ATTITUDE AND BEHAVIOR ANALYSIS OF COMMUNITIES TOWARD PARUNG PANJANG RESEARCH FOREST

Surati Surati

Abstract


Community's participation in forest management has potential to reduce forest disturbances. Attitudes and behavior of local communities towards the forest need to be understood and formulated, and then used in reformulating the management strategy of forest research. The study was carried out at Parung Panjang Research Forest (PPRF), aimed to find out the correlation between internal and external characteristics, and community's attitudes and behavior about research forest in their surrounding area, and the way to realize participatory management of PPRF. Internal and external characteristics data were analyzed using the distribution of mean frequency value while community attitudes and behavior were analyzed by Likert scale method. Results showed that the level of income and interaction with the forest have significant relationship with the attitudes and behavior of forest communities. Attitudes and behavior towards Parung Panjang Reseacrh Forest is positive, meaning that the community supports the existence and forest management. Socioeconomic conditions of forest communities is low, and therefore, the realization of participatory forest management research is expected to improve their welfare without damaging the forest.

Keywords


Behavior; attitude; Parung Panjang; Research Forest

Full Text:

PDF

References


Alfin, A. (2010). Tindakan sosial, media belajar sosiologi, media berbagi pengetahuan. Diunduh dari http: //alfinnitihardjo.com/tindakansosial.

oh112675.htm. (4 Juni 2013).

Ancok, J. (1986). Teknik penyusunan skala pengukur. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada.

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. (2013). Kondisi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus. Diunduh dari http://www.forda-mof.org. (23 Sepetember 2014).

Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan. (2012). Hutan Penelitian Parung Panjang. Diunduh dari http://www.bptpbogor.litbang.dephut.go.id. (2 Juni 2013).

Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan. (2012). Rencana induk (master plan) pengelolaan Hutan Penelitian Parung Panjang 2013-2022. Bogor: Balai Penelitian Teknologi PerbenihanTanaman Hutan.

Bangsawan, I. & Dwiprabowo, H. (2012). Hutan sebagai penghasil pangan untuk ketahanan pangan masyarkat: Studi kasus di Kabupaten Sukabumi. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 9(4), 185-197.

Danu. (2011). Pengelolaan Hutan Penelitian Parung Panjang. (Laporan). Bogor: Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan.

Garnadi, D. (2004). Pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat sekitar hutan terhadap hutan (kasus di Hutan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan

Kadipaten, Kabuaten Majalengka). (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian. Bogor, Bogor.

Harun, M.K. (2013). Sistem agroforestri sebagai suatu penyelesaian konflik alternatif di KHDTK Riam Kiwa. Banjar baru: BPK Banjarbaru.

Kerlinger, F.N. & Pedhazur, E.J. (1992). Azas-azas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers.

Priyatno, D. (2011). SPSS: analisis statistik data, lebih cepat, efisien, dan akurat. Jakarta: PT. Buku Seru.

Rahayuningsih, S.U. (2008). Psikiologi umum 2. Jakarta: PT. Pustaka Intan.

Wahyudi, S. (2004). Perilaku komunikasi anggota masyarakat sekitar hutan terhadap pelestarian hutan (kasus di Hutan Pendidikan dan Pelatihan Bukit Suligi, Kabupaten Rokan Hulu, Riau). (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Walpole, E.R. (1995). Pengantar statistik. (Edisi 3). Jakarta: PT. Gramedia.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2014.11.4.339-347

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2014 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan



Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.