ANALISA KEBIJAKAN SKEMA KREDIT DAN PEMBIAYAAN USAHA TANI HUTAN

Haryatno Dwiprabowo

Abstract


Kredit usaha tani hutan merupakan suatu upaya untuk melaksanakan penghijauan pada lahan milik berupa kebun kayu dan atau  aneka usaha kehutanan lain, disamping untuk tujuan konservasi melalui partisipasi masyarakat. Departemen Kehutanan menyelenggarakan Kredit Usaha Hutan Rakyat (KUHR) yang  dimulai sejak tahun 1997. Kredit ini berakhir dengan dihentikannya pemberian kredit pada tahun 1999. Meskipun demikian dimasa mendatang kredit usaha bagi petani tetap perlu mendapat perhatian sebagai salah satu alternatif untuk mendukung program di sektor kehutanan.Tujuan dari kajian ini adalah untuk melihat faktorfaktor penyebab kegagalan kredit hutan rakyat, perbaikannya di masa mendatang, serta sumber pembiayaannya. Kajian bersifat sintesis dari berbagai sumber laporan, data primer dan sekunder, dan forum diskusi dengan pelaku kredit seperti bank dan mitra kelopok tani. Hasil kajian menunjukkan kredit usaha tani dimasa mendatang perlu memperhatikan, antara lain: (i) Pemberian paket kredit perlu disesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi wilayah; (ii) Mitra kelompok tani perlu dipilih secara lebih selektif; (iii) Peranan bank dalam penyaluran kredit perlu dilihat secara lebih proporsional; (iv) Sumber pembiayaan selain berasal dari dana reboisasi, juga berasal dari perbankan nasional, dan sumber dana dari luar negeri.

Keywords


Skema kredit, usaha tani hutan, hutan rakyat

Full Text:

PDF

References


Arifin,T.U. Hassan. 2004. Pendanaan Pembangunan Kehutanan Secara Berkesinambungan. Makalah Utama. Seminar Pembangunan Hutan Tanaman.Bogor, 6 Oktober 2004.Puslitbang Sosial Budaya dan Ekonomi Kehutanan.Bogor. Costa, P.M., J. Salmi, M.Simula, C. Wilson.1999.Financial Mechanisms for Sustainable Forestry.UNDP/SEED.Helsinki-Oxford. Darusman,D. 2004. Mengapa Hutan Tanaman Industri Kurang Berkembang. Makalah Tanggapan.Seminar Pembangunan Hutan Tanaman.Bogor, 6 Oktober 2004.Puslitbang Sosial Budaya dan Ekonomi Kehutanan. Bogor. Forindo Bangun Konsultan.1999.Evaluasi Pelaksanaan Kredit Usaha Hutan Rakyat dan Usahatani Persuteraan Alam. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Jakarta. Hardjanto. 2003. Keragaan dan Pengembangan Usaha Kayu Rakyat di Pulau Jawa.Program Pasca Sarjana IPB. Bogor. Irawanti, S., Sylviani,E.Syahadat, L.Indracahya. 2000. Analisis Efektivitas Skim Kredit Usaha Tani Konservasi dan Hutan Rakyat.Laporan Penelitian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kehutanan dan Perkebunan. Bogor. Munandar, Imam. 2004. Manajer Pemasaran BNI Jakarta.Konsultasi Publik Analisis Kebijakan ”Optimalisasi Skim Pendanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan”. Bogor, 16 Desember 2004. Opecfunds. 2004. Website www.opecfunds.org. Diakses pada tanggal 1 November 2004. Sarono, S.2004. Direktur PT Xylo Pratama-Jakarta. Konsultasi Publik Analisis Kebijakan ”Optimalisasi Skim Pendanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan”, Bogor, 16 Desember 2004. Riyadi, Sugeng. 2004. Pegawai BRI Jakarta.Konsultasi Publik Analisis Kebijakan ”Optimalisasi Skim Pendanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan”, Bogor, 16 Desember 2004. Sylviani dan S.Irawanti. 2000. Pola Pengembangan Hutan Rakyat Melalui Skim Kredit Hutan Rakyat dan Konservasi (Studi Kasus Sumatera Selatan). Info Sosial Ekonomi 1(1): 37-48.Puslit Sosial Ekonomi Kehutanan dan Perkebunan. Bogor. Wahyudi, A. dan S.Wulandari. 2000. Analisis Sistem Perkreditan Usahatani Tebu.Jurnal Sosial Ekonomi 1(1): 85-99. Puslit Sosial Ekonomi Kehutanan dan Perkebunan. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jakk.2005.2.2.89-100

Copyright (c) 2017 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.