STUDI KUALITAS DAN BIAYA PRODUKSI BAMBU LAMINA SKALA PABRIK

Deazy Rachmi Trisatya, Achmad Supriadi, Ignasia Maria Sulastiningsih

Abstract


Bambu memiliki masa panen yang lebih cepat dibanding kayu. Melalui penerapan teknologi laminasi pada industri pengolahan bambu telah mampu mengolah bambu menjadi produk bambu lamina.  Produk bambu lamina yang berasal dari industri pengolahan bambu perlu diketahui kualitasnya agar sesuai dengan tujuan penggunaannya. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi sifat fisis dan mekanis serta biaya produksi bambu lamina dari  salah satu pabrik pengolahan bambu lamina di Bali. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian sifat fisis mekanis terhadap sampel bambu lamina untuk lantai. Data komponen biaya produksi dari pabrik dihitung untuk memperoleh perkiraan biaya produksi, harga pokok produk dan laba kotor bambu lamina untuk lantai.  Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar air dan kualitas perekatan bambu lamina tersebut memenuhi persyaratan standar Indonesia untuk bambu lamina penggunaan umum dan standar internasional untuk lantai bambu penggunaan di dalam ruangan. Keteguhan lentur bambu lamina memenuhi syarat standar Jepang untuk kayu lamina dan standar internasional untuk lantai bambu. Bambu lamina dari pabrik ini setara dengan kayu kelas kuat III hingga kelas kuat II. Produksi bambu lamina untuk lantai sebesar 9.600 m2 per tahun dengan biaya produksi senilai Rp 262.905,21 per m2. Harga jual rata-rata Rp 400.000,00 per m2, sehingga diperoleh pendapatan kotor sebesar Rp 137.094,79 per m2. Ratio laba kotor dengan harga pokok produksi sebesar 0,52 dan ratio laba kotor dengan harga jual sebesar 0,34.

Keywords


Kata Kunci: bambu, bambu lamina, biaya produksi, laba kotor, sifat fisis-mekanis

References


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad M dan Kamke FA. 2011. Properties of parallel strand lumber from Calcutta bambu (Dendrocalamus strictus). Wood Sci Technol. 45: 63-72.

ASTM. 1995a. Standard test methods for evaluating properties of wood-based fiber and particle panel materials. ASTM D 1037-93. Annual Book of ASTM Standard. Philadelphia.

ASTM. 1995b. Standard test methods for wood-based structural panels in compression. ASTM D 3501-94. Annual Book of ASTM Standard. Philadelphia.

Balfas J. 2010. Jenis Kayu Alternatif untuk Pertukangan. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pengolahan Jati Cepat Tumbuh dan Kayu Pertukangan Lainnya. Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan. Bogor, Indonesia. 25 November 2010.

Clark LG, Londoño X, Ruiz-Sanchez E. 2015. Bamboo Taxonomy and Habitat. Di dalam Liese W, Köhl M. (Eds.). Bamboo: The Plant and its Uses. Cham: Springer International Publishing. P1-30.

Japan Plywood Inspection Corporation (JPIC). 2003. Japanese Agricultural Standard for Glued Laminated Timber. JAS, MAFF, Notification No. 234: 2003. Tokyo: Japan Plywood Inspection Corporation.

[KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pusat Data dan Informasi KLHK. Jakarta.

[KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2019. Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pusat Data dan Informasi KLHK. Jakarta.

Nordin K, Wahab R, Jamaludin MA, Bahari SA, Zakaria MN. 2005. Strength Properties of Glued Laminated Bambu (Gigantochloa scortechinnii) Strips for Furniture. Proceedings of Scientific Session 90. XXII IUFRO World Congress “Forests in the Balance”. Brisbane, Australia. 8-13 Agustus 2005.

Oey DS. 1990. Berat Jenis dari Jenis-jenis Kayu Indonesia dan Pengertian Beratnya Kayu untuk Keperluan Praktek. Pengumuman Nr. 13. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.

Rittironk S, Elnieiri M. 2008. Investigating Laminated Bambu Lumber as an Alternate to Wood Lumber in Residential Construction in the United States. Conference Proceedings of the First International Conference on Modern Bamboo Structures. Changsa, China.

Riyanto, B. 2012. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada. Yogyakarta.

SNI, 2014. Bambu lamina penggunaan umum. Standar Nasional Indonesia nomor 7944:2014. Badan Standardisasi Indonesia. Jakarta.

Sulastiningsih IM, Santoso A. 2012. Pengaruh jenis bambu, waktu kempa dan perlakuan pendahuluan bilah bambu terhadap sifat papan bambu lamina. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 30(3): 198-206. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.

Sulastiningsih IM, Ruhendi S, Massijaya MY, Darmawan IW, Santoso A. 2014. Pengaruh komposisi arah lapisan terhadap sifat papan bambu komposit. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 32(3): 221-232. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.

Sulastiningsih IM, indrawan DA & Balfas J. 2020. Karakteristik Papan Sanwich dengan Inti Papan Partikel. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 38(3): 161-172. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.

Sulastiningsih IM, Trisatya DR, Indrawan DA, Malik J & Pari R. 2021. Physical and Mechanical Properties of Glued Laminated Bamboo Lumber.Journal of Tropical Forest Science. 33(3): 290-297.

Supriyono. 2012. Akuntansi Manajemen 1 Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Proses Perencanaan. BPFE-Yogyakarta.

Verma CD & Chariar VM. 2012. Development of layered laminate bamboo composite and their mechanical properties. Composites: Part B 43:1063-106

Widjaya EA. 2012. The Utilization of Bamboo: At Present and for the Future. Proceedings of International Seminar Strategies and Challenges on Bambu and Potential NonTimber Forest Products (NTFP) Management and Utilization. Bogor. Indonesia. 23 – 24 November 2011.

.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2022.40.3.135-143

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.