Ancaman Terhadap Populasi Kima (Tridacnidacna sp.) dan Upaya Konservasinya di Taman Nasional Taka Bonerate

Heru Setiawan

Abstract


Kima (Tridacnidacna sp.) merupakan salah satu biota laut yang masuk dalam kelompok  kerang raksasa. Pemerintah telah menetapkan kima dalam kelompok satwa yang dilindungi. Sejak tahun 1983, konvensi internasional untuk perdagangan satwa yang terancam punah (CITES) menggolongkan kelompok satwa ini dalam Appendix II yang berarti kelompok spesies yang diduga terancam punah akibat perdagangan yang tidak terkendali. Taman Nasional Taka Bonerate merupakan salah satu habitat kima. Keberadaan populasi kima di alam menurun sangat drastis akibat dari berbagai faktor, terutama dari aktivitas manusia, seperti perburuan, kerusakan habitat, penggunaan potasium dan bom ikan, serta penangkapan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Selain itu, prospek ekonomi hewan ini juga sangat besar, di antaranya untuk memenuhi kebutuhan pasar luar negeri, untuk hewan hias di akuarium dan cenderamata (suvenir). Untuk menjaga populasi dan kelestarian kima di alam diperlukan upaya-upaya konservasi melalui kegiatan sosialisasi dan penyuluhan, kegiatan perlindungan habitat dan pengawasan, penambahan populasi di alam dan menjaga kearifan tradisional masyarakat setempat. Budidaya terhadap hewan ini belum banyak dikembangkan. Untuk mengurangi tekanan terhadap populasi kima di alam, usaha budidaya berbasis konservasi perlu menjadi alternatif dalam menjaga kelestarian kima.


Keywords


Kima; ancaman; upaya konservasi; Taman Nasional Taka Bonerate

Full Text:

PDF

References


Allo, M.K. Setiawan, H. Dewi, I.N. Bisjoe, A.R. Nurhayati. Qiptiyah, M. 2010. Studi etnoekologi kima lubang (Tridacna Crocea) dan ikan malaja (Sigamus Canaliculatus) di Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate. (Laporan Hasil Penelitian). Makassar: Balai Penelitian Kehutanan Makassar (Tidak dipublikasikan).

Ambariyanto. 2007. Pengelolaan kima di Indonesia: Menuju budidaya berbasis konservasi. Makalah dalam seminar nasional molusca : dalam penelitian ekonomi, konservasi dan ekonomi. Semarang: Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.

Ambariyanto. 2010. Kebijakan pengelolaan organisme laut dilindungi: Kasus Kerang Raksasa. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Diponegoro. Semarang.

Ambariyanto. 1995. Giant clams culture and its prospect in Indonesia. IARDJ, 17(1) : 13-17.

Hadi, S. 2000. Distribusi kima (Tridacnidae) di Pulau Burung, Karimunjawa. (Laporan Praktek Kerja Lapang). Semarang: Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Diponegoro. (Tidak dipublikasikan).

Hammer, W.M. 1978. Intraspecific competition in Tridacna crocea, a burrowing bivalve. Jurnal Oecologia 34, (3), 267-281. Springer-Verlag.

Mudjiono. 1988. Catatan aspek kehidupan kima, Suku Tridacnidae (Mollusca, Pelecypoda). Jurnal Oseana, 13 (2), 37-47. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Panggabean, L. M. G. 1990. Rahasia kehidupan kima : I swasembada pangan. Jurnal Oseana 15, (4) , 157-163. Jakarta: LIPI.

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa.

Suharsono, W.F. Leatemia, E. Juarsa, E. Yusron, D. Hukom. Yahmantoro. Giyanto, A. Ibrahim,T. Sasbianto, F. Haq, D. Irawan, Maskur, M. Sofa, Harfin. 1995. Wisata bahari Kepulauan Taka Bonerate dan Kepulauan Lucipara. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi.

Undang - Undang No 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.




DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5020

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Buletin Eboni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: