Keanekaragaman Plankton pada Hutan Mangrove di Kepulauan Togean Sulawesi Tengah

Halidah Halidah

Abstract


Ekosistem mangrove merupakan ekosistem kompleks yang terdiri atas flora dan fauna daerah pantai. Rusaknya mangrove dapat menyebabkan hilangnya habitat plankton yang akan berdampak pada terganggunya siklus hidup dalam ekosistem. Plankton adalah organisme yang hidup melayang atau mengambang di dalam air. Berdasarkan keadaan biologisnya plankton dibedakan menjadi dua golongan utama yakni fitoplankton yaitu plankton yang bersifat sebagai tumbuhan dan zooplankton yaitu plankton yang bersifat sebagai hewan. Fitoplankton mempunyai peranan yang sangat penting dalam ekosistem perairan, sama pentingnya dengan peranan tumbuh-tumbuhan hijau di ekosistem daratan. Hal ini disebabkan karena fitoplankton merupakan tumbuhan yang sangat kecil dan mampu melakukan fotosintesis karena berhijau daun dan berfungsi sebagai produsen primer di perairan. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang keanekaragaman plankton pada hutan mangrove di Kepulauan Togean. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa pada setiap plot tanaman ditemukan 7-9 jenis plankton dengan kelimpahan (20.000-530.000) individu/Liter. Jumlah plankton paling tinggi dijumpai pada jenis L. littorea yakni 101 individu  untuk 9 species dan yang paling kecil pada jenis X. granatum yakni 30 individu untuk 7 spesies.


Keywords


Plankton; Keanekaragaman; Kepulauan Togean

Full Text:

PDF

References


Azwar, E. 2013. Pengaruh hutan mangrove Belawan terhadap keanekaragaman zooplankton. Keguruan. Jurnal Penelitian, Pemikiran dan Pengabdian. Vol.1 No.1 Jan-Juni 2013; 57 -66. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Islam Sumatera Utara. Medan.

Effendi, H. 2003. Telaah kualitas air bagi Pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Kanisius. Yokyakarta.

Fachrul, M.F. 2007. Metode sampling bioekologi. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Halidah, B.B.Wisnu, M.A.Rakhman, Mursidin dan F. Ansari. 2012. Kajian keragaman satwa dan mikroorganisme hutan mangrove. Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Kehutanan Makassar. Makassar.

Nybakken, 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta.

Nontji, A. 2007. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.

Novianto, A. 2011. Struktur Komunitas Zooplankton Pada Ekosistem mangrove Desa Kedung Malang Kabupaten Jepara. Skripsi Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Undip. Semarang.

Pirzan, A.M., P.R. Pong dan Masak. 2008. Hubungan keragaman Fitoplankton dengan kualitas air di Pulau Bauluang Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Biodiversitas. Vol. 9 No.3. Solo.

Qiptiyah, M., Halidah, dan M. A. Rakhman. 2008. Struktur komunitas plankton di perairan mangrove dan perairan terbuka di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Hutan dan konservasi Alam Vol. 5.No.2. Bogor.

Rifal. 2012. Hubungan kerapatan mangrove dengan plankton di kawasan pesisir Gampong Lamreh Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Banda Aceh. Fakultas Kelautan Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.




DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5074

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Buletin Eboni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: