“Tanaman Murbei“ Sumber Daya Hutan Multi-Manfaat

Wahyudi Isnan, Nurhaedah Muin

Abstract


Tanaman murbei (Morus spp.) merupakan salah satu jenis tanaman berkayu yang secara alami awalnya tumbuh dalam hutan. Tanaman murbei yang tidak dipangkas, akan tumbuh membesar seperti tanaman berkayu umumnya. Pemanfaatan tanaman murbei yang umum dikenal masyarakat masih terbatas pada penggunaan sebagai pakan ulat sutera. Komposisi kandungan dan struktur tanaman murbei baik pada akar, batang/ranting, daun dan buah memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak, panganan, obat-obatan, minuman kesehatan dan sebagai tanaman konservasi. Namun, hal ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Hal tersebut menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan petani murbei baik secara langsung maupun tidak langsung.


Keywords


Tanaman murbei; multi-manfaat; peluang; pendapatan

Full Text:

PDF

References


Balai Persuteraan Alam. 2007. Budidaya Tanaman Murbei (Morus spp.) Petunjuk Teknis. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan. Jakarta.

Dalimartha, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia .Jilid 1. Trubus Agriwidya. Jakarta.

Damayanthi, E., Kusharto. CM., Suprahatini. M., Rohdiana. D. 2007. Diversifikasi Produk Teh Sebagai minuman Kesehatan. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/7102. Akses tanggal 11-09-2015. jam 15.10.

Firman, W. 2013. http://tanamanbuatobat.blogspot.co.id/2013/03/seribu-manfaat-murbei-untuk-kesehatan.html. Diakses 26 Desember 2015.

Hidayat, F,. 2015. Pemanfaatan tanaman daun murbei sebagai pakan ternak ruminansia. Seminar studi pustaka. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. http://fadlyhidayatilyas.blogspot.co.id/. Diakses 26 Desember 2015.

Kerjasantaidirumah. 2011. www. gayabunda.com/kesehatan/manfaat buah murbei, 2011. Daun Murbei. Diunggah Maret 2015.

Menteri Kehutanan. 2007. Peraturan Menteri Kehutanan No.P.35/Menhut-II/2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu.

Miladiyah, I., Purwono, S. dan Mustofa. 2003. Efek ekstrak eter (Physalis minima Linn.) setelah pemberian jangka panjang terhadap kadar gula darah tikus diabetes. Majalah Obat Tradisional vol 8 no 23. Yogyakarta.https://prisma.lppm.ugm.ac.id/publication/3298. Diakses 26 Desember 2015.

Nurhaedah. 2012. Kondisi budidaya murbei dan ulat sutera di daerah dataran rendah Kabupaten Soppeng. Prosiding Seminar Hasil-hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Makassar. Peran Iptek dalam Pembangunan Kehutanan dan Kesejahteraan masyarakat di Wilayah Wallacea.

Nurhaedah, Suryanto, H., Minarningsih. 2015. Ujicoba hibrid Morus khunpai dan M. indica sebagai pakan ulat sutera (Bombyx mori. Linn) Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea 4 (2): 137-145. Balai Penelitian Kehutanan Makassar.

Nurhaedah, Hayati N., Zainuddin, Andarias dan Hermawan, A. 2015. Model Pengelolaan Persuteraan Alam. Laporan Perjalanan Dinas. Balai Penelitian Kehutanan Makassar.

Nugroho, Ponco, A.R. dan Andy. 2012. Estimasi suplai protein mikroba pada ternak kambing dengan tingkat konsumsi berbeda berdasarkan ekskresi turunan purin pada urin. Jurnal Agrisistem (8) 1: 36-43.

Santoso, 2000. Produksi dan kandungan nutrisi daun beberapa varietas murbei. Buletin Penelitian Kehutanan 6(2):48-57. Balai Penelitian Kehutanan Ujung Pandang.

Soekardi H. 2015. http://www.kompasiana.com/hastira/murbei-si-kecil-ungu-imut-imut_55c11b104f7a61e7133680e1. Akses tanggal 14 September 2015.

Yulistiani, D. 2012. Tanaman murbei sebagai sumber protein hijauan pakan domba dan kambing. Wartazoa 22 (1): 46-52. Balai Penelitian Ternak.Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5062

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Buletin Eboni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: