PERAN DAN KOORDINASI PARA PIHAK DALAM PENGELOLAAN KPH

Elvida Y Suryandari, Sylviani Sylviani

Abstract


Kondisi hutan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan dengan meningkatnya laju deforestasi dan degradasi hutan, menurunnya investasi di bidang kehutanan dan pembangunan hutan tanaman, serta meningkatnya illegal logging.  Hal ini disebabkan oleh  lemahnya pengelolaan kawasan hutan, sehingga diperlukan institusi yang dapat mengelola kawasan hutan dengan lestari yaitu dalam bentuk suatu organisasi KPH. Diharapkan melalui KPH pengelolaan hutan akan lebih baik dan lestari. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1)Mengidentifikasi peran para pihak yang terlibat dalam pengelolaan KPH, (2)Menganalisis mekanisme koordinasi para pihak terkait dalam pengelolaan KPH.  Metode analisis penelitian yang digunakan adalah analisis stakeholder dan analisis diskriptif.  Penelitian ini  dilakukan pada  KPH yang sudah terbentuk yaitu KPH DIY, KPH Bali Barat dan KPH Lalan Mangsang Mendis, Sumatera Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi KPH DIY dan Bali Barat  struktur organisasinya kurang sehingga belum memadai untuk melakukan pengelolaan hutan yang intensif. Mekanisme koordinasi antar stakeholder dengan KPH dinilai lemah dan belum berjalan dengan baik terutama dengan instansi pusat seperti BPDAS, BP2HP, dan dengan instansi daerah seperti Dinas kehutanan kabupaten, lembaga ilmiah, perguruan tinggi dan lembaga adat. Sementara itu pada KPH Lalan, LSM lebih berperan dalam terbentuknya UPTD KPH. Hal ini disebabkan karena tugas dan kewenangan masing-masing stakeholder masih belum jelas setelah terbentuknya UPTD KPH. Diharapkan KPH DIY kedepan dapat meningkatkan kapasitas organisasinya dengan mengakomodir  jabatan fungsional untuk RPH dan mandor agar dapat melaksanakan  pengelolaan hutan yang efisien. Program-program pengelolaan hutan seperti Gerhan, HKM, HTR, HHBK dan lain-lain agar dilakukan secara sinergitas dan integrasi, tidak dilakukan secara parsial.

Keywords


Peran, koordinasi, para pihak, KPH

Full Text:

PDF

References


Bartol, K.M., & Martin, D.C., (1991), Management, New York: McGraw Hill, Inc. Departemen Kehutanan. 2007. Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Upaya Mitigasi terhadap Perubahan Iklim Global. Tidak diterbitkan FAO, 1990. Situation and Outlook of the Forestry Sector in Indonesia. Volume 1 : Issues, finding and opportunities. Ministry of Forestry, Government of Indonesia and Food and Agriculture Organization of the United Nations, Jakarta. World Bank, 1995. The Economics of Long-term Management of Indonesia's Natural Forest. Unpublish Manuscript, August, Jakarta. Baplan, 2007. Tata Hutan dan Penyusunan rencana Pengelolaan Hutan (KPH). ModulLoka Latih Pembangunan KPH. Departemen Kehutanan. Jakarta. Bapeda DIY. 2009. Musrenbang Provinsi DIY 2010. Bapeda DIY, Yogyakarta. Lassa J dan Yus N. 2007. Stakeholder Analysis Dalam CBDRM : TOT BBDRM HIVOS Aceh Program. Aceh. Kartodihardjo H. 2008. Makalah Kerangka Hubungan Kerja Antar Lembaga Sebelum dan Setelah adanya KPH. Noor A. 2004. Diklat Perencanaan : Manajemen Organisasi tanggal 7 September 2004. Unisba. Nuddin A. 2007. Analisis Sistem Kelembagaan Dalam Perencanaan Dan Startegi Pengelolaan Lahan Kritis DAS Bila. Pascasarjana IPB. Bogor. Tidak diterbitkan. Peraturan Gubernur DIY, No. 40 Tahun 2008. Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan dan Perkebunan. DIY Peraturan Bupati Kabupaten Gunung Kidul No. 186 tahun 2008. Uraian Tugas Dinas kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunung Kidul. Prahasto H, Elvida YS dan I Alviya. 2007. Kajian Konsepsi Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Dalam Kerangka Desentralisasi. Tidak diterbitkan. PuslitsosekDEPHUT, Bogor. Tony Djogo Dkk, 2003 Kelembagaan dan Kebijakan Dalam Pengembangan Agroforestri.ICRAF, Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jakk.2010.7.3.227-246

Copyright (c) 2017 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.