ORGANISASI BELAJAR DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm)

Hariyatno Dwiprabowo, Mulyaningrum Mulyaningrum, Eno Suwarno

Abstract


Penyelenggaraan hutan kemasyarakatan (Hkm) oleh pemerintah dimaksudkan untuk pengembangan kapasitas dan pemberian akses terhadap masyarakat setempat dalam mengelola hutan secara lestari. Kajian ini bertujuan menilai, melalui karakteristik organisasi belajar (Learning Organization), organisasi pelaksana yang terlibat program Hkm dan implementasi kebijakannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif melalui observasi, wawancara mendalam, studi dokumen dan cara . Metode analisis dilakukan dengan melihat diskursus, aktor dan kepentingannya mengikuti proses kebijakan. Penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, Lampung dan Nusa Tenggara Barat. Responden penelitian adalah individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan karakteristik organisasi pembelajar: telah terjadi pada berbagai tingkat pada organisasi HKm yang menjadi sampel. Figur kepemimpinan bersifat kritis agar organisasi belajar dapat terwujud dengan baik. Titik kritis lain dalam perbaikan organisasi sesuai karakteristik organisasi pembelajar adalah dimana pada umumnya terjadinya kesulitan dalam menterjemahkan dan mengamalkan visi misi dari organisasi tersebut. Kebijakan Hkm masih menunjukkan kelemahan implementasi pada institusi pelaksana.

Keywords


Hutan kemasyarakatan (Hkm); organisasi belajar; proses kebijakan

Full Text:

PDF

References


Anonim. 2012. Hutan Kemasyarakatan Dan Hutan Desa Mampu Meningkatkan Kesejahteraan Dan Pertumbuhan Ekonomi. Diakses dari website:http://ppid.dephut.go.id/bt_hutan kemasyarakatan.htm.

Creswell, John W. (1998). Qualitative Inquiry And Research Design: Choosing Among Five Traditions. London: SAGE Publications.

Dunn, W.N. 1994. Public Policy Analysis: An Introduction. Second Edition. Prentice-Hall Inc. New Jersey. 687 pp.

Dwiyanto, A. 2011. Mengembalikan kepercayaan publik melalui reformasi birokrasi. Jakarta: Kompas Gramedia.

Garvin, DA. 1993. Building learning organization. Harvard Business Review 73:78-91.

Gluck, P. 1987. Social Value in Forestry. Ambio 16 (2/3): 158-160.

IDS. 2006. Understanding Policy Processes A Review of IDS Research on the Environment. Knowledge, Technology and Society Team. UK: Institute of Development Studies at the University of Sussex Brighton BNI9RE.

Karash, R. 2010. Learning Organization Overview. [terhubung berkala]: //www.humtech.com/opm/grtl/Loo/Loo.cfm [10 Apr 2010].

Kartodihardjo, H. (Ed). 2012. Kembali Ke Jalan yang Lurus: Kritik Penggunaan Ilmu dan Praktek Kehutanan Indonesia. Forci Development. Bogor.

Scott, W.R. 2008. Institutions and organizations. Ideas and interests.California: Saga Publications.

Senge, P.M. 1990, The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning Organization. New York: Doubleday.

Senge, P.M. 1996. Leading learning organizations. Training and Development 50:36-37.

Soehartono, I. 2004. Metode Penelitian Sosial. Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sutton, R. 1999. Policy Process: An Overview. Working Paper 118.Overseas Development Institute. London SW1E 5 DP: Portland House. Stag Place.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2013.10.2.85-98

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan



Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.