Monitoring dan Evaluasi Sub Daerah Aliran Sungai Kawatuna di Sulawesi Tengah

Hasnawir Hasnawir, Heru Setiawan, Wahyudi Isnan

Abstract


Monitoring dan evaluasi terhadap daerah aliran sungai (DAS) merupakan paramater yang penting untuk menilai kinerja suatu DAS. Tulisan ini memuat informasi monitoring dan evaluasi DAS pada aspek lahan dan tata air di sub DAS Kawatuna, DAS Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Sub DAS Kawatuna adalah salah satu sub DAS di wilayah iklim kering dengan curah hujan tahunan rata-rata 729 mm/tahun. Monitoring dan evaluasi DAS pada aspek lahan menunjukkan bahwa tutupan lahan berupa hutan sekunder, pemukiman, pertanian lahan kering dengan topografi lahan dari datar, berombak, bergelombang, berbukit sampai bergunung. Berdasarkan kondisi iklim dan karakteristik biofisik sub DAS Kawatuna, daerah ini sangat sesuai untuk pengembangan budidaya bawang merah. Tingkat kekritisan lahan di sub DAS Kawatuna banyak dijumpai pada lahan berombak dan berbukit. Tingkat erosi bervariasi dengan kategori ringan sekitar 57%, sedang sekitar 18%, berat sekitar 10% dan sangat berat sekitar 15%. Monitoring dan evaluasi pada aspek tata air sub DAS Kawatuna menunjukkan bahwa Koefisien Regim Sungai (KRS) adalah 4,54 - 16,50, Indeks Peggunaan Air (IPA) adalah 0,46 dan Koefisien Variansi (CV) adalah 0,08. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Nomor: P.04/V-Set/2009 sub DAS Kawatuna termasuk dalam kategori baik. Kualitas air Sungai Kawatuna sebagian tercemar dengan tingkat kekeruhan air yang cukup tinggi. Debit air harian rata-rata 2,86 m3/detik. Rendahnya curah hujan di sub DAS Kawatuna menyebabkan masalah ketersediaan air bersih dan kekeringan.


Keywords


Sub DAS Kawatuna; monitoring dan evaluasi; lahan; tata air

Full Text:

PDF

References


Balai Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP2TPDAS). 2004. Pedoman monitoring dan evaluasi pengelolaan daerah alira sungai. Edisi revisi. BP2TPDAS, Surakarta.

Beechie, T., Veldhuisen, C.N., Beamer, E.M., Schuett-Hames, D.E., Conrad, R.H., De Vries, P. 2005. Monitoring treatments to reduce sediment and hydrologic effects from roads. In Roni, P (ed). Monitoring stream and watershed restoration. American Fisheries Society, Maryland, USA.

BPDAS Palu Poso, 2014. Laporan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Palu Poso, Palu, Sulawesi Tengah (Tidak dipublikasikan).

Deng Z, Zhang X, Li D, Pan G. 2015. Simulation of land use/land cover change and its effects on the hydrological characteristics of the upper reaches of the Hanjiang Basin. Environ Earth Sci 73:1119-1132.

Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS). 2009. Pedoman Monitoring dan Evaluasi DAS. Jakarta.

Halim, F. 2014. Pengaruh Hubungan Tata Guna Lahan dengan Debit Banjir pada Daerah Aliran Sungai Malalayang. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 (1), 45 - 54.

Hanafi. 1988. Klimatologi. Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Bandung.

Hasnawir. Setiawan, H. Isnan, W. 2014. Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Kehutanan Makassar (Tidak dipublikasikan).

Komaruddin, N. 2008. Penilaian Tingkat Bahaya Erosi di Sub Daerah Aliran Sungai Cileungsi, Bogor. Jurnal Agrikultura, Vol. 19 (3), 173 - 178.

Manan, S. 1979. Pengaruh Hutan dan Managemen Daerah Aliran Sungai. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Stasiun Meteorologi Mutiara Palu. 2014. Data curah hujan bulanan 2003 – 2013, Palu, Sulawesi Tengah (Tidak dipublikasikan).




DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5064

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Buletin Eboni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: