Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) di Desa Tompobulu Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Nur Hayati

Abstract


Keberadaan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung oleh sebagian masyarakat di sekitar taman nasional dianggap membatasi ruang gerak masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya kawasan sebagai sumber mata pencaharian. Desa Tompobulu merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, sehingga di desa tersebut pernah terjadi konflik pemanfataan sumberdaya kawasan oleh masyarakat dengan pihak taman nasional. Kondisi ini menuntut adanya suatu solusi yang dapat mengakomodasi kepentingan berbagai pihak. Salah satu pemanfaatan hutan secara tidak langsung di Desa Tompobulu adalah pemanfaatan jasa lingkungan hutan untuk wisata.  Desa Tompobulu memiliki banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata. Potensi wisata yang terdapat di Desa Tompobulu terdiri atas potensi fisik kawasan dan potensi sosial masyarakatnya. Dengan pengembangan wisata berbasis masyarakat, masyarakat bukan hanya sebagai objek, namun juga sebagai subjek dari kegiatan wisata tersebut. Di samping itu wisata berbasis masyarakat ini diharapkan dapat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, mengurangi kemiskinan, sekaligus dapat mengurangi ketergantungan terhadap pemanfaatan sumberdaya kawasan hutan.

Keywords


Wisata; masyarakat; jasa lingkungan; hutan; Desa Tompobulu

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pangkep. 2013. Kabupaten Pangkep Dalam Angka 2013. Pangkep.

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bappedal). 2001. Kriteria Pengembangan Ekowisata Dalam Rangka Pengendalian Kerusakan Keanekaragaman Hayati Di Taman Nasional & Taman Wisata. Bappedal. Jakarta. 42 h

CIFOR. 2004. Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat. CIFOR. Bogor.

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF Indonesia. 2009. Prinsip dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat. Kerjasama Direktorat Produk Pariwisata Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF Indonesia. Jakarta.

Hayati N., Kadir W, Evita H. 2013. Laporan Hasil Penelitian Valuasi Potensi dan Manfaat Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Balai Penelitian Kehutanan Makassar. Tidak Diterbitkan.

Lynn N.A. dan D.B. Brown. 2003. Effect of Recreational Use Impacts on Hiking Experiences in Natural Area. In Jogn Rodiek (Ed) Lanscape and Urban Planning. International Journal of Lanscape, Ecology, Planning and Design, 64 (1-2) : 77-87

Sastrayuda, Gumelar S. 2010. Hand Out Mata Kuliah Concept Resort And Leisure, Strategi pengembangan dan pengelolaan resort and leisure. http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/GUMELAR_S/HAND_OUT_MATKUL_KONSEP_RESORT_AND_LEISURE/PENGEMBANGAN_KAWASAN_DESA_WISATA.pdf. Diakses Tanggal 24 Oktober 2013.

Supriana N. 1997. Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Pelestarian Alam. Planning Sustainable Tourism. ITB. Bandung.

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. 2008. Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Periode 2008-2027 Kabupaten Maros dan Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan. Maros.

Wibowo, Siswantinah. 2004. Analisis Hubungan Preferensi Pengunjung Dengan Nilai Jasa Lingkungan Ekowisata Studi di TNGP. Disertasi Program Pasca Sarjana IPB. Bogor




DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5032

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Buletin Eboni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: