PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN BESAR-BESAR DALAM PEMBANGUNAN HUTAN : KEUNTUNGAN, KERUGIAN DAN UPAYA MENGOPTIMALKANNYA

Djaban Tinambunan, Yuniawati Yuniawati

Abstract


Alat dan mesin berkekuatan 50 HP atau lebih masuk dalam kategori alat dan mesin besar. Oleh karena sebagian besar alat dan mesin dalam pembangunan hutan (alsinhut) di Indonesia berkekuatan di atas 50 HP maka mereka pun termasuk kategori alat dan mesin yang besar. Penggunaan alsinhut yang besar-besar telah terbukti memberi banyak keuntungan, namun sekaligus juga membawa banyak kerugian yang sulit untuk diatasi. Oleh karena itu, untuk masa datang, upaya pengoptimalannya perlu diusahakan dengan cara melakukan analisa krisis terhadap berbagai aspek pengoperasian alsinhut besar tersebut seperti aspek-aspek teknis, ekonomi, sosial, lingkungan, kelembagaan dan sumberdaya manusia dan kemudian mengelola pengoperasiannya secara profesional. Pengambil kebijakan dan pelaksana pembangunan hutan perlu memahami semua aspek pengoptimalan penggunaan alsinhut di atas dan merealisasikannya dalam praktek di lapangan agar pembangunan hutan dapat berjalan baik dengan dampak negatif yang minimal.

Keywords


Alat dan mesin besar, pembangunan hutan, keuntungan, kerugian dan pengoptimalan.

Full Text:

PDF

References


Anonim. 1988. Caterpillar Performance Handbook. Edition 19. Caterpillar Inc. Pearia, Illinois. ----------. Komatsu D80 buldoser leaflet. Komatsu Ltd. Tokyo. Brainer, L.D., R.A.Kepner and D.L. Berger. 1960. Principles Of farm Machinery. John Wiley and Sons, Inc. New York. Dulsalam, Sukanda dan I. Sumantri. 1989. Kerusakan tegakan tinggal akibat penyaradan dengan traktor pada berbagai tingkat kerapatan tegakan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 6(6):349352. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Departemen Kehutanan. 1990. Statistik Kehutanan Indonesia 1990/1991. Departemen Kehutanan. Jakarta. Dulsalam dan Sukadaryati. 2001. Produktivitas dan biaya penyaradan kayu dengan kerbau di Jambi. Buletin Penelitian Hasil Hutan 19(3):147-164. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Dykstra, D.P. 2001. Reduced impact logging : concepts and issues. Paper at International Conference on the Application of Reduced Impact Logging to Advance Sustainable Forest Management, held in Kuching, Sarawak, February 26 - March 1, 2001. pp. 1 - 10. Elias. 2002. Reduced impact logging. Institut Pertanian Bogor Press. Institut Pertanian Bogor. Bogor. FAO. 2004. Reduced Impact Logging in Tropical Forest Mangement. Harvesting and Engineering Working Paper No. 1. Forestry Department, FAO, Rome. Frederiksen, P.W. 1970. Erosion and sedimentation following road construction and timber harvest on unstable soils in three small western Oregon watersheds. USDA Forest Service Res. Paper PNW. 104. Gill, W.R.1959. Soil compaction by traffic. Agriculture Engineering 40(7):392, 400 4001. Idris, M.M. 1987. Pengaruh penyaradan kayu dengan traktor berban ulat terhadap kerusakan tegakan tinggal, penggeseran serta pemadatan tanah hutan. Tesis Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak diterbitkan.

Idris, M.M. dan Soenarno. 1988. Kecelakaan kerja dalam kegiatan eksploitasi hutan di Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 5(1):31-36. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Idris, M.M. 1996. Dampak penebangan dan penyaradan di hutan produksi terbatas terhadap erosi tanah, keadaan iklim mikro dan permudaan alam. Disertasi Doktor. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak diterbitkan. Manan, S. 1994. Kerusakan lingkungan akibat pembalakan dan cara-cara menanggulanginya. Paper pada penataran Manajer Logging pada 13-17 Desember 1992 di Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rahmawati, I. 2002. Pengaruh intensitas penyaradan kayu oleh traktor trehadap kepadatan tanah dan pertumbuhan Acacia mangium dan Paraserianthes falcataria. Skripsi Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak diterbitkan. Retnowati, E. 2004. Dampak kegiatan penyaradan dalam sistem TPTI terhadap sifat-sifat tanah di hutan produksi alam di Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 1(1):34-44. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Sastrodimedjo, R.S., R.S. Simarmata dan Soewito. 1973. Produktivitas dan biaya peralatan mekanis pada eksploitasi jenis-jenis meranti di Sumatera. Laporan No. 15. Lembaga Penelitian Hasil Hutan. Bogor. Soedjatmiko, 1974. Masalah Penggunaan Traktor Dalam Budidaya Pertanian Di Indonesia. Kertas Kerja Dalam Seminar Penerapan Teknologi Madia Pada Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sastrodimedjo, R.S., J. Thaib, A. Sianturi dan S.R. Simarmata. 1977. Produktivitas dan biaya alat eksploitasi mekanis pada beberapa permasalahan hutan di Maluku. Laporan No. 97. Lembaga Penelitian Hasil Hutan. Bogor. Sianturi, A. dan D. Tinambunan. 1984. Studi kasus pemuatan kayu bulat di empat perusahaan eksploitasi hutan di Jambi. Laporan No. 170. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Sukadaryati, Dulsalam dan M. Sinaga. 2002. kerusakan tegakan tinggal, keterbukaan lahan, penggeseran tanah dan biaya pada penyaradan terkendali. Buletin Penelitian Hasil Hutan 20(5):379-399. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Suhartana, S. 2003. Penyaradan terkendalai untuk meminimasi kerusakan hutan dan biaya di hutan alam. Prosiding Seminar Nasional MAPEKI V di Bogor tanggal 30 agustus 1 September 2002. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Sugianto, W. 2003. Analisis pengendalian persediaan suku cadang oil filter dan fuel filter traktor D7G dan wheel loader 966C di PT. Trakindo Utama Kantor Cabang Samarinda dan Banjarmasin. Skripsi. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak diterbitkan. Thaib, J. 1985. Kerusakan tegakan sisa akibat eksploitasi hutan dengan sistem traktor dan high lead. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 2(4):14-18. Pusat penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jakk.2005.2.2.77-87

Copyright (c) 2017 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.