PERCEPTION AND BEHAVIOR ANALYSIS OF COMMUNITY TO THE EXISTENCE OF POIGAR PFMU MODEL

Arif Irawan, Iwanuddin Iwanuddin, Jafred Elsjoni Halawane, Sulistya Ekawati

Abstract


Implementation of community empowerment scheme in the Poigar Production Forest Management Unit (PFMU) Model area needs to take into account on community perception and behavior. This study aimed to determine the level of perception and behavior of the community towards the existence Poigar PFMU Model and to recommend the appropriate community empowerment scheme. To find out the perceptios and behavior of the Lolan Village community towards Poigar PFMU Model was by using Likert Scale. Furthermore, to determine the factors that influence people's behavior, then Spearman rank (Rs) correlation test was used. The results showed that the level of perception of Lolan village communities to the existence of the Poigar PFMU Model was in good category, while the society behavior was in the less category. A good public perception of the Poigar PFMU Model area, did not have significant influence on its behavior. Community social characteristics that correlate with the behavior of the community were among others: education, level of income sourced from outside the area and level of interaction with the forest. Based on this, community empowerment strategy that is most likely to do in Poigar PFMU Model is through the Forestry Partnership Scheme.

Keywords


PFMU Model Poigar; perception; behavior; empowerment

Full Text:

PDF

References


Ahmad, A., Saleh, M. B., & Rusilono, T. (2016). Model spasial deforestasi di KPHP Poigar, Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 5(2), 159–169.

Akudugu, M. A., Guo, E., & Dadzie, S, K. (2012). Adaption of modern agriculture production technologies by farm households in Ghana. What factors influence their decisions. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare, 2(3), 1–13.

Alviya, I., Salminah, M., Arifanti, V. B., Maryani, R., & Syahadat, E. (2012). Persepsi para pemangku kepentingan terhadap pengelolaan lanskap hutan di Daerah Aliran Sungai Tulang Bawang. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 9(4), 171–184.

Bakhtiar, I., Sanyoto, R., Berliani, H., Suwito, & Hardiyanto, G. (2015). Upaya KPH mengurai sengketa. Jakarta : Kemitraan Partnership.

Bisjoe, A.R., & Muin, N. (2015). Persepsi dan harapan masyarakat terhadap REDD di Hutan Desa Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. Info Teknis Eboni, 12(1), 13–21.

Damanik, R. N., Affandi, O., & Asmono, L. P. (2014). Persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap sumber daya hutan (Studi kasus Tahura Bukit Barisan, Kawasan Hutan Sibayak II, Kabupaten Karo). Peronema Forestry Science Journal, 3(2), 1–9.

Garnadi, D. (2004). Pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat sekitar hutan terhadap hutan (Kasus di Hutan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Kadipaten, Kabuaten Majalengka). (Tesis). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Golar. (2014). Resolusi konflik dan pemberdayaan komunitas peladang di TNL. Prosiding Seminar Nasional: Reaktualisasi pengelolaan hutan berbasis ekosistem daerah aliran sungai. Makassar: UNHAS & Komhindo.

Ilham, Q. P., Purnomo, H., & Nugroho, T. (2016). Analisis pemangku kepentingan dan jaringan sosial menuju pengelolaan multipihak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 21(2), 114–119.

Irawan, I., Mairi, K., & Ekawati, S. (2016). Analisis konflik tenurial di Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Poigar. Jurnal Wasian, 3(2), 79–80.

Irnawati. (2015). Perilaku masyarakat dalam pelestarian fungsi hutan Taman Wisata Alam Bariat sebagai daerah resapan air. Jurnal Agroforestri, X(3), 181–190.

Kartodihardjo, H., Nugroho, B., & Putro, H. R. (2011). Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) konsep, peraturan perundangan dan implementasi. Jakarta: Debut Wahana Sinergi.

Mamuko, F., Walangitan, H., & Tilaar, W. (2016). Persepsi dan partisipasi masyarakat dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Eugenia, 22(2), 80–91.

Mardikanto. (2006). Prosedur penelitian: untuk kegiatan penyuluhan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Surakarta: Prima Theresia Pressindo.

Masria, Golar, & Ihsan, M. (2015). Persepsi dan sikap masyarakat lokal terhadap hutan di Desa Labuan Toposo Kecamatan Kabuan Kabupaten Donggala. Warta Rimba, 3(2), 57–64.

Mukarom, M., Yuwono, T. G., Sirajuddin, Suryodinoto, … & Yumantoko. (2015). Memberdayakan masyarakat melalui kemitraan kehutanan kompilasi tulisan pengalaman dari KPH Rinjani Barat. Jakarta: Kemitraan Partnership.

Mulyadi, M. (2013). Pemberdayaan masyarakat adat dalam pembangunan kehutanan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan,10(4),224–234.

Narsuka, D. R., Sujali, & Setiawan, B. (2009). Persepsi dan peran serta masyarakat lokal dalam pengelolaan TNGM. Majalah Geografi Indonesia, 23(2), 90–108.

Ngabiyanto. (2004). Persepsi dan sikap masyarakat desa hutan terhadap lahan hutan pascapenjarahan di Kabupaten Blora. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 2(2), 153–62.

Ruhimat, I. S. (2010). Implementasi kebijakan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Kabupaten Banjar. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 7(3), 169–178.

Safitri, D. F. (2014). Perilaku masyarakat tentang eksistensi hutan di Kenagarian Harau Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota (Skripsi). Padang: STKIP PGRI.

Shrestha, R. K., & Alavalapati, J. R. R. (2006). Linking conservation and development: An analysis of local people’s attitude towards Koshi Tappu Wildlife Reserve, Nepal. Environment, Development and Sustainability, 8(1), 69–84.

Surati. (2014). Analisis sikap dan perilaku masyarakat terhadap Hutan Penelitian Parung Panjang. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(4), 339–347.

Suryaningsih, W. H., Purnaweni, H., & Izzati, M. (2012). Persepsi dan perilaku masyarakat dalam upaya pelestarian Hutan Rakyat di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Jurnal Ekosains, IV(3), 27–38.

Umar. (2009). Persepsi dan perilaku masyarakat dalam pelestarian fungsi hutan sebagai daerah resapan air (Studi kasus Hutan Penggaron Kabupaten Semarang) (Tesis). Semarang: Universitas Diponegoro,.

Wulandari, C. (2010). Studi persepsi masyarakat tentang pengelolaan lanskap agroforestri di sekitar Sub DAS Way Besai, Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 15(3), 137–140.

Yuzen, N., Siregar, Y. I., & Saam, Z. (2014). Hubungan antara kondisi sosial ekonomi dengan persepsi, sikap, dan perilaku masyarakat Kabupaten Kerinci pada Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Jurnal Ilmu Lingkungan, 8(2), 197–213.

Zain, M. R. N., Soeaidy, S., & Mindarti, L. (2011). Kemitraan antara KPH Perhutani dan LMDH dalam menjaga kelestarian hutan. Jurnal Administrasi Publik, 2(2), 210–216.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2017.14.1.71-82

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.