EVALUATION OF SOCIO ECONOMIC PERFORMANCE OF THE BRANTAS WATERSHED BASED ON APLICATION OF P 61/MENHUT-II/2014

Nur Ainun Jariyah

Abstract


Brantas watershed is determined as a national priority watershed to be managed. Brantas watershed is the most critical watershed with various complex problems compared to other 29 watersheds in Java. So that, it becomes a national problem which needs to be solved. This article aims to (a) evaluate Brantas watershed management system to find out its performance, which can be used as an input for watershed management policies and planning, (b) develop better and more efficient Brantas watershed management policy recommendations. The method used the Regulation of the Minister of Forestry of the Republic of Indonesia No. P.61/Menhut-II/2014. The data used are secondary data obtained from Central Agency of Statistics, Brantas Watershed Management Center, Forestry Service, and Social Service. The results showed that Brantas watershed is in good condition, however, some important issues should be addressed, namely population density and the classification of high water building values. Some actions that need to be carried out by the Government, among others (1) finding out other alternative outside the agricultural sector to overcome the high population pressure, (2) necessary maintenance of the functions of recharge areas and water sources to reduce sedimentation in water building



 



Keywords


Watershed management; Brantas watershed; monitoring; evaluation; watershed performance.

References


Abdurrahman, G., Hasyim, M. H., & Pudyono. (2015).

Studi kelayakan investasi pembangunan waduk Jlantah Kabupaten Karanganyar dari aspek ekonomi. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 1(3).

Adi, R. N., & Savitri, E. (2017). Daya dukung DAS Brantas berdasarkan evaluasi kriteria tata air. Prosiding Seminar Nasional Gegrafi UMS

Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Berkelanjutan. Muhammadiyah University Press.

Adi, R. N., Savitri, E., Wahyuningrum, N., Jariyah, N. A., Putra, P. B., Susanti, P. D., … Siswo. (2016). Daya dukung DAS di berbagai tipologi dan luasan DAS (Laporan Hasil Penelitian). Surakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS.

Ariani, R. D., & Harini, R. (2012). Tekanan penduduk terhadap lahan pertanian di kawasan pertanian (kasus Kecamatan Minggir dan Moyudan). Jurnal Bumi Indonesia, 1(3).

Astuti, H. P. (2017). Kajian implementasi pengelolaan sumber daya air terpadu (PSDAT) pada Daerah Aliran Sungai Brantas Hulu. Jurnal Kajian Teknik Sipil, 2(2), 18–28.

Badaruddin, Kadir, S., & Sirang, K. (2016).

Peningkatan daya dukung DAS Satui dalam rangka pengendalian banjir di Provinsi Kalimantan Selatan (Laporan Akhir Hibah Kompetensi). Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.

Balai Besar Wilayah Sungai Brantas. (2011). BBWS Brantas. Balai Besar Wilayah Sungai Brantas,

–67.

Basuki, A. T., & Gayatri, U. (2009). Penentu sektor unggulan dalam pembangunan daerah: studi kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 10(1), 34–50.

BPS. (2011). Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2011.

BPS.

BPS. (2012). Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2012.

BPS.

BPS. (2013). Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2013.

BPS.

BPS. (2014). Jawa Timur dalam Angka 2014. BPS. BPS. (2015a). Jawa Timur dalam Angka 2015. BPS. BPS. (2015b). Kebumen dalam Angka 2015. BPS. Cahyadi, A. (2017). Kajian permasalahan Daerah

Aliran Sungai Juwet Kabupaten Gunungkidul dan usulan penanggulanggannya. Seminar Nasional Geospatial Day 2012.

Cahyono, S. A., & Wijaya, W. W. (2014). Identifikasi sektor ekonomi unggulan dan ketimpangan pendapatan antar kabupaten di sub DAS Bengawan Solo Hulu. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(1), 32–43.

Cahyono, S. A., & Wijaya, W. W. (2017). Pertumbuhan dan ketimpangan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah. Seminar Nasional BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah 2017 “Inovasi dan Kreasi Memajukan Jawa Tengah” (pp. 874–878).

