Revitalization of Forestry Extension For Prevention Land And Forest Fire: A Learning from Kubu Raya Regency

Surati Surati, Kushartati Budiningsih, Ane Dwi Septina, Gamin Gamin

Abstract


Various efforts to overcome the problem of land and forest fires in Indonesia are still being carried out. All parties' involvement is necessary to prevent forest and land fires, including forestry extension workers. Prevention is not only in the form of outreach to the public about the prohibition of burning, but prevention is more aimed at how to prevent fires from being lit or small fires from being extinguished before the fire spreads. This is where the role of the forestry extension agent as a community assistance agent is essential. This paper examines the role of forestry extension workers in forest and land fire prevention at the site level. This study uses a qualitative approach with case study methods. Data was collected through in-depth interviews, document studies, focus group discussions. and field observations. The study results indicate that there still needs to be more in the number and capacity of forestry instructors. The revitalization that needs to be done is to increase the capacity of existing extension workers, both forestry and self-employed extension workers. Equitable capacity distribution, especially for self-employed forestry extension workers, needs to be an important concern given the level of trust and specific local strengths that require support. Community empowerment to diversify economic resources has been essential in preventing forest and land fires. In this case, community assistance is the determinant carried out by forestry extension workers.


Keywords


revitalisasi; kapasitas penyuluh; peran penyuluh; pemberdayaan; pendampingan

References


BPS Kabupaten Kubu Raya. (2021). Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka 2021.

Budinigsih, K., Suryandari, E. Y., & Septina, A. D. (2020). Gaya kepemimpinan mpa dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan berbasis masyarakat. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 9(2), 151–164.

Budiningsih, K. (2017). Implementasi kebijakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 14(2), 165–186. https://doi.org/10.20886/jakk.2017.14.2.165-186

Budiningsih, K., Ekawati, S., Surati, Salaka, F., & Ramawati. (2016). Kepentingan lintas sektor dan antar tingkat pemerintah dalam kebakaran hutan/lahan dan pencemaran : Analisis kelembagaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Laporan Hasil Penelitian). Bogor : Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kebijakan dan Perubahan Iklim.

Fauzi, H. (2017). Pengetahuan penyuluh kehutanan sebagai pelaku pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan. Jurnal Hutan Tropis, 5(1), 14–21.

Harahap, N. S., Rosnita, R., & Yulida, R. (2018). Analisis faktor kompetensi terhadap kinerja penyuluh Pertanian PNS di Provinsi Riau (Studi Kasus di Kota Dumai dan Kabupaten Siak). Jurnal Sorot, 12(2), 83. https://doi.org/10.31258/sorot.12.2.4699

Hasugian, H., Sihombing, L., & Salmiah. (2014). Evaluasi Kinerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Pakpak Bharat. Journal on Social Economic of Agriculture and Agribusiness, 3(1)

Indraningsih, K. S., Pranadji, T., & Sunarsih. (2013). Revitalisasi sistem penyuluhan pertanian dalam perspektif membangun industrialisasi perdesaan. Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi, 31(2), 89–110.

Iskandar, Almutahar, H., & Sabran, M. (2013). Kajian sosiologis terhadap peran penyuluh kehutanan dalam pemberdayaan masyarakat pada pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK) di Desa Tunggul Boyok Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau. Jurnal Tesis Program Magister Ilmu Sosial -UNTAN-PSS, 1–26.

Janis, R. L., Pangemanan, L. R. J., Laoh, O. E. H., & Kumaat, R. M. (2014). Kinerja penyuluh pertanian di wilayah kerja Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kepulauan Sangihe. COCOS.

Jawad, A., Nurdjali, B., & Widiatuti, T. (2015). Zonasi daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari, 3(1), 88–97.

KLHK. (2016). Rekapitulasi luas kebakaran hutan dan lahan (ha) per provinsi di Indonesia tahun 2011-2016. Jakarta : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

KLHK. (2022a). Luas kebakaran hutan dan lahan Provinsi Kalimantan Barat. Jakarta : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

KLHK. (2022b). Penyuluh kehutanan. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

KLHK. (2022c). Rekapitulasi data hotspot wilayah kerja DAOPS Pontianak. Pontianak, Kalimantan Barat.

KLHK. (2022d). Rekapitulasi luas kebakaran hutan dan lahan (Ha) Per Kabupaten/Kota fi Indonesia. Retrieved from https://sipongi.menlhk.go.id/.

Larasati, B., Kanzaki, M., Purwanto, R. H., & Sadono, R. (2019). Fire regime in a peatland restoration area: Lesson from Central Kalimantan. Jurnal Ilmu Kehutanan, 13(2), 210. https://doi.org/10.22146/jik.52436.

LarasatiF. A., QurniatiR., & HerwantiS. (2015). Peran penyuluh kehutanan swadaya masyarakat (PKSM) dalam membantu masyarakat mendapatkan izin hutan kemasyarakatan (HKm) di Kecamatan Sendang Agung Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(1), 9-17.

Pandoyo, F. M. R., Zainal, S., & Purwati. (2013). Peran penyuluh kehutanan terhadap perubahan sosial masyarakat dalam pemanfaatan hasil hutan bukan kayu. Jurnal Hutan Lestari, 1(3), 390–398.

Pasaribu, S. M., & Supena, F. (2008). Understanding cause of forest and land fire and the prevention: Case study West Kalimantan Province. Socio-Economic of Agriculture and Agribusiness, 8(1), 1–23.

Praptadi, A. (2013). Efektivitas penyuluhan kehutanan dalam mendukung kegiatan konservasi tanah dan air di Sub Daerah Aliran Sungai Keduang Kabupaten Wonogiri (Thesis). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Sawerah S., MuljonoP., & Tjitropranoto P. (2016). Partisipasi Masyarakat dalam pencegahan kebakaran lahan gambut di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Penyuluhan, 12(1). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v12i1.11323.

Suhendri, S., & Purnomo, E. (2017). Penguatan kelembagaan dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Journal of Governance and Public Policy, 4(1), 174-204. https://doi.org/10.18196/jgpp.4175.

Syahyuti, N. (2017). Peran strategis penyuluh swadaya dalam paradigma baru penyuluhan pertanian Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi., 32(1) 43-58. https://doi.org/10.21082/fae.v32n1.2014.43-58.

Wijaya, J. (2015). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja penyuluh pertanian di Kota Pekanbaru (Tesis). Tesis Program Magister, Universitas Riau.




DOI: https://doi.org/10.59100/jakk.2023.20.2.65-77

Copyright (c) 2023 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.