KEARIFAN LOKAL PETANI DALAM MEREHABILITASI LAHAN KRITIS (STUDI KASUS DI DESA SUMBEREJO, KECAMATAN BATUWARNO, KABUPATEN WONOGIRI)

Sulistya Ekawati

Abstract


Kebijakan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah pada masa lalu lebih menekankan aspek teknis dan mengabaikan aspek sosial, termasuk diantaranya nilai budaya lokal masyarakat setempat, akibatnya kegiatan tersebut kurang berhasil. Tulisan ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui kearifan lokal masyarakat dalam merehabilitasi lahan sebagai pembelajaran sosial bagi semua stakeholders. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus tunggal. Data dikumpulkan pada tahun 2005 dengan melalukan indepth interview, focus group discussion, content analysis dan observation. Proses analisis data secara interaktif. Hasil kajian menunjukkan bahwa: masyarakat dengan kearifannya sanggup merehabilitasi lahan kritis yang ada di sekitarnya dengan memilih jenis tanaman yang sesuai. Tanaman jati (Tectona grandis) dianggap sebagai “sejatine kayu” (sesungguhnya kayu), karena mempunyai keunggulan dalam hal: kemampuan beradaptasi di lahan kritis, keawetan kayu, kualitas kayu, kemampuan memunculkan sumber mata air dan nilai jual yang tinggi. Teknik pengelolaan tanaman yang diterapkan sangat sederhana, dengan ciri : bibit lokal, jarak tanam rapat, pemeliharaan tidak intensif dan sistem tebang butuh. Pengelolaan tanaman tersebut menjadikaan hutan rakyat yang ada dikelola secara lestari. Saran kajian ini adalah kebijakan pembangunan ke depan, termasuk diantaranya dalam kegiatan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah, harus memperhatikan bukan hanya aspek teknis, tetapi juga aspek ekonomis, sosial dan budaya masyarakat setempat.


Keywords


Kearifan lokal; nilai; rehabilitasi lahan.

Full Text:

PDF

References


Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Bodgan, R and S J Taylor. 1993. Kualitatif Dasar-Dasar Penelitian. Diterjemahkan oleh A. Khozin Affandi. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.

Chambers,R. 1988. Pembangunan Desa mulai dari Belakang (terjemahan P. Sudrajat). LP3ES. Jakarta.

FKKM. 1999. Evolusi Hutan Rakyat Pegunungann Kapur Selatan dalam Hutan Rakyat Pegunungan Kapur Selatan. Warta Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM). Yogyakarta. Vol 2 No. 11.

Hadari Nawawi dan Martini Hadari. 1995. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjahmada University Press.

Heyne,K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Buku III. (Diterjemahkan oleh Badan Litbang Kehutanan). Departemen Kehutanan. Jakarta.

Indrowuryatno.1999. Pranata Mangsa dalam Aktifitas Pertanian di Jawa. Dalam Kusnaka Adimihardja (editor) Petani Merajut Tradisi Era Globalisasi. Pendayagunaan Sistem Pengetahuan Lokal dalam Pembangunan. Humaniora Utama Press. Bandung.

Nugroho, SP dan Sadhardjo S. 2002. Hutan Pinus dan Hasil Air. Pusat Pengembangan Sumberdaya Hutan Perhutani. Cepu.

Nurhadi. 2000. ”Kearifan Lokal dalam Pengembangan Hutan Rakyat”. Jurnal Hutan Rakyat Vol II No.1. Mei 2000. Yogyakarta. Pusat Kajian Hutan Rakyat Fakultas Kehutanan Uiversitas Gadjah Mada.

Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Penerbit Tarsito. Bandung.

Pudjiharta, Ag. 1995. Cara Perhitungan dan Manfaat Data Evapotranspirasi. Informasi Teknis No. 555/1995. Pusat Penelitian dan PengembanganHutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Sutopo,H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Sebelas Maret University Press. Surakarta

Warren, DM. Slikkerveer, LJ and Brokensha, D. 1995. The Cultural Dimension of Development: Indigenous Knowledge Systems. Intermediate Technology Publication. London.

Yin, Robert K. 2004. Studi Kasus Desain & Metode. (Diterjemahkan oleh M. Djauzi Mudzakir). Judul Asli Case Study Research Design and Methods. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Youngsuksatthaporn,T. Tangjitpiboon, T and Pittayasophon,S. 2003. Leveraging Local Wisdom with Science and Technology. Thailand Experience. National Science and Technology Development Agency. Thailand. www.Preeda@nstda.or.th

Yunita, T. 1999. Dari Paket Teknologi ke Prinsip Ekologi. Perubahan Pengetahuan Petani tentang Pengendalian Hama. Dalam Kusnaka Adimiharja (editor). Petani Merajut Tradisi Era Golbalisasi. Perberdayaan Sistem Pengetahuan Lokal dalam Pembangunan. Humaniora Utama Press. Bandung.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2006.3.3.205-214

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.