Dewi, I. K. (2011). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan kawasan permukim di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung Hulu Kabupaten Bogor. Jurnal Ekologia, 11(1), 12–20.

Dewi, R. P., Muryani, C., & Sarwono. (2015).Perubahan daya dukung lahan Kabupaten

Boyolali Tahun 2003 - 2012. Jurnal GeoEco,1(1), 47–57.

Fadhli, A. (2011). Valuasi ekonomi sumberdaya alam sub DAS Biyonga dalam kawasan DAS Limboto. (Tesis). Institut Pertanian Bogor.

Farid, A. (2016). Studi kasus permasalahan dan pengelolaan sempadan sungai Brantas. Jurnal Agriment, 1.

Hakim, M. L. (2010). Dampak alih fungsi lahan terhadap keberlanjutan suplai air di Waduk Sutami, Malang, Jawa Timur. Widyariset, 13(3),27–34.

Harini, S., Suyono, & Mutiara, E. (2012). Manajemen pengelolaan lahan kritis pada Brantas Hulu Berbasis Masyarakat (Pilot project Desa Bulukerto, Kota Batu). Jurnal SAINSTIS, 1(1),92–111.

Harmantyo, D. (2007). Pemekaran daerah dan konflik keruangan. Kebijakan otonomi daerah dan implementasinya di Indonesia. Makara Sains,11(1), 16–22.

Kustamar. (2016). Konservasi sumber daya air di hulu DAS. Prosiding Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI).

Landra, J. U., & Setyono, J. S. (2012). Perkembangan sosial ekonomi kota kecil di Jawa Tengah. Jurnal Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 1(1),19–29.

Listyawati, H. (2010). Kegagalan pengendalian alih fungsi tanah dalam perspektif penatagunaan tanah di Indonesia. Mimbar Hukum, 22(1) 37–57.

Lusiana, N., Rahadi, B., & Anugroho, F. (2017).

Identifikasi kesesuaian penggunaan lahan pertanian dan tingkat pecemaran air sungai di DAS Brantas Hulu Kota Batu. Jurnal Teknologi Pertanian, 18(2), 129–142.

Mawardi, I. (2008). Upaya meningkatkan daya dukung sumberdaya air Pulau Jawa. Journal Teknik Lingkungan, 9(1), 98–107.

Nugroho, S. P. (2003). Pergeseran kebijakan dan paradigma baru dalam pengelolaan daerah aliran sungai di Indonesia. Jurnal Teknologi Lingkungan P3TL-BBPT, 4(3), 136–142.

Paimin, Pramono, I. B., Purwanto, & Indrawati, D.R. (2012). Sistem perencanaan pengelolaan daerah aliran sungai. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi (P3KR).Pasandaran, E. (2005). Reformasi irigasi dalam kerangka pengelolaan terpadu sumberdaya air. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, 3(3),217–235.

Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang

Rencana tata Ruang Wilayah Nasional. Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan.

Peraturan Menteri Kehutanan No: P.61/Menhut-II/2014 tentang Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.

Prasetyo, B. (2012). Studi pemodelan desa/kelurahan konservasi di kawasan hulu DAS/WS Brantas. Jurnal Politik Indonesia, 1(2).

Purwanto, & Paimin. (2007). Aspek sosial ekonomi dan kelembagaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Prosiding Workshop Peran Hutan Dan Kehutanan Dalam Meningkatkan Daya Dukung DAS. Surakarta, 22 Nopember 2007,283–298.

Rejekiningrum, P. (2014). Identifikasi kekritisan air untuk perencanaan penggunaan air agar tercapai ketahanan air di DAS Bengawan Solo. Seminar Nasional FMIPA-UT 2014, 23 September 2014, Universitas Terbuka. (pp. 170–184).

Ruhimat, M. (2015). Tekanan penduduk terhadap lahan di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Jurnal Geografi Gea, 15(2).

Ruswansi, A., Rustiadi, E., & Mudikdjo, K. (2007).

