ANALYSIS OF SUSTAINABILITY STATUS OF ECOTOURISM IN MOUNT RINJANI NATIONAL PARK

Pipin Noviati Sadikin, Sri Mulatsih, Hadi Susilo Arifin, Bambang Pramudya Noorachmat

Abstract


Ecotourism in Mount Rinjani National Park (MRNP) faces various environmental problems that lead to conflicts. Therefore, an analysis of sustainability status of MRNP ecotourism management is carried out. The method for evaluating the sustainability status of MRNP ecotourism management is MDS (multi-dimensional scaling) with Rap-fish or Rapid Appraisal Index modified to Rap-ecotourism. The index value to determine the sustainability status is obtained from scoring value of dimensions’ attributes studied. Then, a leverage analysis is performed to observe the leverage's attributes and fall into the sensitive category as a driver for determining the sustainability of a dimension. These attributes need to be intervened by developing policies so that the index value goes into a sustainable level. The results show that the economic dimension (58.49%) is in quite sustainable level, while the ecological dimension (35.94%), social dimension (45.81%), ecotourism service dimension (39.58%), and technology and infrastructure dimension (35.29%) are in less sustainable stage. While institutional and policy dimension (23.76%) is in not sustainable status. On institutional and policy dimensions, the main lever attributes are (1) local institutions (5.53%), (2) partnerships and collaborations (5.53%), and (3) MRNP ecotourism management and control regulations (5.36%).


Keywords


Ecotourism; multi-dimension scaling; national park; policy. rap-fish; sustainability.

References


Abbas, R. (2000). Prospek penerapan ekoturisme pada Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Baharuddin. (2006). Kajian interaksi masyarakat desa sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani, Provinsi Nusa Tenggara Barat (studi kasus di Desa Pengadangan, Desa Loloan, Desa Sembalun Lawang). Institut Pertanian Bogor.

Birawa. (2016). Zonasi ekowisata kawasan konservasi pesisir di Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah melalui pendekatan ekologi bentang lahan. Jurnal Ilmu Kehutanan, 10(1), 21–32.

Bonita, M. K. (2010). Analisis fasilitas ekowisata di zona pemanfaatan Taman Nasional Gunung Rinjani. Media Bina Ilmiah, 9–15.

Damayanti & Handayani (n.d.). Ekowisata Muara Gembong 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) dan Kongres Ikatan Geograf Indonesia (IGI), Singaraja, 17-18 Oktober 2003.

Fairuza, M. (2017). Kolaborasi antar stakeholder dalam pembangunan inklusif pada sektor pariwisata (studi kasus wisata Pulau Merah di Kabupaten Banyuwangi). Kebijakan dan Manajemen Publik, 5(3), 1–13.

Fauzi, A. (2013). Analisis keberlanjutan melalui Rapid Appraisal dan Multi Dimensional Scalling (RAP+/MDS). (Bahan pelatihan). Bogor: Program Studi PSL IPB. Fennel, D. (1999). Ecotourism, an Introduction (p. 130). Routledge.

Hadi, S. & Rusdiana, O. (2015). Analisis potensi lanskap ekowisata di daerah penyangga kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Propinsi Banten. Majalah Ilmiah Globe, 17(2), 135–144.

Hayati, S. (2010). Partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata di PangandaranJawa Barat. Forum Geografi, 24(1), 12.

Ikhsan, M. (2017). Multiplier effect industri pariwisata Candi Muara Takus terhadap perekonomian masyarakat di Kecamatan XII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. JOM Fakultas Ekonomi, 4(1), 689–700.

Lucyanti, S., Hendrarto, B., & Izzati, M. (2013). Penilaian daya dukung wisata di obyek wisata Bumi Perkemahan Palutungan, Taman Nasional Gunung Ciremai, Provinsi Jawa Barat (pp. 232-240). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.

Lucyanti, S., Hendrarto, B., & Izzati, M. (2013). Penilaian daya dukung wisata di obyek wisata Bumi Perkemahan Palutungan, Taman Nasional Gunung Ciremai, Propinsi Jawa Barat (pp. 232-240). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.

Maharani, M. (2015). Model pengelolaan usaha jasa rumah potong hewan rumminansia (RPH-R) secara berkelanjutan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Markum, Sutedjo, E. B., & Hakim, M. R. (2004). Dinamika hubungan kemiskinan danpengelolaan sumberdaya alam pulau kecil: kasus Pulau Lombok. Jakarta: WWFIndonesia Program Nusa Tenggara.

Nuva, R., Shamsudin, M. N., Radam, A., & Shuib, A. (2009). Willingness to pay towards the conservation of ecotourism resources at Gunung Gede Pangrango National Park, West Java, Indonesia. Journal of Sustainable Development, 2(2), 173–182.

Oktami, A., Sunarminto, T., & Arief, D. (2018). Partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Media Konservasi, 23.

Pitcher, T., & Preikshot, D. (2001). RAPFISH: a rapid appraisal technique to evaluate the sustainability status of fisheries. Fisheries Research, 49, 255–277.

Romadhany. (2006). Tourisme Massa. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sadikin, P. N., Arifin, H. S., Pramudya, B., & Mulatsih, S. R. I. (2017). Carrying capacity to preserve biodiversity on ecotourism in Mount Rinjani National Park, Indonesia. Biodiversitas, 18(3), 978–989.

Sukardi, L. (2009). Desain pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan berkelanjutan (kasus masyarakat sekitar kawasan hutan Taman Nasional Gunung Rinjani, Pulau Lombok) (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Suryaningsih, Y. (2018). Ekowisata sebagai sumber belajar biologi. Jurnal Bio Education, 3(2), 59–72.

Syaputra, M., Kehutanan, J., Pertanian, F., & Mataram, U. (2019). Perencanaan pengelolaan sampah di jalur pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani. Jurnal Belantara [JBL], 2(1), 17–23.

TIES. (2015). TIES announces ecotourism principles revision. Diunduh dari https://www. ecotourism.org/ news/ties-announcesecotourism-principles-revision. Wiseza, F. C. (2017). Faktor-faktor yang mendukung pengembangan obyek wisata Bukit Khayangan di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Nur El-Islam, 4(1), 89–106.

WWF-NT. (2008). Studi analisis hidrologis dan perubahan tutupan lahan Kawasan Rinjani, Lombok (Laporan). Jakarta: WWF Nusa Tenggara.

Youti, O. (2008). Perencanaan dan pengembangan pariwisata. Jakarta: PT Pradaya Paramita.

Yuniarti, E., Soekmadi, R., Arifin, H. S., & Noorachmat, B. P. (2018). Analisis potensi ekowisata Heart of Borneo di Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 8(1), 44–54.




DOI: https://doi.org/10.20886/jakk.2020.17.1.33-51

Copyright (c) 2020 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.