CADANGAN KARBON HUTAN LINDUNG LONG KETROK DI KABUPATEN MALINAU, KALIMANTAN TIMUR UNTUK MENDUKUNG MEKANISME REDD+

Yonky Indrajaya

Abstract


Kegiatan konservasi hutan lindung (HL) melalui mekanisme REDD+ merupakan salah satu kegiatan yang sangat potensial untuk dapat menurunkan emisi global. Menjaga HL dari kegiatan deforestasi dan degradasi hutan dapat mencegah hutan untuk mengemisi karbondioksida. Informasi tentang jumlah cadangan karbon hutan lindung yang belum terganggu (hutan perawan) penting sebagai base line dan untuk mengetahui potensi penyerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi cadangan karbon yang tersimpan dalam biomassa tegakan hutan lindung Long Ketrok, yaitu hutan lindung yang dikelola oleh masyarakat desa Setulang, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Timur. Metode perhitungan cadangan karbon yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dengan menggunakan persamaan allometrik yang telah dibangun di hutan tropis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah karbon tersimpan dalam hutan lindung Long Ketrok adalah 304 ton/ha yang terdiri dari karbon tersimpan dalam biomassa di atas permukaan tanah sebesar 255 ton/ha, biomassa akan sebesar 42 ton/ha, dan nekromassa sebesar 7 ton/ha. Proporsi batang, cabang, akar, dan daun dalam biomassa karbon berturut-turut sebesar 70,7%, 14,6%, 14,1% dan 0,6%.

Keywords


Biomassa; karbon; hutan lindung

Full Text:

PDF

References


Basuki, T.M., van Laake, P.E., Skidmore, A.K., Hussin, Y.A., 2009. Allometric equations for estimating the above-ground biomass in tropical lowland Dipterocarp forests. Forest Ecology and Management 257, 1684-1694.

Baumert, K.A., Herzog, T., Pershing, J., 2005. Navigating the numbers: Greenhouse gas data and international climate policy. World Resorce Institute.

Bertault, J.G., Sist, P., 1997. An experimental comparison of different har vesting intensities with reduced-impact and conventional logging in East Kalimantan, Indonesia. Forest Ecology and Management 94, 209-218.

Blom, B., Sunderland, T., Murdiyarso, D., 2010.Getting REDD to work locally: lessons learned from integrated conservation and development projects. Environmental Science and Policy.

Brown, S., 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forests: a Primer. In. FAO, Rome.

Cair ns, M.A., Brown, S., Helmer, E.H., Baumgardner, G.A., 1997. Root biomass allocation in the world's upland forests. Oecologia 111, 1-11.

Chave, J., Andalo, C., Brown, S., Cairns, M.A., Chambers, J.Q., Eamus, D., Folster, H., Fromard, F., Higuchi, N., Kira, T., Lescure, J.P., Nelson, B.W., Ogawa, H., Puig, H., Riera, B., Yamakura, T., 2005. Tree allometry and improved estimation of carbon stocks and balance in tropical forests. Oecologia 145, 87- 99.

Hairiah, K., Ekadinata, A., Sari, R.R., Rahayu, S., 2011. Pengukuran cadangan karbon dari tingkat lahan ke bentang lahan. World Agroforestry Center, Bogor Indonesia.

Harris, N.L., Petrova, S., Stolle, F., Brown, S., 2008. Identifying optimal areas for REDD intervention: East Kalimantan, Indonesia as a case study. Environmental Research Letter 3.

Indrajaya, Y., 2012. Cadangan karbon hutan bekas tebangan pembalakan berdampak rendah dan konvensional di Kalimantan Timur: Studi kasus hutan Malinau. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 9, 21-30.

IPCC, 2006. IPCC Guideline 2006 Guidelines for national green house gas inventories.

IPCC, 2007. Climate change 2007: Impacts, adaptation, and vulnerability. In: Parry, M., Canziani, O., Palutikof, J., Linden, P.v.d., Hanson, C. (Eds.), Contribution of Working Group II to the Fourth Assessment Report of the Inter Governmental Panel on Climate Change. IPCC.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.

Machfudh, 2002. General description of the Bulungan Research Forest. In, Technical report phase I 1997-2001 ITTO Project PD 12/97 Rev.1 (F) Forest, Science and Sustainability: The Bulungan model forest. CIFOR, Bogor Indonesia.

Pagiola, S., Landell-Mills, N., Bishop, J., 2002. Market-based mechanisms for forest conservation and development. In: Pagiola, S., Landell-Mills, N., Bishop, J. (Eds.), Selling Forest Environmental Services: Market- based mechanism for conservation and development. Earthscan, London.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 tentang Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca. Rahayu, S., Lusiana, B., Noordwijk, M.v., 2006. Pendugaan cadangan karbon di atas permukaan tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan di kabupaten Nunukan, K a limantan Timu r. ICRA F, Bog o r- Indonesia.

Samsoedin, I., Dharmawan, I.W.S., Siregar, C.A., 2009. Potensi biomassa karbon hutan alam dan hutan bekas tebangan setelah 30 tahun di hutan penelitian Malinau, Kalimantan Timur. Jur nal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam VI, 47-56.

Sheil, D., Kartawinata, K., Samsoedin, I., Priyadi, H., Afriastini, J.J., 2010. The lowland forest tree community in Malinau, Kalimantan (Indonesian Borneo): results from a one- hectare plot. Plant Ecol Divers 3, 59-66.

Sidiyasa, K., Zakaria, Iwan, R., 2006. Hutan Desa Setulang dan Sengayan Malinau, Kalimantan Timur: Potensi dan identifikasi langkah- langkah perlindung an dalam rangka pengelolaannya secara lestari. CIFOR, Bogor Indonesia.

Sist, P., Saridan, A., 1999. Stand Structure and floristic composition of a primary lowland Dipterocarp forest in East Kalimantan. Journal of Tropical Forest Science 11, 704- 722.

Sist, P., Sheil, D., Kartawinata, K., Priyadi, H., 2003. Reduced-impact logging in Indonesian Borneo: some results confirming the need for new silvicultural prescriptions. Forest Ecol Manag 179, 415-427.

Wunder, S., Campbell, B., Frost, P.G.H., Sayer, J.A., Iwan, R., Wollenberg, L., 2008. When Donors Get Cold Feet: the Community Conser vation Concession in Setulang (K alimantan, Indonesia) that Never Happened. Ecol Soc 13.

Yamakura, T., Hagihara, A., Sukardjo, S., Ogawa, H., 1986. Aboveground Biomass of Tropical Rain-Forest Stands in Indonesian Borneo. Vegetatio 68, 71-82.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2013.10.2.99-109

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan



Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.