Perubahan Serangan Rayap Coptotermes sp. Pada Tanaman Shorea leprosula Miq

Ngatiman Ngatiman

Abstract


Pengendalian hama terpadu merupakan salah satu elemen yang menentukan tingkat keberhasilan teknik silvikultur intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan data perubahan serangan rayap pada berberapa  periode waktu pengamatan dengan cara menghitung frekuensi dan intensitas serangan serta penambahan pohon yang mati. Lokasi penelitian dilakukan di KHDTK, Sebulu, Kalimantan Timur, dengan melakukan metode pengamatan frekuensi serangan rayap dan pengamatan intensitas serangan rayap pada tanaman S. leprosula. Analisa data menggunakan analisis frekuensi dan intensitas serangan, selanjutnya data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi serangan rayap berkisar 5,41-6,49% dan intensitas serangan berkisar  2,32-4,76%.  Ada kecendrungan  serangan rayap meningkat selama periode pengamatan berdasarkan penambahan jumlah pohon yang mati diakibatkan kurang intensifnya pemeliharaan tanaman. Pada pengamatan pertama tahun 2009 jumlah pohon yang mati sebanyak 12 pohon, kemudian meningkat menjadi 15 pohon pada pengamatan kedua tahun 2011. Selanjutnya pada pengamatan ketiga  tahun 2013 jumlah pohon yang mati sebanyak 4 pohon dan meningkat menjadi 7 pohon pada pengamatan keempat pada tahun 2014.  Dari hasil pengamatan perubahan serangan rayap ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan  dalam penanaman S. leprosula untuk meminimalisir serangan rayap yang dapat mengakibatkan kerugian.


Keywords


Serangan, rayap, Coptomermes sp, S. leprosula

References


Arruan, D. 2001. Serangan Hama dan Pathogen pada Tanaman Meranti Merah (Shorea Leprosula Miq) di Wanariset Samboja. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945, Samarinda (tidak dipublikasikan).

Ismanto, A. 2017. Serangga perusak kayu di Indonesia. Forda Press. Bogor.186 h.

Jouquet, P., N, Guileux., S. Chintakunta., M. Mendez., S. Subramanian and R.R. Shanbag. 2015. The Influence of Termite on Soil Sheeting Properties Varies Depending on the material on Which They Feed . European Journal of Soil Biology. 69: 74-78.

Lee, T. R. C., S. L. Cameron., T. A. Evans., S. Y. W. Ho and N. Lo. 2015 The Origin and Relation of Australian Coptotermes terrmite from Rainforest to Desert Dweler. Moleculer hytogenetic and EvolutionJournal. 82. 243-244.

Mardji, D. 2003. Laporan akhir penelitian dan pendampingan konsultan. Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman terhadap Proyek Rehabilitasi Hutan PTITCI Kartika Utama di Kenangan.

Nandika, D, Y. Rismayadi dan F. Diba. 2003. Rayap, biologi dan pengendaliannya. Muhammadyah University Press. Universitas Muhammadyah Surakarta. 216 h.

Ngatiman. 2010. Serangan Rayap pada Tanaman Meranti Merah (Shorea leprosula Miq) di Samboja. Info Teknis Dipterokarpa vol. 4 No.6. Balai Besar Penelitian Dipterkarpa, Samarinda.

Ngatiman. 2012. Rayap tanah Coptotermes sp. hama potensial pada tegakan meranti merah (Shorea leprosula Miq). Prosiding Ekspose Hasil Penelitian. Rekontruksi Pengelolaan Hutan Alam Produksi. Tinjauan aspek teknis Silvikultur, Sosial ekonomi, Ekologi dan Kebijakan. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Samarinda.

Ngatiman, Armansah dan Murtopo Budiono. 2013. Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Dipterokarpa. Identifikasi hama dan penyakitpada bibit dan tanaman meranti (Shorea sp.) serta uji coba pemberantasan rayap pada tanaman meranti merah (Shorea leprosula Miq). Laporan Hasil Penelitian. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Samarinda (tidak dipublikasikan).

Ngatiman. 2014. Serangan rayap Coptotermes sp. pada tanaman meranti merah (Shorea leprosula Miq) di beberapa lokasi penanaman di Kalimantan TimuR. Jurnal Penelitian Dipterokarpa Volume 8 (1). Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Samarinda.

Ngatiman. 2017. Serangan rayap dan kerusakannya pada tegakan meranti merah (Shorea leprosula Miq). Fprda Press, Bogor. 86 h.

Pamoengkas, P. Dan R. Prasetia. 2014. Pertumbuhan meranti merah (Shorea leprosula Miq) dalam sistem Tebang Pilih Tanam Jalur diareal IUPHHK-HA PT Sarpatim, Kalimantan Tengah. Jurnal Silvikultut Tropika Vol.5 (3): 174-180.

Peterson, B. F., H. L. Stewart and M. E. Scharf. 2015. Quantification of Simbiotic Contribution to Lower Termite Lignocelluloce Digestion Using Antimicrobial Treatments.Insect Biochemistry and Molecular Biology Journal. 59: 80-88.

Ruchaemi, A. 2013. Ilmu pertumbuhan hutan. Mulawarman University Press. 187 h.

Sukotjo. 2009. Silvikultur Intensif . Konep dan penerapannya. Gelar Teknologi . Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.

Verma, M., S. Sharma and R. Prasad. 2009. Biological Alternatives for Termite Control: A Review International Biodeteriortion and Biodegradation Journal. 63: 959.- 972.




DOI: https://doi.org/10.20886/jped.2019.5.2.87-96

Copyright (c) 2020

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Published by: Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Hidup

Address: Street A. Wahab Syahrani No.68, Sempaja, Samarinda, East Kalimantan, Indonesian

Phone: 0541-206364 | Faximile: 0541-742298

Website: http://www.diptero.or.id

Email: publikasidiptero@gmail.com

 

 

Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Indexed By:

      

   

 

 

Copyright © 2018 | Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Creative Commons License
The JPED is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.