Dampak konversi lahan pertanian terhadap kesejahteraan petani dan perkembangan wilayah : studi kasus di daerah Bandung Utara. Jurnal Agro Ekonomi, 25(2), 207–219.

Salminah, M., Alviya, I., Arifanti, V. B., & Maryani, R. (2014). Karakteristik ekologi dan sosial ekonomi lanskap hutan pada DAS kritis dan tidak kritis: studi kasus di DAS Baturusa dan DAS Cidanau. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(2), 119–136.

Santoso, E. B. (2009). Daya saing kota-kota besar di Indonesia. Seminar Nasional Perencanaan Wilayah dan Kota ITS, Surabaya ,29 Oktober 2009 “Menuju Penataan Ruang Perkotaan yang Berkelanjutan, Berdaya saing, dan Berotonomi.

Saridewi, T. R., Hadi, S., Fauzi, A., & Rusastra, I. W. (2014). Penataan ruang Daerah Aliran Sungai Ciliwung dengan pendekatan kelembagaan dalam perspektif pemantapan pengelolaan usahatani. Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi, 32(2), 87–102.

Shodriyah, F., Sayekti, R. W., & Prasetyorini, L. (2014). Studi penentuan kinerja pengelolaan DAS (kelestarian lingkungan dan ekonomi) di sub DAS Brantas Hulu. Jurnal Pengairan.

Siregar, H., & Wahyuni, D. (2007). Dampak pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan jumlah penduduk miskin. Economics Development, 1–28.

Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 328/Menhut- II/2009. (2009) tentang Penetapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas dalam Rangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2010-2014.

Sofyan, H., Thamrin, & Mubarak. (2015). Model pengelolaan daerah aliran sungai terpadu (sub DAS Apung Kanan). Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(1), 59–70.

Sriutomo, U. R. P., & Christanto, J. (2015). Daya dukung pertanian tanaman pangan terhadap kebutuhan pangan penduduk di Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Bumi Indonesia, 4(2).

Syaf, R., Hidayat, M. S., & Achmad, E. (2013). Faktor- faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga miskin di sekitar Taman Nasional Bukit Dua Belas (studi kasus desa-desa penyangga TNBD di Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batang Hari). Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, 1(2),127–136.

Sylviani, & Suryandari, E. Y. (2017). Dampak pengembangan sektor ekonomi terhadap potensi konflik di KPHP Delta Mahakam dan KPHL Sungai Beram Hitam. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 14(3), 171–190.

Undang-Undang No. 56 tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian.

Undang-Undang No. 37 tahun 2014 tentang Konservasi tanah dan Air.

Vipriyanti, N. U. (2017). Model penggunaan lahan berbasis budaya di DAS Tukad Pakerisan Bali. Prosiding Seminar Nasional Perencanaan Pembangunan Inklusif desa Kota (pp. 425–430).

Waskitho, N. T. (2013). Model budaya organisasi dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas. Jurnal Humanity, 8(2), 75–82.

Widianto, Suprayogo, D., Sudarto, & Lestariningsih, I. D. (2010). Implementasi kaji cepat hidrologi (RHA) di hulu DAS Brantas, Jawa Timur. Bogor.

Widiatmaka, Ambarwulan, W., Purwanto, M. Y. J., Setiawan, Y., & Effendi, H. (2015). Daya dukung lingkungan berbasis kemampuan lahan di Tuban, Jawa Timur. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 22(2), 247–259.

Wuryanta, A., & Susanti. P. D. (2015). Analisis spasial tekanan penduduk terhadap lahan pertanian di sub DAS Keduang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 12(3), 149–162.

Yetti, E., Soedharma, D., & Hariyadi, S. (2011).

Evaluasi kualitas air sungai-sungai di kawasan DAS Brantas Hulu Malang dalam kaitannya dengan tata guna lahan dan aktivitas masyarakat di sekitarnya. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 1(1), 10–15.

Yuwono, E. (2012). Studi konservasi dengan konsep pendekatan vegetatif guna mengatasi kekritisan lahan pada sub DAS Brantas Hulu di wilayah Kota Batu. Jurnal Spectra, X(19), 1–16.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2019.16.2.95-114

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.