RESIDU INSEKTISIDA KLORPIRIFOS DALAM TANAH DAN PRODUK BAWANG MERAH Allium ascalonicum L, DI SENTRA PRODUKSI BAWANG MERAH DI KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA

E. Srihayu Harsanti, Edhi Martono, H. A. Sudibyakto, Eko Sugiharto

Abstract


Klorpirifos merupakan salah satu insektisida organofosfat yang banyak digunakan petani sayuran, termasuk bawang merah. Penggunaan insektisida tersebut pada tanaman sayuran umumnya lebih intensif daripada tanaman pangan lainnya, sehingga dampak negatif terhadap lingkungan biotik dan abiotik menjadi lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan residu insektisida klorpirifos dalam tanah dan produk bawang merah di sentra produksi bawang merah Kabupaten Bantul. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Desa Srigading, Kecamatan Sanden Kabupaataen Bantun Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Mei sampai dengan bulan November 2010. Penelitian dilaksanakan dengan cara pengambilan contoh uji tanah, air dan produk tanaman bawang merah secara komposit di lahan intensif bawang merah. Pengambilan contoh uji juga dilakukan terhadap tanaman non bawang, yaitu padi sawah sebagai pembanding. Residu insektisida klorpirifos dalam contoh dianalisis menggunakan alat kromatografi gas dengan detektor ECD sesuai dengan metode standar. Residu klorpirifos dalam produk dari pertanaman bawang merah intensif mendekati kadar batas maksimum residu yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian: Batas Maksimum Residu (BMR) Pestisida Pada Hasil Pertanian. Ditjen Tanaman Pangan dan Hortikultura. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman. Daerah yang kadar residunya melebihi BMR terdapat di Srabahan dengan kadar residu 0,0573 ppm (kadar Baku Mutu Residu 0,05 ppm). Residu klorpirifos dalam produk bawang merah nyata berkorelasi positif dengan residu klorpirifos dalam tanah, tetapi tidak berkorelasi dengan residu klorpirifos dalam air

Keywords


residu klorpirifos, tanah, produk, bawang merah, bantul

Full Text:

PDF

References


(1) Deptan. 2002. International Standards for Phytosanitary Measures. Proyek Pengendalian Hama Terpadu Perkebunan Rakyat. Komponen Karantina Tumbuhan. Badan Karantina Tumbuhan. Deptan. Jakarta. pp 166-290.

(2) Sudewa, K.A., D.N. Suprapta, dan M.S. Mahendra. 2009. Residu pestisida pada sayuran kubis (Brassica oleracea L.) dan kacang panjang (Vigna sinensis L.) yang dipasarkan di Pasar Badung Denpasar. Ecotropic Vol. 4. No. 2. November 2009.

(3) Soejitno, J. 2006. Pesticides residues on food crops and vegetables in Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 21(4): 124-132.

(4) Suara Merdeka. 2002. 30 persen petani tercemar pestisida. Suara Merdeka edisi Sabtu, 8 Juni 2002. hal. XXV.

(5) Jatmiko, S.Y., E.S. Harsanti, dan Y.A. Bety. 2005. Identifikasi Kadar Residu klorpirifos dalam Tanah: Hubungannya dengan serapan kalium di sentra tanaman bawang merah Allium ascalonicum,L. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan Rawa dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Puslitbangtanak. Bogor. pp 487-500.

(6) Harsanti, E.S., S.Y. Jatmiko, A.N. Ardiwinata, dan J. Soejitno. 2003. Residu insektisida pada kedelai dan tanah sawah Vertisol Bojonegoro. Penelitian Petanian Tanaman Pangan 22(1): 6-13.

(7) Yucel, U., M. Ylim, K. Gozek, C.S. Helling, and Y. Sarykaya. 1999. Chlorpyrifos degradation in Turkish soil. Journal of Environmental Science and Health 34(1): 75-95.

(8) Rajagopal, B.S., Brahmaprakash, B.R. Reddy, U.D. Singh, and N. Sethunathan. 1984. Effect and presistence of selected carbamate pesticides in soil. Residue Review 93: 75-120.

(9) Anonim, 1997. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pe rt a ni a n: Ba t a s Ma ksi m um Residu (BMR) Pestisida Pada Hasil Pertanian. Ditjen Tanaman Pangan dan Hortikultura. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman. Jakarta. 117 p.

(10) Ardiwinata, A.N., S.Y. Jatmiko, dan E.S. Harsanti. 2007. Pencemaran bahan agrokimia di lahan pertanian dan teknologi penanggulangannya. pp. 88-129 dalam Fagi, A.M. E. Pasandaran, U. Kurnia (eds.). Pengelolaan Lingkungan Pertanian Menuju Mekanisme Pembangunan Bersih. Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. Pati, Jawa Tengah.




DOI: https://doi.org/10.20886/jklh.2015.9.1.26-35

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Jurnal Ecolab

This Journal Index by:

  

 

 

  

e-ISSN: 2502-8812, p-ISSN: 1978-5860
Ecolab is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License