ANALYSIS OF GREEN LAND AREA REQUIREMENT BASED ON CO2 ABSORPTION IN MALANG CITY, EAST JAVA

RM Mulyadin, R.Esa Pangersa Gusti

Abstract


High urban activities have an impact on the environmental quality degradation due to the increase of carbondioxide (CO2) gas pollution. An efforts to reduce concentration of CO2 in the urban air is by developing green area or better known as green open space (RTH). One of RTHwhich appropriate with urban area is urban forest. This study aims to determine suitability of green area with total emission generated in Malang city. Eleven-point of urban forest has been analyzed. Total emission measures from four sources, such as emission from fuel, residents, livestocks and rice field. The results showed that the existing green areas have not been able to absorb the total emissions. The addition of 3,373.022 ha green area is required to absorb total emission in the city.


Keywords


Green area; CO2 emission; CO2 absorption; ideal green area

References


Badan Pusat Statistik Kota Malang. (2011). Malang dalam angka 2011. Malang: Badan Pusat Statistik Kota Malang.

Badan Pusat Statistik Kota Malang. (2013a). Malang dalam angka 2013. Malang: Badan Pusat Statistik Kota Malang.

Badan Pusat Statistik Kota Malang. (2013b). Peta Wilayah Kota Malang. 2013. Malang: Badan Pusat Statistik Kota Malang.

Dahlan, E.N. (2007). Analisis kebutuhan hutan kota sebagai sink gas CO2 antropogenik dari BBM dan gas di kota Bogor dengan pendekatan sistem dinamik. (Disertasi). Program Studi Ilmu Pe- ngetahuan Kehutanan Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Grey, G.W. & Denake F.J. (1978). Urban forestry. New York: John Wiley and Sons.

Husada, A., Arrahmah, M. Q., Asbiannur, & Rizali, F. (2013). Di mana saja RTH kita. Diunduh dari http://ruangterbukahijaukotamalang.weebly.com/dimana-saja-rth-kita.html (13 Mei 2014).

Irwan, Z.D. (2005). Tantangan lingkungan dan lanskap hutan kota. Jakarta: Bumi Aksara.

[IPCC] Intergovernmental Panel on Climate Change. (1996). IPCC Guidelines for national greenhouse gas inventories workbook (Volume 2). Diunduh dari http://www.ipcc-nTonip.iges.or.jp/public/gl/invs5.html. (15 April 2011).

Mulyadin, R.M. & Gusti, R.E.P. (2013). Analisis kebutuhan luasan area hijau berdasarkan daya serap Co2 di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10(4), 264-273.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.

Simpson, J.R. & McPherson, E.G. (1999). Carbondioxide reduction through urban forestry guidelines for professional an volunteer tree planters. (Ge. Tech. Rep. PSW-GTR-171). Albany, CA: Pacific Southwest Research Station, Forest Service, U.S. Department of Agriculture.

Tempo. (2012). Jatah subsidi Malang tinggal 15 persen. Diunduh dari http://www.tempo.co/infosehat/info/read/2012/11/12/058441292/Jatah-Subdisi-BBM-di-Malang-Tersisa-15-Persen.(13 Mei 2014).

Tinambunan, R.S. (2006). Analisis kebutuhan ruang ter- buka hijau di kota Pekanbaru. (Tesis). Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2015.12.1.59-66

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan



Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.