KERAGAMAN JENIS DIPTEROKARPA DAN POTENSI POHON PENGHASIL MINYAK KERUING DI HUTAN DATARAN RENDAH KABUPATEN BERAU, KALIMANTAN TIMUR

Amiril Saridan

Abstract


Hutan dataran rendah yang berada di wilayah Kabupaten Berau memiliki keanekaragaman jenis pohon yang sangat tinggi, terutama Dipterocarpaceae. Suku Dipterocarpaceae memiliki marga yang mempunyai potensi yang sangat besar sebagai hasil hutan bukan kayu (HHBK) salah satu diantaranya adalah Dipterocarpus (keruing). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman jenis dipterokarpa dan potensi pohon keruing sebagai penghasil minyak keruing di PT. Hutan Sanggam Labanan Lestari, Kabupaten Berau. Metode yang digunakan adalah sistem jalur dengan panjang 1 km dan lebar kanan-kiri jalur masing-masing 20 m (total luas 4 ha). Pengamatan dilakukan terhadap semua individu pohon yang berdiameter 10 cm dan ke atas. Hasil penelitian menunjukkan keragaman untuk jenis dipterokarpa cukup tinggi yang ditunjukkan dengan nilai Indeks Keragaman jenis (H'=3,89026) yang terdiri dari 7 marga dan 26 jenis dipterokarpa. Sedangkan untuk jenis keruing diperoleh sebanyak 4 jenis dengan jumlah individu sebanyak 44 pohon yang terdiri dari Dipterocarpus tempehes V.Sl.(37 pohon), D. palembanicus Slooten (3 pohon), D. humeratus Slooten (1 pohon) dan Dipterocarpus sp. (3 pohon). Kerapatan pohon keruing sebanyak 11 batang/ha dengan volume rata-rata tegakan sebesar 33,19 m3/ha. Hasil ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang keragaman jenis dipterokarpa dan potensi jenis pohon penghasil minyak keruing yang dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat di sekitar hutan. 


Keywords


Keragaman jenis; potensi; keruing

References


Ashton, P.S. 1982. Flora Malesiana, series I - Spermatophyta, flowering plants, Vol. 9, Part 2, Dipterocarpaceae. Martinus Nijhoff. The Hague, Boston, London.

Ashton, P.S. 1989. Species richness in tropical forest. Tropical forest botanical dynamic, pseciation and diversity. Holm-Nielsen. L. B. Academic Press, London UK.

Boer, E. and A.B. Ella. 2001. Plant producing exudates. PROSEA No. 18. Bogor.

Dastur, J.F. 1996. Medicinal plants of India and Pakistan. D.B. Taraporevella Sons & Co. Private Ltd. Hlm 76 - 150.

Ewusie, J.Y. 1980. Pengantar Ekologi Tropika. Penerbit Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Kartawinata, K., R. Abdulhadi dan T. Partomihardjo. 1981. Composition and structure of a lowland Dipterocarp Forest at Wanariset, East Kalimantan, Indonesia. Malayan Forester 44.

Kartawinata, K. 1983. Jenis-jenis keruing. Lembaga Biologi Nasional - LIPI. Bogor.

Kershaw, K.A. 1985. Quantitative and Dynamic Plant Ecology. Third Edition. NC. Master University. Ontario.

Yulita, K.S. 2002. Sebuah tinjauan mengenai potensi Dipterocarpus (Dipterocarpaceae) sebagai tumbuhan obat dan aromatik. Prosiding Simposium Nasional II Tumbuhan Obat dan Aromatik. LIPI. Bogor.

Lawrence, B.M. 1985. A review of the world production of essential oils (1984). Perfumer and Flavourist 10, 2 - 15.

Ludwig, J.A. and Reynolds. 1988. Statistical Ecology. Wiley Intersciense. Publication John Wiley and Sons, Toronto

Mueller-Dombois, D. dan H. Ellenberg. 1974. Aims and method of vegetation ecology. John Wiley & Sons Inc. Toronto.

Newman, M.F., P.F. Burgess, dan T.C. Whitmore. 1999. Pedoman identifikasi pohon-pohon Dipterocarpaceae Pulau Kalimantan. PROSEA Indonesia. Bogor.

Purwaningsih. 2004. Review: Sebaran ekologi jenis-jenis dipterocarpaceae di Indonesia. Jurnal Biodiversitas Vol. 5 No.2.

Riswan, S., T. Partomihardjo dan Ismail. 2002. Altitudinal variation of species composition in the Dipterocarps Forest at Bukit Karung, Central Kalimantan, Indonesia. In Aminah et al.(Eds). Proceedings Of The Seventh Round-Table Conference On Dipterocarps. Kuala Lumpur 7-10 October 2002. FRIM Malaysia.

Samingan, T.1997. Teknik Pengelolaan Keanekaragaman Flora. Materi Pelatihan Teknik Perencanaan dan Pengelolaan Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah di Areal Hutan Produksi. Angkatan IV. Pusat Pengkajian Keanekaragaman Hayati Tropika,Lembaga Penelitian Institute Pertanian Bogor (IPB),Bogor

Saridan,A., K. Sidiyasa, A.Wahyudi dan R. Rombe. 2007. Eksplorasi dan Identifikasi Jenis-Jenis Dipterocarpaceae. Laporan Hasil Penelitian. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. Samarinda. Tidak diterbitkan.

Saridan, A., A. Kholik dan T, Rostiwati. 2011. Potensi dan Sebaran Spesies Pohon Penghasil Minyak Keruing di Hutan Penelitian Labanan, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian DipterokarpaVol.5 No.1 Th 2011. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. Samarinda

Schmidt, F.H. dan J. H. A. Ferguson. 1951. Rainfall type based on wet and dry period ratiosforIndonesiaWithWesternNew Guenia. Verhan 42. Jawatan Meteorologi Dan Geofisika. Jakarta.

Sist, P and A. Saridan. 1998. Description of the primary low land forest of Berau. Sivicultural Research in a Lowland Mixed Dipterocarp Forest of East Kalimantan. Cirad Forêt. France

Sutisna, M. 2000. Hasil Penelitian. Dalam Sutisna, M. dan Suyana, A. 1997-2000. Laporan Akhir Tahun Ke-3 Penelitian Kajian Penjarangan TPTI. Kerja sama Penelitian antara Balai Penelitian Kehutanan Samarinda dan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda.

Suyana, A. 2003. Dampak Penjarangan Terhadap Struktur dan Riap Tegakan di Hutan Produksi Alami PT. Inhutani I Berau Kalimantan Timur. Tesis, Universitas Mulawarman, Samarinda. Tidak diterbitkan.




DOI: https://doi.org/10.20886/jped.2012.6.2.75-84

Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Published by: Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Hidup

Address: Street A. Wahab Syahrani No.68, Sempaja, Samarinda, East Kalimantan, Indonesian

Phone: 0541-206364 | Faximile: 0541-742298

Website: http://www.diptero.or.id

Email: publikasidiptero@gmail.com

 

 

Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Indexed By:

      

   

 

 

Copyright © 2018 | Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Creative Commons License
The JPED is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.