STORAGE TECHNIQUES OF CEMPAKA WASIAN (Magnolia tsiampaca (Miq.) Dandy) SEEDS

Autor(s): Arif Irawan, Hanif Nurul Hidayah, Julianus Kinho, Jafred E. Halawane
DOI: 10.20886/ijfr.2020.7.2.113-120

Abstract

Cempaka wasian is a type of woody tree which has a substantial historical value associated with the local culture of the Minahasan people. The improvement of cempaka wasian plantation is essential due to their enormous importance and usage. This study aims to discover the impacts of duration, storage room, and containers used for the appropriate storage of cempaka wasian seeds. The design used in this study is entirely randomized design organized with a factorial pattern which consists of 3 factors; 1) storage duration, 2) storage room and 3) storage containers. Duration of storage was 2, 3, 4, and 5 months; meanwhile, storage rooms comprised of refrigerators, chambers, and air-conditioned room. Moreover, storing containers consisted of calico cloth, aluminium foils, and plastic bags. The study finding indicates that the seeds of cempaka wasian could still germinate if stored for five months by using plastics bags inside refrigerators. A significant provision of seeds and suitable timing are closely related to the proper seed storage techniques.

Keywords

Seeds; cempaka wasian; duration; containers

Full Text:

PDF

References

Aminah, A., & Syamsuwida, D. (2013). Penentuan karakteristik fisiologis benih kranji (Pongamia pinnata) berdasarkan nilai kadar air. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 10(1), 1–6.

Anto, K. B., & Jayaram, K. M. (2010). Effect of temperature treatment seed water content and viability of green pea (Pisum sativun L.) and soybean (Glycine max L. Merr.) seeds. International Journal of Botany, 6(2), 122–126.

Debtisari, H. E., Erawati, D. N., & Sugiyarto. (2018). Pengaruh cara penyimpanan terhadap viabilitas benih kakao (Theobroma cacao l.) klon sulawesi 01. Prosiding Implementasi IPTEK Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasiona.

Irawan, A., & Hidayah, H. N. (2019). engaruh kondisi dan periode simpan terhadap perkecambahan benih cempaka wasian (Magnolia tsiampaca (Miq.) Dandy). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 7(1), 55–65.

Irawan, A., & Iwanuddin. (2019). Pengaruh waktu dan media simpan terhadap viabilitas benih matoa ( Pometia pinnata J . R . Forster & J . G . Forster). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 13(1), 53–60.

ISTA. (2010). International rules for seed testing (Edition 20). The International Seed Testing Association.

Kinho, J., & Mahfudz. (2011). Prospek pengembangan cempaka di Sulawesi Utara. Balai Penelitian Kehutanan Manado.

Kolo, E., & Tefa, A. (2016). Pengaruh Kondisi Simpan terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Savana Cendana, 1(3), 112–115. https://doi.org/10.32938/sc.v1i03.57

Lestari, D. A. (2019). Teknik penyimpanan benih rekalsitran : Mesoa ferra L dan Swwinglea glutinosa (Blaneo) Merr. Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 7(1), 31–44. https://doi.org/10.20886/bptpth.2019.7.1.31-44

Lodong, O., Tambing, Y., & Adrianton. (2015). Peranan kemasan dan media simpan terhadap ketahanan viabilitas dan vigor benih nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk) kultivar Tulo-5 selama penyimpanan. Agrotekbis, 3(3), 303–315.

Lumempouw, F. (2014). Proses pembuatan rumah menurut adat di daerah tombulu. Kajian Komunitas Adat dan Budaya Bahari. http://repo.unsrat.ac.id/471/1/proses_pembuatan_rumah_menurut_adat_di_daerah_tombulu.pdf

Mahjabin, Bilal, S., & Abidi, A. B. (2015). Physiological and biochemical changes during seed deterioration : A review. International Journal of Recent Scientific Research, 6(4), 3416–3422.

Nurisma, I., Agustiansyah & Kamal, M. (2015). Pengaruh jenis kemasan dan suhu ruang simpan terhadap viabilitas benih sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 15(3), 183–190.

