FACTORS IMPROVING SELF-RELIANCE OF FARMERS IN COMMUNITY FOREST MANAGEMENT: CASE STUDY IN RANGGANG VILLAGE, TANAH LAUT REGENCY, SOUTH KALIMANTAN

Idin Saepudin Ruhimat

Abstract


Lack of farmers' self-reliance is one of inhibiting factors of community forest management in Ranggang village. This study aims to analyze the influencing factors to farmers' self-reliance and to formulate possible improvement efforts. This research was conducted in Ranggang village, using survey method with explanatory approach. The analytical method used is Structural Equation Modeling (SEM) analysis with SmartPLs 2.0 M3 program. Results showed that the farmers ability and dynamic level directly affect to farmers' selfreliance, while socio-cultural environment, farmers characteristics, external support, extention performance, and innovation availability are all have indirect effects. This study concluded that the farmers' self-reliance in community forest management in Ranggang village is low due to lack of farmers ability and dynamism in community forest management Therefore, improvement can be done by increasing farmers ability and dynamism. National and regional governments are advised to strengthen the institutions of education, training and forestry extension, increased capacity of forestry extension workers and availability of technological innovation covering both technical and nontechnical.

Keywords


Farmers' self-reliance; community forest management; structural analysis

References


Anantanyu. (2008). Tipe petani dan strategi pengembangan kelembagaan kelompok petani (Kasus di Provinsi Jawa Tengah). Jurnal PenelitianMPower, 8(8),34-48.

Anonim. (2010). Profil Desa Ranggang Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Tahun 2010. Tanah Laut: Pemerintah Desa Ranggang.

Badan Pusat Statistik. (2009). Takisung dalam angka. Tanah Laut: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Laut.

Ediningtyas, D. (2007). Kemandirian masyarakat desa sekitar hutan dalam melakukan usaha agroforestry: Studi kasus usahatani agroforestry tanaman kopi di BPKH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat Banten. (Tesis). Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Indraningsih, K.S. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja usahatani petani sebagai representasi strategi penyuluhan pertanian berkelanjutan di lahan marjinal. Jurnal Agroekonomi, 31(1), 71-95.

Mindawati, N., Widiarti, A., & Rustaman, B. (2006). Review hasil penelitian hutan rakyat. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman.

Mulyandari, R.S.H. (2001). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kemandirian petani melalui penyuluhan: Studi di Desa Ciherang, Kacamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Tesis). Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mun'im, A. (2012). Analisis faktor ketersediaan, akses dan penyerapan pangan di kabupaten surplus pangan: Pendekatan Partial Least Square Path Modelling. Jurnal Agroekonomi, 30(1), 41-56.

Riduan. (2007). Cara menggunakan dan memaknai analisis jalur. Bandung: Alfabeta.

Rohadi, D. (2012). Analisis persepsi dan strategi petani dalam usaha tanaman kayu rakyat: Studi kasus usaha tanaman kayu rakyat di Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. (Disertasi). Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan, Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ruhimat, I.S. (2010). Kajian sosiologis kelembagaan hutan rakyat: Studi kasus tata nilai masyarakat dalam pengelolaan hutan rakyat di Desa Ranggang, Kabupaten Tanah Laut,Kalimantan Selatan (pp 365-370). In T. Rostiwati, Nurhasybi, L. Baskorowati, Y. Mile, & B. Achmad (Eds.), Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian BPTP Bogor dan BPK Ciamis. Bandung: Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan.

Ruhimat, I.S. (2011). Kajian model pengembang an hutan rakyat di Kabupaten Tanah Laut: Studi di Desa Ranggang, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut (pp. 371-378). In Arifin, Y.F., Savitri, E.,&Akbar, A. (Eds.), Prosiding Ekspose Hasil Penelitian BPK Banjarbaru Tahun 2011. Banjarmasin: Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan.

Santoso, S. (2012). Analisis SEM menggunakan AMOS. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sarwono, J. (2012). Path analysis: Teori, aplikasi, prosedur analisis untuk riset skripsi, tesis, disertasi dengan menggunakan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Subagio, H. (2008). Peran kapasitas petani dalam mewujudkan keberhasilan usahatani: Kasus petani sayuran dan padi di Kabupaten Malang dan Pasuruan, Provinsi Jawa Timur (Disertasi). Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sumarlan, Sumardjo, Prabowo, T., & Darwis, S. (2012). Peningkatan kinerja petani sekitar hutan dalam penerapan sistem agroforestry di pegunungan Kendeng Pati. Jurnal Agroekonomi, 30(1), 25-39.

Suprayitno, A., Sumardjo, Darwis, S., & Basita, G. (2011). Model peningkatan partisipasi petani sekitar hutan dalam mengelola hutan kemiri

rakyat: Kasus pengelolaan hutan kemiri kawasan pegunungan Bulusaruang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Kehutanan, 8(3), 176-195.

Wiyono, G. (2011). Merancang penelitian bisnis dengan SPSS dan SmartPLS 2.0. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIMYKPN.

Zulkarnain, E. (2008). Analisis tingkat keberhasilan hutan rakyat dan strategi pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta. (Tesis). Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2014.11.3.237-249

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2014 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan



Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.