilakukan untuk menyimpan air sebagai sumber air pada musim kemarau untuk lahan pertanian. Semua jenis teknologi konservasi lahan tersebut dapat mengendalikan aliran permukaan dan erosi tanah, juga dapat meningkatkan produksi lahan untuk memenuhi kebutuhan petani.


Keywords


Perubahan paradigma; kombinasi metode fisik dan vegetatif; peningkatan produksi lahan dan konservasi air

Full Text:

PDF

References


Arsyad. S. (2000). Konservasi Tanah dan Air, edisi kedua, IPB Press, Bogor.

Arsyad. S. (2010). Konservasi Tanah dan Air, edisi kedua, IPB Press, Bogor. 466 hal.

Asdak. C., (2014). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Edisi 4. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 630 hal.

Atmojo. S. W. (2008). Peran Agroforestri Dalam Menanggulangi Banjir Dan Longsor DAS. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Prndidikan Agroforestry Sebagai Strategi Menghadapi Pemanasan Global di Fakultas Pertanian, UNS. Solo, 4 Maret 2008.

Brata. K.R dan A. Nelistya. (2008). Lubang Resapan Biopori. Kategori Buku: Teknologi Non-Budi Daya (70 Hal). Penebar Niaga Swadaya. ISBN.(13) 978-979-002-209-6. Depok.

Brata, R. Kamir. (2008). Lubang Resapan Biopori. Jakarta: Penebar Swadaya.

Irianto, G. (2008). Alih Fungsi Lahan: Dampaknya Terhadap Produksi Air DAS dan Banjir. Tabloit Sinar Tani, 28.

Junaidi E dan S. D. Tarigan (2011), Pengaruh Hutan Dalam Pengaturan Tata Air dan Proses Sedimentasi Daerah Aliran Sungai (DAS): Studi Kasus di DAS Cisadane. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 8(2): 155-176. Bogor.

Kodoatie R.J dan Sugiyanto, (2002). Banjir. Beberapa Penyebab dan Metode Pengendaliannya dalam Perspektif Lingkungan. Pustaka Belajar (anggota IKAPI) Yogyakarta, 55167. ISBN: 979-9483-46-8.

Listyani I.D dan Sunaedi Nedi (2015), Pemanfaatan cekdam singapraya untuk pengairan lahan sawah di desa kadupandak kecamatan tambaksari Kabupaten Ciamis. Program Studi Pendidikan Geografi. FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

Monde, A. (2010). Pengendalian aliran permukaan dan erosi pada lahan berbasis kakao di DAS Gumbasa, Sulawesi Tengah. Media Litbang Sulteng 3(2), 131-136.

Nair, P.K.R. (1989). Agroforestry Systems in the Tropics. Kluwer Academic Publisher. London.

Pratiwi dan Narendra. (2012). Pengaruh penerapan teknik konservasi tanah terhadap pertumbuhan pertanaman mahoni (swietenia macrophylla king) di hutan penelitian carita, jawa barat. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 9 (2): 139-150. Bogor.

Sallata.M.K. (2016). Pengelolaan Sumberdaya Air Partisipatif Berbasis Pemukiman di Wilayah Hulu Daerah Aliran Sungai. Disampaikan dalam Seminar Nasional Peran Pengelolaan DAS untuk Mendukung Ketahanan Air diselenggarakan atas kolaborasi dari BP2TPDAS, Pascasarjana UNS dan Fakultas Geografi UMS di Surakarta, pada tanggal 22 September 2016.

Santoso, D; J.Purnomo; I.G.P.Wigena dan E. Tuherkih. (2004). Teknolologi Konservasi Tanah Vegetatif. Dalam Teknologi Konservasi Tanah Pada Lahan Kering Berlereng editor Kurnia, U; A.Rachman; Ai Dariah. Pusat Litbang Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Sinukaban. N, (2007). Peranan Konservasi Tanah dan Air dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. dalam Bunga Rampai Konservasi Tanah dan Air, penyunting Fahmuddin Agus, Naik Sinukaban, A.Ng Gintings, Harry Santoso dan Sutadi. Pengurus Pusat MKTI 2004-2007. Jakarta.

Subagyono.K; Umi Haryati; dan Sidik H.Tala’ohu. (2004). Teknologi Konservasi Air Pada Pertanian Lahan Kering. dalam Teknologi Konservasi Tanah Pada Lahan Kering Berlereng editor: U.Kurnia; A.Rachman; Ai Dariah. Pusat Litbang Tanah dan Agroklimat. Bogor. ISBN 979-9474-434-4.

Tanika.L; C. I. Wijaya; Elissa Dwiyanti, dan Ni’matul Khasanah. (2013). Peranan Lahan Berbasis Agroforestri Terhadap Neraca Air Di Das Bialo, Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013. Hal. 328-334.

WASWC (world Assocition of Soil and Water Conservation), (1998). WOCAT (World Overview of Conservation Approaches and Technologies) A Frame Work for the Evaluation of Soil and Water Conservation. Lang Druck AG, Bern Switzerland.

Widiyono Wahyu. (2010). Profil “Embung” dan Sumberdaya Air di Wilayah Perbatasan Kabupaten Belu-Ntt. Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya Menuju Pembangunan Karakter. Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi. Hal 164-170.

Undang Undang RI. No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air.

USAID, (2012). Sumur Resapan Sebuah Adaptasi Perubahan Iklim dan Konservasi Sumberdaya Air. Usaid Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene.

Utomo.W.H dan Wisnubroto E. I, (2007). Dari Konservasi Tanah Ke Pemeliharaan Lahan: Upaya Pencapaian Pertanian Berkesinambungan. Bunga Rampai Konservasi Tanah dan Air. Pengurus Pusat MKTI, Jakarta 2007.




DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5095

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Buletin Eboni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: