KNOWLEDGE AND EXPECTATIONS OF THE COMMUNITIES ON CHANGE IN FOREST AREA DESIGNATION IN INDRAGIRI HILIR REGENCY

Kuncoro - Ariawan, Surati Surati

Abstract


Changes in forest area may include changes in forest designation through exchange process and release of forest areas such as for plantation and industry. The changes will have direct impact on the community, especially
those adjacent to the changed forest areas. The study was conducted to find out knowledge and expectations of forest communities as a result of changing in forest areas in Indragiri Hilir Regency, Riau Province.The data
were collected by using community interview method. Respondents were selected by purposive random sampling. The results showed that community's knowledge to the forest, benefits and consequences of forest destruction is negative, while community's knowledge to the existence oil palm companies is positive. This is because community awareness on the forest is still low. The community generally agree if forest area that become oil palm plantations be released from forest area designation, and they expect increase in their income. This is motivated by the fact that the land that had been cultivated for coconut plantations is no longer productive, due to frequent sea water intrusion. Cooperation with company is expected to help the communities build embankments on lands affected by seawater intrusion so that  the land can be reused.

Keywords


Knowledge; expectations; changes in forest area; designation of forest area

Full Text:

PDF

References


Arief, H., Mijiarto, J., & Rahman, A. (2015). Keanekaragam dan status perlindungan satwa liar di PT. Riau Sawitindo Abadi. Jurnal Media Konservasi, 20(1), 159-165.

Aryany, P.A., & Pradoto, W. (2014). Perubahan penggunaan lahan di kawasan sekitar Bukit Semarang Baru. Jurnal Teknik PWK, 3(1), 96-105.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hilir. (2016). Statistik daerah Kecamatan Kateman. Indragiri Hilir. Indragiri Hilir: Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hilir.

Darwis, I. (2015). Dampak keberadaan perusahaan kelapa sawit terhadap kesejahteraan sosial masyarakat di Desa Bulu Mario, Kabupaten Mamuju Utara (Skripsi). Makassar: Universitas Hasanudin.

Daulay, A. R. (2013). Dinamika pemanfaatan hutan oleh Suku Anak Dalam Bathin IX di Dusun Senami Kabupaten Batanghari. Jurnal Bina Praja, 5(1), 35-42.

Fatem, Y. (2011). Persepsi masyarakat terhadap kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di Kota Sorong (Skripsi). Manokwari: Universitas Negeri Papua,.

Hafizianor. (2009). Interaksi, persepsi dan sikap masyarakat terhadap kawasan suaka margasatwa: Studi kasus di Kawasan Suaka Margasatwa Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Hutan Tropis Borneo, (26), 138-151.

Indrawati, H. (2011). Kajian tentang hubungan strategis produsen kelapa sawit di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, 3(2), 498-503.

Iskandar. (2011). Aktualisasi prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup dalam kebijakan perubahan peruntukan, fungsi, dan penggunaan kawasan hutan. Jurnal Dinamika Hukum, 11(3), 532-547.

Liswanti, N., Indrawan, A., Sumardjo, & Sheil, D. (2004). Persepsi masyarakat Dayak Merap dan Punan tentang pentingnya hutan di lansekap hutan tropis, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 10(2), 1-13.

Muchlis, F., Fitri, Y., & Rahman, A. (2011). Analisis respon petani terhadap sosialisasi rencana pembangunan kebun kelapa sawit pola kemitraan oleh PT. Kirana Sekernan Desa Lubuk Ruso Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora, 13(1), 59-68.

Ningrum, M. (2014). Kajian perubahan penggunaan lahan DAS Bogowonto terhadap rencana tata ruang wilayah dalam rangka pengendalian sedimentasi (Tesis Pascasarjana). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Pemerintah Desa Sungai Teritip. (2016). Monografi Desa Sungai Teritip. Kateman: Indrigiri Hilir.

Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 29 tahun 2005 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Indragiri Hilir.

Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau Tahun 2015-2035.

Peraturan Pemerintah Nomor 104 tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan.

Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.

Ramadhani, F., Sukirno, & Gutami, B. (2016). Pelepasan kawasan hutan melalui tukar-menukar antara Perum Perhutani Bandung dengan Pemerintah Kabupaten Majalengka (Studi di Desa Mekarmulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka). Jurnal Diponegoro Law Review, 5(2), 1-11.

Surati. (2013). Pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat sekitar tentang hutan: Kasus di Hutan Penelitian Parung Panjang, Kabupaten Bogor (Tesis Pascasarjana). Bogor: Universitas Nusa Bangsa,.

Surati. (2014). Analisis sikap dan perilaku masyarakat terhadap hutan penelitian Parung Panjang. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(3), 339-347.

Syahadat, E., & Dwiprabowo, H. (2013). Kajian paduserasi tata ruang daerah (TRD) dengan tata guna hutan (TGH). Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 10(2), 89-117.

Syahadat, E., & Subarudi. (2012). Permasalahan penataan ruang kawasan hutan dalam rangka revisi rencana tata ruang wilayah provinsi. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 9(2), 131-143.

Syahza, A. (2004). Kelapa sawit dan kesejahteraan petani di pedesaan daerah Riau. Jurnal Perspektif, 9, 1-10.

Syahza, A. (2013). Percepatan ekonomi pedesaan melalui pembangunan perkebunan kelapa sawit. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 12(2), 297-310.

Sylviani. (2008). Kajian dampak perubahan fungsi kawasan hutan terhadap masyarakat sekitar. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 5(3), 155-178.

Umar. (2009). Persepsi dan perilaku masyarakat dalam pelestarian fungsi hutan sebagai daerah resapan air (Studi kasus Hutan Penggaron Kabupaten Semarang) (Tesis Pascasarjana). Semarang: Universitas Diponegoro,.

Wahjuono, T. (2014). Perubahan pengaturan peruntukan kawasan dalam hukum penataan ruang (Studi politik hukum atas kebijakan penataan ruang Kota Malang ). De Jure: Jurnal Hukum dan Syar’iah, 6(2), 166-175.

Wahyuni, N.I., & Mamonto, R. (2012). Persepsi masyarakat terhadap taman nasional dan sumber daya hutan: Studi kasus blok Aketawaje, Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Info BPK Manado, 2(1), 1-16.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2017.14.3.205-217

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.