TINGKAT KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN IKLIM PADA EKOSISTEM PEGUNUNGAN (KASUS DI GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT)

Yanto Rochmayanto

Abstract


Ekosistem pegunungan sangat sensitif terhadap perubahan iklim, sehingga kegagalan dalam menangani dinamika iklim akan bedampak serius bagi sektor kehutanan dan pertanian. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan masyarakat pada ekosistem pegunungan terhadap perubahan iklim. Penelitian dilaksanakan di 3 (tiga) nagari di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, yaitu : Salayo Tanang Bukit Sileh (Kecamatan Lembang Jaya), Air Batumbuk (Kecamatan Gunung Talang), dan Air Dingin (Kecamatan Lembah Gumanti). Data primer dan sekunder diambil melalui observasi dan wawancara dengan 30 responden di setiap nagari, kemudian dianalisis dengan analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksposur dengan fokus longsor memiliki tingkat kerentanan tinggi di semua nagari. Nagari Salayo Tanang Bukit Sileh dan Nagari Air Dingin menunjukkan tingkat sensitivitas tinggi, sedangkan Nagari Air Batumbuk menunjukkan tingkat sensitivitas sedang. Faktor utama pembentuk kerentanan pada ekosistem pegunungan adalah infrastruktur (bangunan pengendali longsor, pola pemukiman), ekologi (tutupan hutan, kondisi tebing), dan ekonomi (mata pencaharian berbasis lahan/sumberdaya alam). Upaya pengurangan tingkat kerentanan masyarakat adalah: pembangunan fisik pengendali tebing, penataan pemukiman yang resisten terhadap tanah longsor, pengayaan tanaman berkayu di areal pertanian dan perkebunan yang kemiringannya >45o, pengayaan dan perluasan hutan lindung nagari.


Keywords


kerentanan masyarakat; perubahan iklim; ekosistem pegunungan.

Full Text:

PDF

References


Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan Bakornas PB (Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana). 2006. Rencana Aksi Nasional Pengurangan Resiko Bencana 2006 – 2009. Bappenas dan Bakornas PB. Jakarta.

Benson C, J Twigg and T Rossetto. 2007. Perangkat untuk Mengarusutamakan Pengurangan Resiko Bencana : Catatan Panduan Bagi Lembaga-Lembaga yang Bergerak dalam Bidang Pembangunan. Provention Consortium. Switzerland.

[BMKG] Badan Meteoroogi, Klimatologi dan Geofisika. 2011a. Analisis Hujan Bulan Agustus 2011 dan Prakiraan Hujan Bulan Oktober, November dan Desember 2011 Sumatera Barat. Stasiun Klimatologi Sicincin. Badan Meteoroogi, Klimatologi dan Geofisika. Sicincin.

Cortez, R., and P. Stephen. 2009. Introductory Course on Reducing Emission from Defoerstation and Forest Degradation (REDD) : A Participant Resources Manual. The Nature Conservancy. Arlington.

Davis, A and J. R. Wagner. 2003. Who Knows? On the Importance of Identifying “Experts” When Researching Local Ecological Knowledge. Human Ecology Vol 31 No. 3. Department of Sociology and Anthropology, Social Research for Sustainable Fisheries, St. Francis Xavier University, Antigonish, Nova Scotia, Canada

Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2010. Sebelas Proyrk Disiapkan Sebagai Pilot Project Pengurangan Gas Emisi. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. http://ciptakarya.pu.go.id/v2/?act=vin&nid=759. [diakses pada tanggal 30 Januari 2012].

[EEPSEA] Economy and Environment Programm for Southeast Asia and [IDRC] International Development Research Center. 2009. Climate Matters in Southeast Asia. Economy and Environment Programm for Southeast Asia and International Development Research Center..

Herawaty , H dan H Santoso. 2007. Pengarus-utamaan adaptasi perubahan iklim ke dalam agenda pembangunan: tantangan kebijakan dan pembangunan. Adaptasi terhadap bahaya gerakan tanah di masa yang akan dating akibat pengaruh perubahan iklim. Laporan pertemuan dialog pertama gerakan tanah dan perubahan iklim. Bogor, tanggal 7-8 Desember 2006. Cifor. Bogor, Indonesia.

Pawitan H. 2010. Arti Perubahan Iklim Global dan Pengaruhnya dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Indonesia. Makalah pada Ekspose Hasil Litbang Balai Penelitian Kehutanan Solo dengan tema Pengelolaan DAS dalam Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Indonesia, di Surakarta pada tanggal 28 September 2010.

Suranto, JP. 2008. Kajian Pemanfaatan Lahan pada Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor di Gunung Lurah, Cilongok, Banyumas. Tesis Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Tim Sintesis Kebijakan Departemen Pertanian. 2008. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian, Serta Strategi Antisipasi dan Teknologi Adaptasi. Pengembangan Inovasi Pertanian 1 (2) 2008. Hlm 138-140. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jakk.2015.12.2.189-201

Copyright (c) 2015 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan