Institutional Analysis of Agency for Standardization of Environment and Forestry Instruments: An Inevitability

Subarudi Subarudi

Abstract


The  Agency  for  Standardization  of  Environment  and  Forestry  Instruments-ASEFI  (Badan  Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan-BSILHK) as a planner, formulator, and implementor of environment and  forestry  is  still  facing  handicaps  in  implementing  its  tasks  and  function.  This  needs  an  institutional  analysis in  an  effort  to  solve  its  problems..This  research  aims  to  analyze  the  institutional  aspect  of  ASEFI  focusing  on regulation, organization structure and working mechanism, human resources and financial support. The research  approach used is a content analysis and descriptive qualitative methods. Research results revealed that policy and regulation that support the implementation of the task and function of ASEFI is relatively adequate and can be a guide in its operational pattern. The nomenclature of ASEFI and its technical implementation unit is still needed for further  improvement  and  its  working  mechanism  must  be  enhanced  both  inside  and  outside  of  the  Ministry of Environment and Forestry.  Priority programs should be conducted in a short-term period in the fulfillment of standardization analyst both in quality and quantity sides. Besides that, the legal financial source of ASEFI has not clear yet, so that it should be determined with its exact financial sources. There are six important steps to be done by ASEFI for improving its main tasks so that its performance could be improved significantly in the near future. 


Keywords


Institutional; standardization; instrument; environment and forestry

References


Asmara, C. G. (2021). Nadiem Makarim Bubarkan Badan Standar Nasional Pendidikan! . Diakses pada 1 September 2021 dari https://www.cnbcindonesia.com/news/202109011005204-272798/nadiem-makarim-bubarkan-badanstandar-nasional-pendidikan.

Bungin, B. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif:Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Depok: Rajawali Press.

Chair, M. S., & Siswiyanti, Y. (2022). Standar LHK Pembangunan IKN-Pilot Awal Badan Baru LHK, BSILHK. Diakses 25 Mei 2022dari https://bsilhk.menlhk.go.id/indek.php/2022/05/25/standar-lhk-pembangunanikn-pilot-awal-badan-baru-lhk-bsilhk

Darmawan, M. . (2001). Analisa Kelembagaan.Paper Diskusi Pengelolan DAS Terpadu dalam Rangka Otonomi Daerah. Yogyakarta:Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada.Yogyakarta.

Effendhie, M. (2019). Organisasi Tata Laksana dan Lembaga Kearsipan. Jakarta: UniversitasTerbuka.

Hasibuan, M. S. P. (2014). Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia , Fungsi SDM ,Pengawasan (Revisi). Makassar: Bumi Aksara.

Hutagalung, F. (2010). Kajian Beberapa Sifat Dasar Kayu ekaliptus (Eucalytus grandis) Umur 5 Tahun. Kota terbit: Fakultas Pertanian,Universitas Sumatera Utara.

Irawan, P. (2007). Penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Departemen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia.

Kelti Politik Hukum. (2021). Kajian Penilaian Tupoksi Pusat Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim. Bogor: Pusat Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim (unpublished).

Makarim, F. R. (2021). Cara Hitung Berat Badan Ideal. Diakses 12 Oktober 2021 dari https://www.halodoc.com/artikel/cara-hitung-beratbadan-ideal

North, D. (1990). Institutions, Institutional Change and Economic Performance. Cambridge:Cambridge University Press.

Pakpahan, A. (1990). Permasalahan dan Landasan Konseptual dalam Rekayasa Institusi (Koperasi). Pengkajian Masalah Perkoperasian Nasional. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Koperasi

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 107 Tahun 2020 tentang Kementerian Perindustrian.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Badan Standardisasi Nasional.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2020. tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018 tentang Sistem Standrdisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional.

Rernawan, E. (2011). Organizations Culture, Budaya Organisasi Dalam Perspektif Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Afabeta.

Sekretariat BSILHK. (2021). Laporan Kinerja Badan Standardisasi Instrumen Tahun 2021.

Subarudi. (2022). Kebutuhan Standar Dalam Pembangunan Ibu Kota Negaru Baru:Antara Konsepsi dan Implementasi. Majalah Standar, 1(1), 20–31.

Subarudi, & Lugina, M. (2006). Pengusahaan dan Pemasaran HHBK. In E. S. Sumadiwangsa & Gusmalina (Eds.)). Bogor: Puslitbang Hasil Hutan, Badan Litbang Kehutanan.

Sugiyono. (2016). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Surat Menteri LHK No.S.353/2021 hal Pagu Alokasi Anggaran KLHK TA 2022.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.




DOI: https://doi.org/10.59100/jakk.2023.20.1.47-64

Copyright (c) 2023 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.