Pemodelan Dispersi Emisi SO2 menggunakan Gaussian Dispersion Model (Studi Kasus Cerobong PLTU Kabupaten Probolinggo)

Muhammad Rusydi Arif, Ahmad Erlan Afiuddin, Tarikh Azis Ramadani

Abstract


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kabupaten Probolinggo sebagai industri pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara menghasilkan beberapa parameter emisi dari proses industrinya, salah satunya Sulfur Dioksida (SO2). Emisi SO2 ini dikeluarkan melalui cerobong dimana nantinya akan menyebar ke kawasan sekitar plant. Emisi SO2 ini dapat berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar apabila Flue-Gas Desulfurization (FGD) sebagai instalasi pengendali emisi SO2 sedang bermasalah dan membutuhkan corrective maintenance. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait analisis dispersi emisi SO2 agar dapat mengestimasikan dampak dari emisi tersebut terhadap lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis dispersi emisi SO2 dari cerobong PLTU Kabupaten Probolinggo Unit 9 pada musim kemarau. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data emisi pada periode pemantauan Bulan Juli – September 2019 dan data meteorologi pada periode pemantauan Januari 2018 – Mei 2020. Pada penelitian ini, Gaussian Dispersion Model dipilih untuk memodelkan dispersi emisi SO2. Software Surfer dan Google Earth digunakan untuk penggambaran pola dispersi emisi SO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi SO2 terdispersi ke arah selatan dengan stabilitas atmosfer kelas B pada musim kemarau. Konsentrasi tertinggi emisi SO2 berdasarkan hasil model sebesar 107,74 μg/m3 dengan koordinat 7°43’43.452” LS; 113°34’17.766” BT dan memiliki jarak sebesar 1986,87 meter dari cerobong. Setelah sampai di titik maksimum, konsentrasi emisi terus menurun seiring dengan bertambahnya jarak dari cerobong.


Keywords


Emisi SO2; Cerobong; PLTU; Musim kemarau; Gaussian Dispersion Model

References


Aikawa, M., & Hiraki, T. (2009). Washout/rainout contribution in wet deposition estimated by 0.5 mm precipitation sampling/analysis. Atmospheric Environment, 43(32), 4935-4939.

Alchamdani, A. (2019). NO2 and SO2 exposure to gas station workers health risk in Kendari City. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(4), 319-330.

Anggarani, B. O., & Sitanggang, R. B. (2019). Dispersion modeling of power plant emissions on air quality. Int J Sci Eng Res, 10(3), 821-825.

Bhargava, A. (2016). Effect of Stack Exit Velocity and Gas Temperature on Plume rise using different equations. International Journal of Scientific Development and Research, 1(4), 1-5.

Briant, R., Seigneur, C., Gadrat, M., & Bugajny, C. (2013). Evaluation of roadway Gaussian plume models with large-scale measurement campaigns. Geoscientific Model Development, 6(2), 445.

De Visscher, A. (2013). Air dispersion modeling: foundations and applications: John Wiley & Sons.

Huang, K., Zhuang, G., Xu, C., Wang, Y., & Tang, A. (2008). The chemistry of the severe acidic precipitation in Shanghai, China. Atmospheric Research, 89(1-2), 149-160.

Jatim, P. (2009). Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 10 tahun 2009 Tentang baku mutu udara ambien dan emisi sumber tidak bergerak di Jawa Timur (Vol. Nomor 10 tahun 2009). Surabaya.

KLHK. (2019). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Tentang Baku Mutu Emisi Pembangkit Listrik Tenaga Termal. Jakarta.

Koehn, A. C., Leytem, A. B., & Bjorneberg, D. L. (2013). Comparison of atmospheric stability methods for calculating ammonia and methane emission rates with WindTrax. Transactions of the ASABE, 56(2), 763-768.

Liandy, M. K. G., Susanto, E., & Yulinawati, H. (2015). Analisis sebaran total suspended Particulate (TSP), Sulfur dioksida (SO2), dan Nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien dari emisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Banten 3 Lontar dengan model Gaussian. Indonesian Journal of Urban and Environmental Technology, 7(2), 47-56.

Nanaa, B., Sanogob, O., Savadogoa, P. W., Dahoa, T., Boudad, M., & Koulidiatia, J. (2012). Air quality study in urban centers: Case study of Ouagadougou, Burkina Faso. FUTY Journal of the Environment, 7(1), 1-18.

Satriawan, D. (2018). Analisis kuantitatif acidity level sebagai indikator kualitas air hujan di Kabupaten Cilacap. Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 3(2), 112-116.

Sivaramanan, S. (2015). Acid rain, causes, effect and control strategies. Central Environmental Authority, Battaramulla,

Stockie, J. M. (2011). The mathematics of atmospheric dispersion modeling. Siam Review, 53(2), 349-372.

Sudalma, P. (2012). Analisis sifat hujan asam di Kota Semarang. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 5, 1-7.

Muziansyah, D., Sulistyorini, R., & Sebayang, S. (2015). Model emisi gas buangan kendaraan bermotor akibat aktivitas transportasi (Studi kasus: Terminal Pasar bawah ramayana kota Bandar Lampung). Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain (JRSDD), 3(1), 57-70.

Ulfah, A., & Sulistya, W. (2015). Penentuan kriteria awal musim alternatif di wilayah Jawa Timur. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 16(3).

Varma, S. A. K., Srimurali, M., & Varma, S. V. K. (2014). Prediction of ground level concentrations of air pollutants using gaussian model, rayalaseema thermal power project, Kadapa, AP, India. Energy and Environmental Engineering, 2(4), 91-97.

Widyasari, I., Affiuddin, A. E., & Mayangsari, N. E. (2018). Pemodelan pola sebaran no2 pada musim hujan dari cerobong PT. PJB UP Gresik. Paper presented at the Conference Proceeding on Waste Treatment Technology.




DOI: https://doi.org/10.20886/jklh.2020.14.2.137-145

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Ecolab

This Journal Index by:

  

 

 

  

e-ISSN: 2502-8812, p-ISSN: 1978-5860
Ecolab is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License