Purba, H. W. S., Sitepu, F. E., & Haryati. (2013). Viabilitas benih rosela (Hibiscus sabdariffa L.) pada berbagai kadar air awal dan kemasan benih. Jurnal Online Agroekoteknologi, 1(2), 318–326.

Rahayu, E., & Widajati, E. (2007). Pengaruh kemasan, kondisi Rruang simpan dan periode simpan terhadap viabilitas benih Caisin (Brassica chinensis L.). Bul. Agron, 35(3), 191–196. https://doi.org/10.24831/jai.v35i3.1330

Rohandi, A., & Widyani, N. (2010). Dampak penurunan kadar air terhadap respon fisiologis dan biokimia propagul Rhizopora apiculata BL. Jurnal Penlitian Hutan Tanaman, 7(4), 167–179.

Sadjad, S., Muniarti, E., & Ilyas, S. (1999). Parameter pengujian vigor benih komparatif ke simulatif. PT. Grasindo.

Sari, W., & Faisal, M. F. (2017). Pengaruh Media Penyimpanan Benih Terhadap viabilitas dan vigor benih padi pandanwangi. Agroscience, 7(2), 300–310.

Sasmuko, S. A. (2010). Karakteristik kayu lokal untuk rumah woloan di provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 28(3), 278–290.

Siahaan, F, A. (2017). Pengaruh kondisi dan periode simpan terhadap perkecambahan benih kesambi (Schleichera oleosa (Lour.) Merr). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 5(1), 1–11.

Solikin. (2016). Pengaruh lama penyimpanan terhadap perkecambahan biji sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Wallich ex Nees). Berita Biologi, 15(2), 201–206. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Suita, E., & Darwo. (2015). Teknik penyimpanan benih manglid (Maglieta glauca BL). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 12(2), 129–137.

Sumpena, U. (2012). Pengaruh kemasan dan waktu penyimpanan terhadap kemampuan berkecambah benih mentimun. Mediaagroagro, 8(1), 18–25.

Suszka, J., Plitta, B. P., Michalak, M., Bujarska-Borkowska, B., Tylkowski, T., & Chmielarz, P. (2014). Optimal seed water content and storage temperature for preservation of Populus nigra L. germplasm. Annals of Forest Science, 71(5), 543–549. https://doi.org/10.1007/s13595-014-0368-2

Taghfir, D. B., Anwar, S., & Kristanto, B. A. (2018). Kualitas benih dan pertumbuhan bibit cabai (Capsicum frutescens l.) pada perlakuan suhu dan wadah penyimpanan yang berbeda. Journal of Agro Complex, 2(2), 137. https://doi.org/10.14710/joac.2.2.137-147

Tresniawati, C., Murniati, E., & Widajati, E. (2014). Perubahan fisik, fisiologi dan biokimia selama pemasakan benih dan studi rekalsitransi benih kemiri sunan. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 42(1), 74–79. https://doi.org/10.24831/jai.v42i1.8157

Tuwu, E. R., Sutariati, G. A. K., & Suaib. (2012). Pengaruh kadar air benih dan jenis kemasan terhadap vigor benih sorgum (Sorgum bicolor (L) Moench) dalam enam bulan masa simpan. Berkala Penelitian Agronomi, 1(2), 184–193.

Yuniarti, N, & Djaman, D. (2015). Teknik pengemasan yang tepat untukmempertahankan viabilitas benih bakau (Rhizophora apiculata) selama penyimpanan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 1438–1441.

Yuniarti, Naning, & Nurhasybi. (2015). Perubahan viabilitas dan biokimia benih bambang lanag (Michelia champaca Linn.) pada berbagai tingkat pengeringan dan metode penyimpanan. Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 3(1), 36–48.

Zanzibar, M. (2011). Efektifitas prlakuan priming dan metode pendugaan mutu fisiologis secara cepat pada benih tusam (Pinus merkusii Jungh et de Vriese). Jurnal Standardisasi, 13(2), 90–97. https://doi.org/10.31153/js.v13i2.129

Refbacks

  • There are currently no refbacks.